backup og meta

Brainstorming, Ketahui Manfaat dan Berbagai Metodenya

Brainstorming, Ketahui Manfaat dan Berbagai Metodenya

Jika merasa buntu dalam mewujudkan suatu ide, Anda bisa mencoba brainstorming. Cara berpikir kreatif ini bisa dilakukan secara individual, tapi lebih efektif jika berkelompok. Ada beberapa metode brainstorming yang bisa membantu Anda melatih proses berpikir sehingga menghasilkan gagasan brilian atau solusi yang tepat guna.

Apa itu brainstorming?

Brainstorming adalah teknik berpikir kreatif di mana individu atau kelompok menghasilkan banyak ide untuk mengatasi masalah atau tantangan tertentu. 

Tujuan brainstorming menghasilkan berbagai pemikiran sehingga seseorang atau kelompok dapat menentukan langkah terbaik yang harus dilakukan.

Kegiatan ini biasa dilakukan dengan melemparkan ide dan berdiskusi dalam kelompok untuk menghasilkan berbagai solusi, konsep baru, atau ide kreatif. 

Selama diskusi kelompok, setiap peserta bisa mengungkapkan berbagai pemikiran, perspektif, atau masukan (feedback) yang berkaitan dengan topik pembahasan.

Proses brainstorming dalam suatu kelompok bisa berjalan secara efektif dalam suasana diskusi yang nyaman di mana setiap peserta bisa mengungkapkan pemikirannya tanpa takut dikritik atau dihakimi. 

Manfaat brainstorming

Proses berpikir kreatif ini tidak hanya membantu Anda mengumpulkan banyak ide, tapi juga memudahkan Anda menemukan solusi dari suatu masalah yang rumit dengan cepat.

Secara lebih lengkap, berikut beberapa keuntungan menerapkan brainstorming.

  • Menciptakan ide unik. Proses ini membantu menghasilkan ide-ide kreatif yang berbeda dari pemikiran konvensional.
  • Memecahkan masalah lebih efektif. Diskusi terbuka memungkinkan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks.
  • Meningkatkan kerja sama tim. Brainstorming memperkuat kolaborasi dengan mendorong anggota tim berbagi dan mengembangkan ide bersama.
  • Meningkatkan keterlibatan tim. Proses diskusi membuat setiap anggota merasa dilibatkan dan dihargai kontribusinya.
  • Meningkatkan efisiensi. Dengan menghasilkan banyak ide sekaligus, kegiatan ini mempercepat proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
  • Mendeteksi masalah dan peluang baru. Aktivitas ini membuka wawasan terhadap tantangan atau peluang yang sebelumnya mungkin terabaikan.
  • Membangun kepercayaan diri. Membantu peserta merasa lebih percaya diri saat berbicara dengan orang lain dan mengutarakan ide.

Metode brainstorming

Kegiatan Brainstorming

Umumnya, brainstorming dilakukan dengan pengumpulan ide sebanyak mungkin, kemudian kelompok atau seseorang berdiskusi untuk memutuskan konsep terbaik.

Namun, dikutip dari Geeks for Geeks ada beberapa metode brainstorming yang bisa dilakukan dalam kelompok. 

1. Random brainstorming

Metode ini melibatkan pengumpulan ide secara spontan. Saat masalah disampaikan, peserta langsung menyebutkan ide pertama yang muncul di kepala tanpa banyak berpikir atau menganalisis. 

Tujuannya adalah menangkap pemikiran mentah yang sering kali istimewa dan tidak terduga. 

Misalnya, saat mencari cara meningkatkan penjualan suatu produk, salah satu ide spontan yang mungkin diutarakan adalah memberikan potongan harga besar-besaran.

Kemudian, diskusi bisa berlanjut dengan merencanakan kampanye promosi produk tersebut di media sosial.

2. Reverse brainstorming

Tidak langsung mengarah pada masalah, metode ini dimulai dengan memikirkan tujuan akhir, lalu mundur untuk memahami apa saja yang mungkin menghambat pencapaian itu. 

