Di era media sosial seperti sekarang, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling up-to-date agar bisa mengukuhkan keeksistensiannya di dunia digital.
Setiap hari, mereka akan berkutat di akun sosialnya dan selalu mengikuti hal-hal baru yang sedang digandrungi banyak orang. Mereka seakan dikejar-kejar oleh tren dan tak mau dicap kurang gaul. Perasaan takut tertinggal inilah yang kerap disebut FOMO.
Tak hanya itu, orang-orang yang mengalami FOMO seringnya ingin selalu bergabung pada kegiatan-kegiatan sosial, mereka kerap kesulitan saat menolak undangan untuk berpesta. Mereka merasa memiliki kebutuhan untuk selalu terhubung dengan orang lain.
Terkadang, mereka juga kerap membandingkan diri dengan orang lain. Karena melihat unggahan dari teman-temannya di media sosial, mereka jadi merasa bahwa hidupnya tak menyenangkan. Jika terus dibiarkan, hal ini tentu dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental.
Oleh sebab itu, muncullah istilah bernama JOMO yang mulai digaungkan sebagai hal yang sangat berlawanan dari FOMO. JOMO atau joy of missing out adalah istilah yang merujuk pada tindakan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan media sosial atau sumber hiburan lainnya.
