Pernahkah Anda mengalami kelelahan dalam waktu lama yang sulit hilang? Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah letargi. Ketahui berbagai kondisi yang mungkin menjadi penyebab dan cara menanganinya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pernahkah Anda mengalami kelelahan dalam waktu lama yang sulit hilang? Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah letargi. Ketahui berbagai kondisi yang mungkin menjadi penyebab dan cara menanganinya berikut ini.
Letargi atau lethargy adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang merasakan kantuk yang parah, kelelahan luar biasa, dan kurang waspada terhadap lingkungan sekitarnya.
Seseorang yang mengalami kondisi ini cenderung tidak termotivasi dan bersikap acuh tak acuh dengan kegiatan sehari-hari yang biasa mereka lakukan.
Selain itu, pengidap letargi pada umumnya membutuhkan rangsangan verbal atau sentuhan lembut supaya mampu merespons.
Lethargy merupakan salah satu bentuk penurunan kesadaran. Kondisi ini bisa disebabkan gangguan fisik dan mental, seperti stres, efek obat-obatan, hingga pola tidur dan makan yang buruk.
Penurunan kesadaran merupakan kondisi darurat medis. Sebaiknya, segera cari pertolongan medis guna mencegah komplikasi yang bisa terjadi.
Seperti dijelaskan di atas, lethargy memiliki gejala umum berupa kelelahan luar biasa yang terjadi dalam waktu lama. Kondisi ini juga tidak akan hilang setelah istirahat dan tidur.
Seseorang yang mengalaminya juga dapat menunjukkan gejala penyerta lain, meliputi:
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak ada dalam daftar tersebut. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikan secara langsung dengan dokter Anda.
Segera hubungi dokter bila Anda atau orang terdekat mengalami letargi tiba-tiba dan tidak bisa dijelaskan penyebab pastinya.
Adapun, beberapa gejala pada orang dewasa yang memerlukan perhatian serius meliputi:
Sementara itu, gejala serius pada bayi dan anak-anak yang perlu Anda perhatikan meliputi:
Dalam kondisi yang parah, seseorang bisa mengalami penurunan kesadaran hingga stupor dan koma. Keduanya merupakan kondisi darurat medis.
Segera cari layanan darurat atau datangi IGD rumah sakit supaya pasien bisa cepat ditangani.
Secara umum, lethargy bisa disebabkan oleh gangguan fisik atau psikologis yang seseorang alami. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing penyebab tersebut.
Letargi mungkin terjadi jika Anda terlalu memaksakan diri saat beraktivitas fisik, seperti olahraga yang berat atau berjalan kaki jarak jauh di bawah sinar matahari.
Kondisi ini mudah ditangani dengan istirahat, minum, dan makan yang sehat. Namun, pemulihan mungkin butuh waktu lebih lama daripada kelelahan yang biasa Anda alami.
Lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi, misalnya tuntutan pekerjaan yang menguras fisik dan mental, juga bisa membuat seseorang mengalami kelelahan kronis.
Seseorang dengan gangguan psikologis, seperti depresi dan gangguan kecemasan (anxiety), juga lebih berisiko mengalami lethargy.
Letargi juga dapat menjadi respons normal tubuh saat mengalami cedera. Pasien dalam masa pemulihan patah tulang cenderung kurang aktif sehingga mudah mengalami kondisi ini.
Tidak hanya aktivitas olahraga berat, kebiasaan kurang olahraga dan bergerak juga dapat menimbulkan gejala kelelahan kronis yang sama.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua orang dari segala rentang usia. Namun, menurut National Institute of Aging, kelelahan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Buruknya pola tidur, baik kurang ataupun berlebihan, bisa menyebabkan gangguan pada siklus tidur dan bangun alami tubuh yang disebut sebagai ritme sirkadian.
Gangguan pada ritme sirkadian yang berkepanjangan ini kemungkinan besar menyebabkan kelesuan hingga letargi dari waktu ke waktu.
Penyalahgunaan zat-zat tertentu, seperti ganja, metamfetamin, dan alkohol, bisa membuat orang yang memakainya kurang tidur dan tidak memperoleh asupan makanan yang cukup.
Akibatnya, efek dari pemakaian zat-zat berbahaya ini dapat memicu perasaan lelah dan lesu.
Penyakit dan prosedur medis tertentu bisa membuat pasien mengalami perasaan lesu dan lelah kronis. Beberapa di antaranya yakni:
Dokter dapat mendiagnosis kondisi penurunan kesadaran ini dengan bertanya mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan Glasgow Coma Scale (GCS). Hasil tes dapat menunjukkan tingkat kesadaran lewat tiga indikator, yakni respons mata, suara, dan gerak tubuh.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan lainnya seperti berikut.
Dokter akan menentukan perawatan untuk pasien yang mengalami letargi sesuai penyebab dan tingkat keparahannya.
Perawatan untuk kelelahan kronis yang berkaitan dengan suatu penyakit akan berfokus pada perawatan penyakit itu sendiri. Perawatan juga bertujuan untuk melihat perbaikan gejala.
Apabila lethargy dicurigai berasal dari gangguan psikologis, dokter akan memberikan rujukan untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater.
Tenaga ahli kesehatan mental ini bisa melakukan terapi psikologis (psikoterapi) hingga memberikan resep obat-obatan (khusus psikiater) untuk menangani kondisi Anda.
Pengidap letargi ringan atau yang sudah membaik kondisinya juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat, misalnya dengan makan makanan sehat, minum banyak air, dan beristirahat yang cukup.
Selain itu, Anda juga sangat dianjurkan untuk berolahraga rutin dan mengelola stres dengan baik guna mencegah kekambuhan kondisi ini di kemudian hari.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar