backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

3 Bahaya Kesehatan Suka Menghirup Bau Bensin

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus · General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/11/2022

    3 Bahaya Kesehatan Suka Menghirup Bau Bensin

    Ada beberapa orang yang suka menghirup bau bensin ketika sedang isi bahan bakar di SPBU. Menurut mereka, bau bensin itu enak dan bikin rileks. Anda salah satunya? Namun hati-hati jangan sampai keterusan. Masalahnya, kebiasaan mencium bau bensin dalam jangka waktu panjang bisa membahayakan kesehatan.

    Berbagai dampak yang ditimbulkan jika terlalu sering menghirup bau bensin

    Bensin mengandung metana dan benzena yang merupakan senyawa kimia berbahaya. Paparan aroma dari uapnya bisa berdampak negatif terhadap kesehatan Anda.

    Pada orang yang sensitif, menghirup bau bensin dapat menyebabkan sakit kepala, mual, hingga muntah.

    1. Kerusakan saraf

    Menarik napas dalam-dalam untuk menghirup uap bensin dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf, terutama apabila dilakukan berkelanjutan dalam jangka panjang.

    Lambat laun, menurut National Institute on Drug Abuse, residu uap bensin yang menumpuk dalam tubuh bisa merusak mielin, selubung tipis yang melindungi serabut saraf otak. Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan dalam mengingat dan melakukan percakapan seperti biasanya.

    Kerusakan sistem saraf dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kejang otot dan tremor yang kemudian memengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan, membungkuk, dan berbicara.

    2. Bahaya permanen

    Dilansir dari Livestrong, menghirup bau dari bensin ataupun bahan kimia lainnya bisa mengakibatkan kerusakan berbahaya yang sulit untuk dipulihkan. Misalnya, timbulnya penyakit degeneratif, kerusakan otak, kelemahan otot, dan kerusakan sumsum tulang belakang. Bahkan beberapa penderitanya bisa mengalami kerusakan pada indra penciuman dan pendengaran.

    3. Mati lemas

    Jika kebiasaan menghirup uap bensin ini sudah berlangsung hingga tahunan, residu uap yang melemahkan kerja saraf akan memengaruhi fungsi jantung, paru, dan otak. Pasalnya, kerja organ-organ vital dalam tubuh manusia sangat bergantung pada sistem saraf.

    Apabila paru-paru tidak bisa lagi menghirup jumlah oksigen seperti seharusnya, hal ini bisa meningkatkan risiko mati lemas secara tiba-tiba karena Anda perlahan berhenti bernapas. Kerja jantung pun ikut melambat di waktu yang bersamaan hingga akhirnya berhenti.

    Apa gejala yang muncul jika terlalu sering menghirup bau bensin?

    Semakin sering Anda menghirup uap bensin, risiko kesehatannya akan semakin besar. Maka, tidak heran apabila petugas SPBU adalah salah satu kelompok orang yang paling berisiko tinggi terhadap dampak kesehatan di atas.

    Beberapa gejala yang ditimbulkan jika seseorang sudah mengalami keracunan bau bensin yakni:

    • Kesulitan bernapas
    • Sakit tenggorokan
    • Sakit perut
    • Mual dan muntah
    • Pusing
    • Sakit kepala parah
    • Kelelahan ekstrim
    • Penglihatan kabur
    • Kejang-kejang
    • Hilang kesadaran

    Namun, gejala-gejala tersebut mungkin tidak akan selalu muncul saat Anda terpapar aroma bensin. Gejala yang muncul biasanya tergantung seberapa banyak paparan bensin yang terhirup ke dalam tubuh.

    Meski begitu, bagi Anda pengguna kendaraan bermotor yang hanya sesekali mampir ke pom bensin sebaiknya tetap waspada akan bahayanya mencium bau bensin. Pasalnya, mencium bau bensin tetap bisa merugikan kesehatan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus

    General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan