Ketika main hujan-hujanan, Anda mungkin pernah menengadahkan kepala ke langit dan minum air hujan. Lalu, apakah Anda berpikir bahwa air hujan sebenarnya bisa diminum? Nah, simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui fakta selengkapnya!
Apakah air hujan bersih dan bisa diminum?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), air hujan umumnya tidak dianggap bersih sehingga tidak aman bila dikonsumsi oleh manusia.
Air hujan terbentuk saat uap air pada udara dingin berubah menjadi tetesan air yang jatuh ke bumi. Ini merupakan fenomena alam yang penting bagi keberlangsungan makhluk hidup.
Saat jatuh dari langit, air hujan bisa membawa berbagai partikel berbahaya di udara. Debu, asap, dan partikel lainnya yang berasal dari polusi udara ini berisiko bagi kesehatan Anda.
Jika Anda mengumpulkan air hujan dari atap rumah, air bisa tercemar kotoran hewan yang mengandung mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, parasit, dan virus.
Selain itu, atap atau pipa untuk menyalurkan air hujan yang sudah tua juga dapat mencemari air hujan dengan zat berbahaya, seperti asbes, timah, atau tembaga.
Tangki penampung air hujan yang terbuka juga bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ini bisa meningkatkan risiko penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Jadi, jika Anda bertanya-tanya apakah air hujan bisa diminum, jawabannya adalah tidak.
CDC juga tidak merekomendasikan penggunaan air hujan untuk mandi, menyikat gigi, memasak, maupun menyiram tanaman yang ingin Anda konsumsi.
Risiko dan bahaya meminum air hujan
Kadar cemaran dalam air hujan bisa bervariasi, tergantung tempat Anda tinggal. Selain itu, risiko penyakit juga tergantung pada seberapa banyak Anda meminum air hujan.
Meski begitu, bahaya meminum air hujan tentu menjadi perhatian di tengah era modern saat ini.
Penelitian terbaru dalam jurnal Environmental Science & Technology (2022) menemukan air hujan di seluruh dunia memiliki konsentrasi PFAS yang melebihi ambang batas aman.
PFAS atau per- and polyfluoroalkyl substances adalah suatu kelas bahan kimia yang sering dimanfaatkan dalam industri elektronik, otomotif, hingga kesehatan.
Karena penggunaannya yang luas, PFAS bisa ditemukan dalam tingkat yang bervariasi di dalam produk makanan dan lingkungan sehingga bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Minum air hujan yang tercemar PFAS tentu meningkatkan risiko Anda untuk terpapar bahan kimia ini.
Dikutip dari United States Environmental Protection Agency (EPA), hingga saat ini para peneliti masih berupaya memahami seberapa beracun atau berbahaya PFAS bagi manusia.
Kendati demikian, paparan PFAS dalam jumlah besar diduga bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan tiroid, kemandulan, komplikasi kehamilan, hingga kanker.
Tips aman mengonsumsi air hujan
Lalu, apakah air hujan benar-benar tidak bisa diminum? Sebenarnya masih bisa, tetapi dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum bisa digunakan sebagai air minum.
CDC menyebutkan bahwa air hujan yang akan diminum harus melalui tahapan pengolahan air yang terdiri dari filtrasi, disinfeksi kimiawi, dan distilasi.
- Filtrasi: air hujan yang telah ditampung dan dipisahkan dari endapan dan kotoran akan disaring dengan filter yang terbuat dari bahan-bahan berbeda, seperti pasir, arang, dan kerikil.
- Disinfeksi kimiawi: bahan kimia antiseptik, seperti klorin, kloramin, atau klorin dioksida akan dicampurkan ke dalam air untuk membunuh parasit, bakteri, dan virus.
- Distilasi: air hujan akan dididihkan, kemudian uap air disalurkan dan didinginkan untuk menghasilkan air suling (distilled water) yang bebas dari patogen dan zat berbahaya.
Metode pengolahan air hujan untuk dikonsumsi memerlukan biaya besar dan waktu yang lama.
Di samping itu, tidak semua orang yang menampung air hujan mampu memastikan keamanan air yang mereka konsumsi.
Memilih air minum yang bersih dan aman merupakan salah satu cara menjaga kesehatan tubuh Anda.
Oleh karenanya, sebaiknya pilih sumber air minum yang lebih aman daripada air hujan, seperti air tanah, air PAM, atau air minum dalam kemasan.
Kesimpulan
- Air hujan tidak bisa diminum secara langsung karena bisa tercemar oleh zat berbahaya seperti, debu, polusi, dan kotoran hewan.
- Meski begitu, air hujan punya potensi untuk dijadikan air minum asalkan melalui proses pengolahan yang tepat, seperti filtrasi, disinfeksi kimiawi, dan distilasi.
- Tetap ingat untuk memilih sumber air minum yang aman, seperti air tanah, air PAM, dan air minum dalam kemasan, untuk menjaga kesehatan Anda.
[embed-health-tool-bmi]