backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Gemetar

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 20/06/2024

7 Cara Mengatasi Badan Lemas dan Gemetar

Badan lemas dan gemetar merupakan kondisi yang biasanya terjadi saat lapar. Namun, bila Anda mengalaminya ketika perut sudah dalam keadaan terisi, ini bisa menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu. Bagaimana cara mengatasi badan lemas dan gemetar?

Cara mengatasi badan lemas dan gemetar

Badan yang lemas dan gemetar harus ditangani sesuai dengan kondisi yang menyebabkannya. Untuk mengetahuinya, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Secara umum, berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan.

1. Minum cukup air putih

minum air hangat saat haid

Dehidrasi adalah salah satu penyebab badan tiba-tiba lemas dan gemetar. Kondisi ini umumnya terjadi ketika cuaca sedang sangat panas atau setelah Anda selesai berolahraga.

Nah, cara mengatasi badan lemas dan gemetar akibat dehidrasi yakni dengan cukup minum air putih. Anda juga bisa minum minuman isotonik untuk memulihkan elektrolit yang hilang.

2. Konsumsi makanan atau minuman manis

Makanan atau minuman manis juga dapat membantu mengatasi badan lemas dan gemetar. Cara ini cocok untuk kondisi yang disebabkan gula darah rendah (hipoglikemia).

Anda dapat mengisap permen atau minum minuman manis, misalnya jus buah atau soda. Jenis makanan tinggi gula tersebut bisa membantu meningkatkan kadar gula darah Anda.

3. Batasi asupan kafein

Konsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan irama jantung, kurang tidur, dan migrain. Kondisi tersebut meningkatkan risiko badan lemas dan gemetar.

Oleh karena itu, Anda perlu membatasi konsumsi kafein. Dilansir dari Mayo Clinic, batas aman minum kopi untuk orang dewasa adalah sebanyak empat cangkir kopi atau setara 400 miligram (mg) kafein per hari.

4. Kurangi konsumsi alkohol

Salah satu efek alkohol pada tubuh yang sering kali muncul ialah badan lemas dan gemetaran. Untuk mencegahnya, Anda harus membatasi minum minuman beralkohol. 

Namun, perlu dipahami bahwa tidak ada batas aman konsumsi alkohol. Jadi, cara mengatasi badan lemas dan gemetar akibat alkohol adalah dengan menghindari minuman ini sepenuhnya.

5. Konsumsi suplemen

suplemen omega-3

Konsumsi suplemen dapat mengatasi rasa lemas dan gemetar yang disebabkan oleh anemia. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah.

Selain lemas, anemia ditandai dengan gejala khas lainnya, seperti lesu, lelah, pucat, dan sulit berkonsentrasi. 

Jenis suplemen yang bisa membantu mengatasi badan lemas dan gemetar akibat anemia adalah zat besi dan vitamin B12.

6. Istirahat dengan cukup

Saat kelelahan, tubuh Anda mungkin akan terasa lemas dan gemetar. Kondisi ini umumnya terjadi ketika Anda kurang istirahat.

Untuk mengatasi kondisi ini, pastikan Anda beristirahat dengan cukup tiap hari. Orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya 7–9 jam setiap malam. 

7. Minum obat sesuai resep dokter

Migrain, aritmia, dan neuronitis vestibular adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan badan gemetar dan lemas. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat sesuai resep dokter.

Pastikan untuk membaca aturan pakai obat atau meminta anjuran dokter. Minum obat dengan dosis sembarangan malah bisa memperburuk kondisi Anda.

Artikel terkait

Penyebab badan tiba-tiba lemas dan gemetar

Ada banyak cara untuk mengatasi badan lemas dan gemetar. Meski demikian, penanganan yang Anda lakukan akan lebih efektif jika sesuai dengan faktor penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa kondisi atau penyakit yang bisa membuat tubuh Anda terasa lemas dan gemetaran.

  • Hipoglikemia. Gula darah rendah bisa terjadi akibat kelaparan, efek pengobatan diabetes, dan konsumsi alkohol saat perut kosong. 
  • Hipotensi. Tekanan darah rendah bisa membuat tubuh lemas dan lunglai. Kondisi ini terjadi saat otak, jantung, dan anggota tubuh tidak memperoleh cukup asupan darah.
  • Neuronitis vestibular. Infeksi saraf vestibular pada telinga bagian dalam yang berisiko mengganggu keseimbangan tubuh serta menyebabkan lemas dan gemetar.
  • Dehidrasi. Kondisi ini terjadi saat kebutuhan cairan tubuh tidak terpenuhi. Selain badan lemas dan gemetar, dehidrasi bisa memicu kelelahan, linglung, dan sakit kepala.
  • Kelelahan kronis. Kelelahan jangka panjang, bahkan setelah tidur. Gejala umum dari kondisi ini adalah sulit berkonsentrasi, nyeri sendi, lemas, dan tubuh gemetaran.
  • Aritmia. Gangguan irama jantung yang ditandai dengan perubahan irama jantung menjadi lebih cepat, lambat, atau tidak beraturan. Aritmia bisa menjadi pertanda dari penyakit jantung yang lebih serius.
  • Migrain. Kondisi yang juga disebut sakit kepala sebelah ini dapat menyebabkan tubuh lemas, masalah penglihatan, kepala kliyengan, mual, serta muntah. 
  • Anemia. Gangguan darah yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah merah. Ini bisa menyebabkan badan lemas, sesak napas, kulit pucat, hingga nyeri dada.
  • Efek samping obat-obatan. Badan lemas dan gemetar bisa saja muncul sebagai efek samping obat antidepresan, relaksan otot, penurun tekanan darah, dan pil tidur.

Perlu diingat, cara mengatasi badan lemas dan gemetaran yang Anda alami harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. 

Jika Anda mengalaminya dalam waktu yang lama atau berulang, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Kesimpulan

  • Badan lemas dan gemetaran bisa terjadi karena berbagai kondisi atau penyakit, seperti dehidrasi, anemia, neuronitis vestibular, hingga efek samping obat-obatan.
  • Cara mengatasi badan lemas dan gemetar ini harus disesuaikan dengan penyebabnya.
  • Beberapa cara tersebut yakni minum cukup air putih, mengonsumsi makanan atau minuman manis, membatasi kafein dan alkohol, serta beristirahat yang cukup.
  • Apabila kondisi ini terjadi secara berulang atau dalam waktu yang lama, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 20/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan