backup og meta

Fenomena Pareidolia, Melihat Wajah Orang pada Benda Mati

Fenomena Pareidolia, Melihat Wajah Orang pada Benda Mati

Ketika melihat sebuah objek, awan atau rumah misalnya, pernahkah terlintas di pikiran Anda bahwa benda tersebut memiliki bentuk menyerupai wajah manusia? Jika pernah, fenomena ini dikenal dengan istilah pareidolia.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Perlukah mendapat penanganan medis?

Apa itu pareidolia?

pareidolia

Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis ketika seseorang dapat mengenali suatu bentuk, pola, atau objek tertentu (biasanya wajah), padahal yang dilihat adalah benda mati.

Dalam ilmu kesehatan, fenomena seperti ini terkadang digolongkan ke dalam ilusi visual (keliru menangkap dan mengartikan suatu gambar) atau bahkan halusinasi visual (seolah-olah melihat wajah, padahal tidak ada apa-apa).

Beberapa contoh pareidolia yang umum terjadi:

  • Awan terlihat menyerupai sosok tertentu.
  • Rumah tampak seperti wajah manusia.
  • Motif serangga yang dianggap seperti wajah.
  • Bentuk pohon yang dinilai mirip dengan sosok manusia.

Secara global, belum ada data mengenai berapa banyak orang yang pernah atau sedang mengalami pareidolia.

Namun, diperkirakan cukup banyak orang pernah merasakan fenomena ini, yang mana mayoritas adalah perempuan.

Penyebab terjadinya pareidolia

Hingga saat ini, penyebab pareidolia belum diketahui secara pasti.

Meski begitu, studi yang dirilis di Cell Press Journal pada 2017 menyebut bahwa kondisi ini berkaitan dengan cara kerja otak dalam memproses dan mengartikan rangsangan visual.

Otak manusia memiliki area yang bertanggung jawab terhadap pengenalan dan persepsi akan wajah, yaitu bagian depan (frontal) dan samping (temporal).

Pada beberapa orang, otak mereka mempunyai kecenderungan untuk langsung memproses suatu benda mati menjadi bagian-bagian wajah tertentu.

Apakah pareidolia berbahaya? Tidak selalu, sebab kondisi ini normal terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja. Namun, dalam beberapa kasus, pareidolia bisa menjadi tanda penyakit tertentu.

Pareidolia bisa jadi tanda penyakit

Penyakit Parkinson dapat memicu pareidolia

Pareidolia dapat menjadi salah satu gejala penyakit, terutama yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Kondisi ini mungkin perlu diwaspadai apabila Anda mengalaminya secara berulang.

Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan pareidolia, yakni sebagai berikut.

Lewy body dementia

Salah satu gejala yang cukup sering muncul pada orang dengan Lewy body dementia (sejenis penyakit pikun) yakni halusinasi visual. Gejala ini menyumbang angka hingga 70% dari keseluruhan pasien.

Halusinasi visual timbul akibat degenerasi (kemunduran atau kerusakan) pada bagian tertentu otak.

Degenerasi tersebut disebabkan oleh penumpukan Lewy body (sejenis plak berupa protein) pada beberapa area dalam otak. Akibatnya, pasien sering melihat sosok, orang, atau hewan tertentu yang sebenarnya tidak ada.

Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan suatu penyakit yang cukup banyak ditemukan dalam masyarakat.

Memiliki ciri berupa jalan yang lambat disertai langkah kecil-kecil pada pengidapnya, kondisi ini dipercaya muncul akibat ketidakseimbangan pada zat-zat pengatur di dalam otak manusia.

Dalam sejumlah penelitian, orang dengan penyakit Parkinson juga melaporkan mereka sering melihat wajah atau sosok seseorang yang sebenarnya bukan manusia, melainkan benda mati.

Beberapa area otak yang berhubungan dengan fungsi penglihatan dan mekanisme halusinasi diyakini berperan dalam hal ini.

Bagaimana pareidolia didiagnosis?

tes untuk dermatitis kontak

Pareidolia adalah suatu fenomena yang bisa didiagnosis dengan melakukan tes menggunakan gambar-gambar tertentu.

Subjek yang diuji akan ditanya pendapatnya mengenai gambar tersebut dan responsnya akan dinilai, terutama bila subjek berkata bahwa dirinya melihat gambar tersebut menyerupai sesuatu atau seseorang.

Metode tes semacam ini bersifat sangat subjektif, benar-benar tergantung pada respons orang yang diuji. Dokter juga akan melihat gejala lainnya yang berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif otak seseorang.

Cara mengatasi pareidolia

Cara mengatasi pareidolia harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Jika kondisi ini dipicu masalah kesehatan seperti Lewy body dementia dan penyakit Parkinson, penanganan medis tentu perlu dilakukan.

Apabila fenomena ini hanya terjadi sesekali, Anda tidak perlu khawatir atau takut. Pareidolia merupakan fenomena yang sangat normal terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja.

Namun, ada baiknya konsultasikan keluhan yang Anda alami kepada tenaga kesehatan apabila dirasa sangat mengganggu aktivitas atau menyebabkan kekhawatiran dari orang-orang terdekat.

Pemeriksaan dengan dokter dan penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah kondisi yang mendasarinya bertambah parah.

Kesimpulan

Pareidolia adalah fenomena psikologis yang membuat seseorang dapat mengenali suatu bentuk, pola, atau objek tertentu pada benda mati. Kondisi ini sebenarnya normal dan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi terkadang dapat menjadi tanda masalah kesehatan seperti penyakit Parkinson dan Lewy body dementia.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baylis, J., & Ting, D. (2015). Pareidolia and clinical reasoning: the pattern awakens. Canadian Medical Association Journal, 187(18), 1364-1364. doi: 10.1503/cmaj.151079

Proverbio, A., & Galli, J. (2016). Women are better at seeing faces where there are none: an ERP study of face pareidolia. Social Cognitive And Affective Neuroscience, 11(9), 1501-1512. doi: 10.1093/scan/nsw064

Mamiya, Y., Nishio, Y., Watanabe, H., Yokoi, K., Uchiyama, M., & Baba, T. et al. (2016). The Pareidolia Test: A Simple Neuropsychological Test Measuring Visual Hallucination-Like Illusions. PLOS ONE, 11(5), e0154713. doi: 10.1371/journal.pone.0154713

Decreased Fronto-Parietal connection is associated with face pareidolia in Parkinson’s disease. – MDS Abstracts. (2022). Retrieved 16 August 2022, from https://www.mdsabstracts.org/abstract/decreased-fronto-parietal-connection-is-associated-with-face-pareidolia-in-parkinsons-disease/

Visual Hallucinations and the Role of Medications in Parkinson’s Disease: Triggers, Pathophysiology, and Management. (2022). Retrieved 16 August 2022, from https://neuro.psychiatryonline.org/doi/10.1176/appi.neuropsych.19110316

Why the brain is programmed to see faces in everyday objects. (2020). Retrieved 16 August 2022, from https://newsroom.unsw.edu.au/news/science-tech/why-brain-programmed-see-faces-everyday-objects

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Meski Berbeda, Bisakah Halusinasi dan Delusi Terjadi Secara Bersamaan?

Kenali 10 Gejala dan Tanda Anda Mengalami Penyakit Saraf


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan