backup og meta

Muka dan Kulit Pucat Tiba-Tiba, Kapan Harus ke Dokter?

Muka dan Kulit Pucat Tiba-Tiba, Kapan Harus ke Dokter?

Seseorang dikatakan pucat bila rona wajah atau kulit tubuhnya tampak lebih cerah atau putih dari biasanya. Pucat bisa terjadi karena kondisi yang ringan hingga serius.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui penyebab muka dan kulit pucat seperti berikut ini.

Penyebab muka dan kulit tubuh pucat

Tidak hanya pada wajah, pucat bisa memengaruhi seluruh bagian tubuh. Pucat paling mudah terlihat pada kelopak mata bawah, mulut bagian dalam, lidah, gusi, hingga kuku.

Pada dasarnya, pucat terjadi karena berkurangnya aliran darah ke kulit Anda. Kondisi ini juga diakibatkan oleh rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh Anda.

Di samping itu, seseorang yang sedang mengalami stres atau kondisi kesehatan tertentu juga bisa menunjukkan gejala berupa wajah dan kulit tubuh pucat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai penyebab muka pucat, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

1. Anemia

bahaya dan komplikasi anemia

Anemia adalah salah satu gangguan darah yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh. Kondisi ini umumnya menunjukkan ciri-ciri berupa wajah pucat.

Penyakit ini juga dapat terjadi bila sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin, yakni protein yang memungkinkan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Selain pucat pada wajah, pengidap anemia juga bisa merasakan gejala lain, seperti warna putih pada kelopak mata bawah, kuku rapuh, pusing saat berdiri, dan sering sakit kepala.

2. Gangguan sirkulasi darah

Sirkulasi darah yang terganggu dapat menyebabkan terhambatnya pasokan darah dan oksigen ke sel-sel kulit. Salah satu penyebab gangguan peredaran darah adalah aterosklerosis.

Aterosklerosis terjadi saat plak menyumbat pembuluh arteri. Jika yang terdampak adalah arteri lengan atau kaki, ini bisa membuat bagian tubuh tersebut tampak pucat.

Selain itu, lengan atau kaki Anda mungkin akan terasa dingin. Lama-kelamaan, kondisi ini bisa menimbulkan kesemutan, mati rasa, dan nyeri.

3. Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 (kobalamin) berperan dalam membentuk sel darah merah. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan suatu jenis anemia yang disebut anemia pernisiosa.

Secara umum, seseorang yang mengidap anemia pernisiosa akan terlihat pucat dan lelah.

Kekurangan vitamin B12 bisa diakibatkan oleh kurangnya penyerapan vitamin B12 di dalam saluran pencernaan, penyakit autoimun, atau pola makan vegan yang ketat.

4. Stres dan kelelahan

Kondisi wajah pucat tapi tidak merasa sakit juga bisa diakibatkan stres. Stres mampu merangsang produksi hormon yang memengaruhi aliran darah ke kulit tubuh Anda.

Studi yang dimuat dalam jurnal Sleep (2013) juga mengaitkan kondisi kulit yang pucat dengan kelelahan. Pasalnya, kelelahan kronis biasanya menjadi gejala dari penyakit yang mendasarinya, seperti anemia.

Selain muka pucat, para peneliti juga menemukan bahwa kelelahan kronis kerap diikuti tanda-tanda lain, seperti mata memerah dan tampak bengkak.

5. Hipoglikemia

hubungan gula darah rendah dan maag

Hipoglikemia merupakan kondisi ketika gula darah sangat rendah. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kondisi ini terjadi saat kadar gula darah tubuh kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dl).

Selain wajah dan kulit yang pucat, turunnya kadar gula darah bisa menyebabkan peningkatan detak jantung, badan gemetar, kecemasan, mudah marah, dan lapar.

6. Syok

Syok (shock) terjadi ketika jaringan tubuh Anda kekurangan oksigen, darah, dan/atau zat gizi. Ketika syok terjadi, tubuh bereaksi dengan cepat untuk menjaga fungsinya.

Terdapat beberapa jenis syok, seperti syok hipovolemik yang terjadi saat volume darah berkurang drastis dan syok anafilaksis akibat reaksi alergi yang parah.

Tergantung penyebabnya, syok bisa memicu gejala berupa muka dan kulit pucat, pernapasan yang dangkal, detak jantung tidak teratur, hingga penurunan kesadaran.

