backup og meta

Kista Epidermoid

Kista Epidermoid

Beberapa orang mungkin pernah dibuat bertanya-tanya dengan kemunculan benjolan pada area wajah atau leher. Jika Anda termasuk salah satunya, benjolan di wajah atau leher dapat menjadi tanda kista epidermoid.

Apakah kista ini berbahaya? Bagaimana cara mengatasinya?

Apa itu kista epidermoid?

Kista epidermoid atau epidermoid cyst adalah benjolan yang muncul di bawah kulit. Benjolan ini biasa ditemukan pada area seperti kulit kepala, wajah, leher, punggung atas, hingga selangkangan.

Pertumbuhan kista ini sangat lambat dan biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Oleh sebab itu, kehadiran kista jarang menyebabkan masalah atau membutuhkan perawatan.

Banyak orang mengira epidermoid cyst sama dengan kista ateroma atau kista sebaceous (sebasea), padahal keduanya merupakan kondisi berbeda.

Kista sebasea berisikan sebum (cairan yang diproduksi kelenjar minyak), sedangkan isi kista epidermoid adalah sel kulit mati.

Epidermoid cyst lebih sering ditemui pada pria dibanding wanita. Selain itu, beberapa kondisi lain seperti sindrom Gardner dan Nevoid basal cell carcinoma syndrome (NBCCS), juga meningkatkan risiko tumbuhnya kista ini.

Apakah kista epidermoid berbahaya?

Kista epidermoid tidak berbahaya karena tidak bersifat ganas atau kanker. Benjolan kista di bawah kulit boleh dibiarkan begitu saja asalkan tidak menyebabkan rasa nyeri, pecah tiba-tiba, atau mengalami infeksi.

Gejala kista epidermoid

benjolan di leher salah satu gejala kista epidermoid

Beberapa tanda dapat Anda perhatikan untuk mengetahui apakah benjolan merupakan epidermoid cyst atau bukan. Dilansir dari Cedars Sinai, benjolan kista epidermoid umumnya:

  • muncul tepat di bawah kulit, 
  • memiliki diameter 1–3 cm,
  • berbau tidak sedap, 
  • meradang atau berwarna merah,
  • mengeluarkan cairan, atau
  • disertai komedo kecil yang menyumbat bagian tengah benjolan.

Meskipun begitu, gejala di atas belum tentu menjadi pertanda Anda memiliki epidermoid cyst. Untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

Kapan harus ke dokter?

Konsultasi ke dokter diperlukan apabila muncul tanda-tanda peradangan atau infeksi pada kista. Dokter mungkin akan meresepkan obat steroid atau antibiotik berdasarkan kondisi kista Anda.

Selain itu, Anda juga harus segera memeriksakan diri ke dokter jika menemukan adanya benjolan lain pada tubuh.

Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui apakah benjolan yang muncul memiliki sifat kanker atau tidak.

Penanganan sedini mungkin dapat mencegah kondisi Anda bertambah parah. Konsultasi ke dokter juga membantu Anda mengobati masalah kesehatan sesuai kondisi yang mendasarinya.

Penyebab kista epidermoid

Penyebab kista epidermoid adalah penyumbatan sel kulit-kulit mati di bawah kulit. Semua bermula ketika sel-sel kulit yang membentuk lapisan epidermis kulit mulai mati dan digantikan oleh sel-sel baru. 

Tersumbatnya lapisan kulit menyebabkan penumpukan sel kulit yang kemudian berkembang menjadi kista. Kista dapat tumbuh besar, tetapi biasanya akan berhenti ketika sudah mencapai ukuran tertentu.

Cara mengatasi kista epidermoid

cara mengatasi kista epidermoid bisa dengan injeksi obat

Epidermoid cyst sebenarnya adalah kondisi yang dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kasus, kista mungkin akan bertahan sepanjang hidup Anda.

Apabila kehadiran kista ini menyebabkan ketidaknyamanan atau mengurangi kepercayaan diri Anda, beberapa tindakan medis bisa dijadikan pilihan. Berikut sejumlah cara mengatasi kista epidermoid.

1. Pemberian obat lewat suntikan

Metode perawatan ini bertujuan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kista. Nantinya, dokter akan menyuntik kista dengan obat-obatan tertentu.

2. Insisi dan drainase

Insisi dan drainase dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kista untuk mengeluarkan isinya. Metode ini sangat cepat dan mudah dilakukan, tetapi kista sering kali akan kambuh setelah perawatan.

3. Operasi pengangkatan

Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kista secara keseluruhan. Operasi pengangkatan efektif untuk mengatasi sekaligus mencegah kista ini muncul kembali.

Bisakah kemunculan kista epidermoid dicegah?

Hingga saat ini, belum ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kemunculan epidermoid cyst.

Satu-satunya tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu menjaga agar kista ini tidak mengalami infeksi bakteri.

Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang bisa diterapkan yaitu tidak menekan, menusuk, atau menyayat kista.

Ketika kista mengalami infeksi, tindakan medis diperlukan untuk mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Jika muncul benjolan pada wajah atau bagian tubuh Anda yang lain, hindari untuk memegang atau menekannya karena ini dapat menyebabkan infeksi dan peradangan.

Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Dengan begitu, penanganan bisa diberikan dengan tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Epidermoid cysts – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 24 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epidermoid-cysts/symptoms-causes/syc-20352701

Epidermoid cysts – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 24 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epidermoid-cysts/diagnosis-treatment/drc-20352706

Epidermoid cyst | DermNet. (2022). Retrieved 24 August 2022, from https://dermnetnz.org/topics/epidermoid-cyst

Epidermoid Cysts of the Skin | Cedars-Sinai. (2022). Retrieved 24 August 2022, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/e/epidermoid-cysts-of-the-skin.html

Epidermoid cyst: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022) Retrieved 24 August 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/000842.htm

Versi Terbaru

05/09/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

8 Penyebab Benjolan di Lidah, Apakah Berbahaya?

7 Penyebab Benjolan di Mulut yang Perlu Anda Ketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 05/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan