Profesi animal communicator tengah populer di kalangan pemilik hewan peliharaan. Seorang animal communicator bisa membantu Anda mengetahui perasaan dan pikiran kucing atau anjing Anda. Namun, benarkah manusia punya kemampuan berbicara dengan hewan? Ketahui jawabannya dalam ulasan ini.
Apakah manusia bisa berbicara dengan hewan?
Hewan tidak mengerti kata-kata yang disampaikan manusia dan hewan mungkin tidak punya bahasa yang dituturkan.
Namun, manusia dan hewan sama-sama menggunakan gerakan tubuh dan tinggi rendahnya suara untuk saling berkomunikasi.
Manusia mencoba menyederhanakan kata-kata dan menggunakan nada suara yang lebih tinggi saat berkomunikasi dengan hewan peliharaan kucing atau lainnya.
Fenomena ini disebut dengan ucapan langsung pada hewan atau pet-directed speech.
Alasan manusia melakukan pet-directed speech adalah agar hewan bisa memahami apa yang disampaikan manusia. Konsepnya mirip ketika seseorang berbicara dengan anak-anak.
Dibandingkan ucapan biasa, penelitian terbitan Proceedings of the Royal Society B (2017) menemukan bahwa pet-directed speech ternyata membuat hewan lebih memperhatikan Anda.
Selain itu, hewan merespon gerakan tubuh manusia, seperti menunjuk. Namun, pastikan Anda menatap matanya saat menunjuk.
Saat Anda menatap mata dan menggerakkan tangan, hewan sebenarnya memahami bila Anda berupaya berkomunikasi dengannya.
Tahukah Anda?
Manusia lebih mudah berkomunikasi dengan hewan peliharaan mamalia, seperti kuda dan anjing. Jenis hewan ini sudah hidup dan berinteraksi dengan manusia selama ribuan tahun. Lambat laun mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang cukup efektif dengan manusia.
Manfaat berbicara dengan hewan
Berkomunikasi dengan hewan peliharaan ternyata bermanfaat untuk mengasah empati.
Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan, serta menempatkan diri pada posisi orang lain.
Saat komunikasi dengan hewan, Anda menganggap hewan seolah-olah memiliki pikiran dan emosi seperti lawan bicara Anda.
Hal ini membuat Anda juga mencoba memahami kondisi hewan peliharaan lebih mendalam.
Apa itu animal communicator?
Animal communicator atau pet psychic adalah orang yang menyediakan jasa berbicara dengan hewan alias menghubungkan komunikasi antara hewan dan manusia.
Dalam hal ini, animal communicator menerjemahkan bahasa hewan ke manusia dan sebaliknya.
Seorang animal communicator akan berbincang-bincang dua arah dengan hewan.
Jadi, animal communicator akan mendengarkan perkataan hewan, lalu menyampaikannya kepada pemilik hewan.
Pemilik pun bisa memahami maksud hewan, terutama bila bertingkah aneh.
Animal communicator bisa berkomunikasi dengan hewan saat bertemu secara langsung atau menggunakan foto.
Beberapa orang mempelajari kemampuan menjadi animal communicator bersama para ahli. Mereka mengartikan bahasa tubuh, sentuhan, tampilan, bahkan bau hewan.
Namun, ada pula animal communicator yang menggunakan telepati. Ini mirip indra ke-enam yang bisa memberikan dan menerima pikiran, gambar, dan perasaan dari jarak jauh.
Meski ada berbagai orang mengklaim bisa bicara dengan hewan, hingga saat ini belum ada satu pun penelitian ilmiah yang benar-benar membuktikan kebenaran animal communicator.
Cara mengetahui animal communicator berbohong
Memang ada pelatihan dan sertifikasi animal communicator yang dilakukan oleh beberapa lembaga.
Namun, kemampuan manusia berbicara dengan hewan belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Sulit untuk memastikan apa yang dikatakan seorang animal communicator itu benar atau tidak.
Anda perlu mencurigai komunikator berbohong jika ia memperlihatkan perilaku berikut.
1. Menyatakan hal yang sangat jelas
Janggal rasanya jika komunikator menyatakan hal-hal yang sudah pasti dan banyak diketahui orang, misalnya kucing mengerang dan mencakar karena marah.
2. Tidak menyatakan poin yang tegas
Anda perlu curiga kepada komunikator yang memberikan pernyataan ambigu atau bertolak belakang dan tidak tegas.
Sebagai contoh, animal communicator mengatakan bahwa ada anjing Anda cukup ramah, tapi ia meminta Anda untuk tidak mempercayai sikap anjing Anda sepenuhnya.
3. Terlalu banyak bertanya
Komunikator palsu biasanya terlalu banyak melontarkan pertanyaan untuk memancing informasi sebanyak-banyaknya.
Informasi tersebut seolah-olah digunakan untuk berbicara dengan hewan peliharaan. Padahal, ini hanya akan menegaskan pernyataan yang sudah jelas disampaikan.
Berbicara dengan hewan sudah dilakukan manusia sejak lama untuk memberikan perintah sederhana.
Hewan yang sudah lama hidup berdampingan dengan manusia bisa memahami gestur tertentu yang ditunjukkan oleh manusia.
Meski begitu, belum ada pembuktian bahwa manusia bisa berkomunikasi dengan hewan dan hewan bisa memahami sepenuhnya bahasa manusia.
[embed-health-tool-bmi]