7. Radang dingin

Radang dingin (frostbite) terjadi ketika jaringan tubuh membeku dan rusak akibat paparan suhu rendah. Kondisi ini umumnya memengaruhi tangan, kaki, hidung, dan telinga.

Pada tahap awal, bagian tubuh yang mengalami frostbite akan tampak pucat, terasa berdenyut, dan sakit.

Jika tidak segera ditangani dan kerusakan makin parah, bagian tubuh tersebut akan menjadi keras dan membeku. Tak jarang, kondisi ini menyebabkan kecacatan permanen.

Penyebab muka pucat lainnya

Dikutip dari situs MedlinePlus, kondisi muka dan kulit tubuh pucat juga bisa disebabkan oleh pingsan, efek samping obat-obatan tertentu, serta penyakit kronis, termasuk infeksi dan kanker.

Bagaimana cara mengatasi muka pucat?

Cara mengobati muka dan kulit pucat tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa Anda lakukan.

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
  • Menambahkan suplemen vitamin B12, asam folat, dan zat besi bila diperlukan.
  • Minum obat atau melakukan perawatan untuk mengelola kondisi medis yang dialami.
  • Merendam tangan dan kaki dengan air hangat bersuhu 40°C saat mengalami frostbite.
  • Segera mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, seperti permen, teh manis hangat, atau jus buah, saat kadar gula darah turun.
  • Menjaga kelancaran peredaran darah dengan cara berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, serta mengontrol kadar gula darah dan kolesterol.
  • Mengelola stres dan menghindari kelelahan yang berlebihan.

Kapan harus periksa ke dokter?

konsultasi dokter lansia

Dalam beberapa kasus, muka dan kulit pucat tiba-tiba bisa menandakan kondisi darurat medis.

Segera hubungi dokter atau nomor telepon darurat (112) bila kepucatan pada tubuh disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:

  • demam tinggi,
  • sakit perut,
  • nyeri dada,
  • kesulitan bernapas,
  • perdarahan dalam, seperti muntah atau feses berdarah,
  • kulit atau mata menguning (jaundice),
  • pingsan hingga penurunan kesadaran, atau
  • gejala infeksi, seperti nyeri otot, muntah, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Setibanya di rumah sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan menentukan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi yang Anda alami.

Kesimpulan

  • Muka dan kulit pucat mengacu pada hilangnya rona kemerahan dari kulit Anda.
  • Pucat bisa disebabkan oleh beragam kondisi, mulai dari anemia, kekurangan vitamin, aterosklerosis, hipoglikemia, syok, radang dingin, hingga stres dan kelelahan.
  • Jika Anda mengalami kepucatan yang disertai gejala serius, segera hubungi dokter atau layanan darurat untuk memperoleh penanganan medis.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Paleness. (2021). MedlinePlus. Retrieved February 28, 2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/003244.htm

Low Blood Sugar (Hypoglycemia). (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved February 28, 2023, from https://www.cdc.gov/diabetes/basics/low-blood-sugar.html

Shock. (2014). Better Health Channel. Retrieved February 28, 2023, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/shock

Frostbite. (2022). Mayo Clinic. Retrieved February 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/frostbite/symptoms-causes/syc-20372656

Anemia. (2023). American Society of Hematology. Retrieved February 28, 2023, from https://www.hematology.org/education/patients/anemia

What is Atherosclerosis? (2017). American Heart Association. Retrieved February 28, 2023, from https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol/atherosclerosis

Ankar A, Kumar A. (2022). Vitamin B12 Deficiency. StatPearls Publishing. Retrieved February 28, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441923/

Chan, C. Q., Low, L. L., & Lee, K. H. (2016). Oral vitamin B12 replacement for the treatment of pernicious anemia. Frontiers in Medicine, 3. https://doi.org/10.3389/fmed.2016.00038

Sundelin, T., Lekander, M., Kecklund, G., Van Someren, E. J., Olsson, A., & Axelsson, J. (2013). Cues of fatigue: effects of sleep deprivation on facial appearance. Sleep, 36(9), 1355–1360. https://doi.org/10.5665/sleep.2964

Versi Terbaru

08/03/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

7 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Gemetar

Kuku Terry, Saat Warna Kuku Berubah Putih Pucat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan