Anda mungkin pernah mengalami rasa tidak enak di mulut saat demam, terutama rasa pahit. Sebenarnya, ini termasuk kondisi yang sangat umum dan biasanya muncul saat pasien mulai pulih dari penyakitnya. Apa sebenarnya yang menyebabkan mulut terasa pahit saat demam?
Berikut penyebab dan cara mengatasinya.
Penyebab mulut terasa pahit saat demam
Perubahan rasa pada mulut menjadi asam, manis, pahit, atau lainnya merupakan ciri dari suatu kondisi medis yang dikenal sebagai disgeusia.
Kondisi ini digambarkan sebagai rasa yang tidak menyenangkan dan bisa bertahan lama hingga penyebab yang mendasarinya diobati.
Penyebabnya sendiri memang tidak terlalu serius, tetapi kondisi ini dapat mengganggu pola makan seseorang atau bahkan bisa membuat Anda kesulitan saat makan dan minum.
Anda mungkin tahu bahwa orang yang demam sering kali mengeluhkan mulut terasa pahit. Salah satu penelitian dalam jurnal Nature pada 2015 melaporkan bahwa perubahan sensorik tersebut disebabkan oleh protein yang memicu peradangan.
Saat demam, tubuh akan melepaskan protein khusus yang disebut sitokin sebagai bentuk respons tubuh terhadap penyakit. Protein ini membantu sel-sel pertahanan tubuh untuk berkomunikasi dengan sel lainnya.
Dengan cara itulah sitokin melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun berguna, proses ini dapat memicu peradangan pada bagian tertentu dari tubuh Anda.
Salah satu sitokin yang dihasilkan tubuh yakni tumor necrosis factor (TNF-α). Protein ini dihasilkan oleh sel limfoid, sel mast, sel endotel, sel makrofag, jaringan lemak, dan sel jantung.
TNF-α dikategorikan sebagai sitokin kuat yang dapat memicu reaksi peradangan pada berbagai jaringan tubuh, termasuk lidah.
Peradangan pada lidah dapat memengaruhi fungsi lidah itu sendiri dan selera makan. Itulah kenapa saat demam mulut terasa pahit.
Pada sebuah penelitian lama terbitan jurnal Neuropeptides, orang yang mengalami infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi peradangan lain seperti demam mempunyai kadar TNF-α yang lebih tinggi daripada orang sehat.
Untuk membuktikan hal ini, peneliti melakukan pengujian terhadap dua hewan percobaan, yaitu tikus rekayasa dan normal.
Tikus rekayasa yang tidak memiliki TNF-α bereaksi normal terhadap rasa manis dan asam, tetapi kurang sensitif akan rasa pahit.
Rasa pahit yang muncul ada hubungannya dengan penurunan produksi air liur, penurunan fungsi papila lidah (bintil lidah) dan indera perasa, dan tumbuhnya bakteri anaerob yang menghasilkan belerang.
Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Rasa pahit ini umumnya dapat menghilang dengan sendirinya ketika tubuh lebih fit atau Anda sembuh dari penyakit.
Cara mengatasi lidah yang pahit
Rasa pahit pada mulut biasanya diobati berdasarkan penyebabnya. Seorang dokter bisa mendiagnosis penyakit Anda setelah mengenali gejalanya atau dari hasil pemeriksaan medis.
Pengobatan rumahan bisa membantu beberapa orang untuk mengurangi rasa pahit pada mulutnya. Berikut cara agar lidah tidak pahit saat demam.
- Merawat gigi secara teratur dengan menyikat gigi, flossing, dan menggunakan obat kumur antibakteri.
- Mengunyah permen karet bebas gula untuk menjaga produksi air liur di dalam mulut.
- Minum lebih banyak cairan setiap hari.
- Menghindar makanan pedas atau berminyak, produk tembakau, dan alkohol.
- Jangan mengonsumsi vitamin atau suplemen yang banyak mengandung logam, seperti seng, kromium, tembaga, kalsium, dan zat besi.
- Mengonsumsi buah jeruk untuk merangsang produksi air liur. Sebagai alternatifnya, Anda bisa membuatnya menjadi jus bersamaan dengan lemon agar rasa pahit cepat hilang.
- Jangan merokok dan hindari menghirup bahan kimia di lingkungan seperti bensin.
- Tambahkan sedikit soda kue ke sikat gigi Anda sebelum pasta giginya dioleskan. Sikatlah gigi dan lidah secara menyeluruh sekitar dua setengah menit.
Jika mulut Anda tetap terasa pahit meskipun Anda tidak sedang demam, Anda mungkin perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Lidah yang pahit dapat berkaitan dengan penyakit asam lambung, gangguan saraf, infeksi mulut, efek samping obat, dan efek radioterapi. Dokter dapat menyarankan pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.
[embed-health-tool-bmi]