Otak Anda memiliki fungsi untuk menjaga kesadaran. Untuk menjalankan fungsi tersebut secara optimal, otak Anda membutuhkan asupan oksigen dan glukosa yang cukup. Ya, terdapat banyak zat dalam makanan atau minuman yang Anda konsumsi, yang memengaruhi senyawa kimia di dalam otak. Zat-zat ini dapat membantu mempertahankan atau justru malah menurunkan kesadaran Anda, sebagai contoh, kafein.
Minuman seperti kopi, soda, cokelat, teh, dan minuman berenergi mengandung kafein yang dapat meningkatkan aktivitas otak, sehingga membuat Anda lebih terjaga. Sebaliknya, obat penghilang rasa sakit, obat penenang, dan alkohol membuat Anda mengantuk, sehingga menurunkan kesadaran Anda.
Kondisi tertentu yang merusak sel-sel otak juga dapat memengaruhi kesadaran Anda, misalnya cedera kepala yang parah, demensia, penyakit alzheimer, parkinson, atau stroke. Koma adalah penurunan kesadaran yang paling berat. Koma disebabkan karena adanya pembengkakan atau perdarahan di jaringan otak.
Pembengkakan yang terjadi pada jaringan otak membuat otak yang berada dalam tulang tengkorak menjadi terhimpit. Akibatnya, tekanan otak meningkat drastis. Darah dan oksigen pun jadi terhambat masuk ke otak. Pada tahap ini, fungsi otak sudah terganggu. Orang yang mengalami koma sebenarnya masih hidup, namun mereka tidak dapat memberikan respon terhadap rangsangan apa pun, termasuk nyeri.
Panduan mengukur tingkat kesadaran menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS)
Untuk mengetahui seberapa baik tingkat kesadaran Anda, dokter atau tim medis akan melakukan penilaian GCS. Dokter menggunakan penilaian ini untuk menilai respon mata, kemampuan bicara, serta gerakan tubuh. Skor atau nilai GCS didapat dengan menjumlah nilai yang didapatkan dari indikator di bawah ini.
Respon mata
- Apabila mata pasien terbuka secara spontan dengan berkedip tanpa tim medis memberikan rangsangan, poin GCS yang didapat adalah 4.
- Apabila mata pasien terbuka ketika tim medis memberikan rangsangan verbal, alias lewat suara atau perintah, maka skor GCS yang didapat adalah 3.
- Apabila mata mata pasien terbuka ketika tim medis memberikan rangsangan nyeri, maka poin GCS yang didapat adalah 2.
- Apabila mata pasien tidak membuka sama sekali atau tetap tertutup rapat meski tim medis sudah memberikan perintah dan rangsangan nyeri, maka poin GCS yang didapat adalah 1.
Suara
- Apabila pasien mampu menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan oleh tim medis dengan benar, maka poin GCS yang didapat adalah 5.
- Apabila pasien menunjukkan kebingungan, tetapi mampu menjawab pertanyaan dengan jelas, maka poin GCS yang didapat adalah 4.
- Apabila pasien mampu diajak berkomunikasi tapi hanya mengeluarkan kata-kata saja bukan kalimat yang jelas, maka poin GCS yang didapat adalah 3.
- Apabila pasien hanya mengerang atau mengeluarkan suara rintihan tanpa kata-kata, maka poin GCS yang didapat adalah 2.
- Apabila pasien tidak mengeluarkan suara sama sekali, meski tim medis sudah mengajak berkomunikasi atau merangsang ujung jarinya, maka poin GCS yang didapat adalah 1.
Gerakan
- Apabila pasien mampu menuruti dua perintah berbeda dari tim medis, maka poin GCS yang didapat adalah 6.
- Apabila pasien mampu mengangkat tangan ketika diberikan rangsangan nyeri di area tersebut oleh tim medis, dan ia juga mampu menunjukkan titik mana yang sakit, maka poin GCS yang didapat adalah 5.
- Apabila pasien mampu menghindar ketika tim medis memberi rangsangan nyeri, namun tidak terarah ke titik nyeri maka poin GCS yang didapat adalah 4.
- Apabila pasien hanya melipat siku lengan saat diberi rangsangan nyeri, maka poin GCS yang didapat adalah 3.
- Apabila pasien hanya dapat membuka siku lengan saat diberikan rangsangan nyeri oleh tim medis, maka poin GCS yang didapatkan adalah 2.
- Apabila pasien tidak ada respon gerakan tubuh sama sekali meski tim medis sudah memberikan rangsangan atau perintah, maka poin GCS yang didapat adalah 1.
Pasien bisa dikatakan memiliki tingkat kesadaran tinggi apabila skornya mencapai 15. Sementara seseorang dikatakan memiliki tingkat kesadaran rendah, atau dikatakan koma apabila skornya hanya berjumlah 3.