Misalnya, jika tujuannya adalah “memastikan pelanggan puas dengan layanan kita”, pertanyaan yang mungkin muncul adalah “apa saja hal yang bisa membuat pelanggan tidak puas?”.

Dengan metode ini, kelompok bisa memikirkan cara untuk mencegah hambatan tersebut sehingga mempersiapkan solusi atau antisipasi yang lebih matang.

3. Rapid ideation brainstorming

Dalam metode ini, setiap anggota tim diberi waktu tertentu untuk menuliskan ide mereka secara pribadi. 

Tidak ada diskusi atau saling memengaruhi ide satu sama lain. Setelah selesai, semua ide dikumpulkan untuk dibahas bersama. 

Sebagai gambaran, suatu tim diminta memberikan ide untuk kampanye pemasaran baru, mereka menuliskan gagasan seperti “mengadakan giveaway,” “berkolaborasi dengan influenser“, atau “membuat konten lucu”. 

Rapid ideation brainstorming memastikan semua suara didengar, termasuk dari anggota tim yang mungkin lebih pemalu.

4. Metode SCAMPER 

Metode SCAMPER menggunakan tujuh pendekatan sistematis untuk mengembangkan suatu solusi baru. SCAMPER merupakan rumus dari tujuh pertanyaan berikut.

  • Substitute: apa yang bisa diganti dari produk atau proses ini?
  • Combine: apa yang bisa digabungkan untuk menciptakan hasil baru?
  • Adapt: bagaimana kita bisa menyesuaikan ide ini agar lebih baik?
  • Modify: apa yang bisa diubah atau ditingkatkan?
  • Put to another use: apakah ada fungsi lain dari produk ini?
  • Eliminate: apa yang bisa dihapus untuk menyederhanakan proses?
  • Reverse: bagaimana jika kita membalikkan cara kerja ini?

Misalnya, dalam menciptakan desain sepatu baru, diskusi dapat dimulai dengan pertanyaan “bisakah bahan solnya diganti?” (substitute) atau “bisakah solnya memiliki dua fungsi?” (put to another use) sehingga menghasilkan solusi yang inovatif.

5. Starbursting brainstorming

kecerdasan emosional di tempat kerja

Metode ini berfokus dalam membuat pertanyaan untuk memahami masalah secara mendalam. 

Misalnya, tim dapat bertanya tentang fitur utama (apa), alasan kebutuhan (mengapa), cara penggunaan (bagaimana), target pasar (siapa), dan waktu peluncuran (kapan). 

Pertanyaan detail ini membantu mengidentifikasi masalah dari berbagai sudut dan merancang solusi yang terarah.

6. Metode simile

Metode simile adalah teknik brainstorming yang melibatkan penggunaan perbandingan atau analogi untuk memicu ide-ide kreatif. 

Caranya adalah dengan melengkapi kalimat berikut: “ … adalah/seperti ….”.

Pada titik-titik pertama, masukkan istilah atau konsep utama yang ingin Anda eksplorasi. Pada bagian kedua, coba pikirkan sebanyak mungkin perbandingan atau asosiasi yang relevan dan tuliskan semuanya.

Jika Anda sedang mempelajari konsep “tim kerja,” Anda bisa menulis: “tim kerja seperti mesin yang saling terhubung.”

Berbagai metode brainstorming di atas dapat disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi atau tujuan dari suatu proyek yang direncanakan. 

Anda dan kelompok juga dapat mengembangkan metode baru yang lebih cocok dengan dinamika tim sehingga proses diskusi menjadi lebih efektif dan inovatif.

Apa saja jenis metode brainstorming?

  • Random brainstorming.
  • Reverse brainstorming.
  • Rapid ideation brainstorming.
  • Metode SCAMPER.
  • Starbursting brainstorming.
  • Metode simile.

Hal yang harus diperhatikan

Agar brainstorming menghasilkan ide yang sesuai dengan tujuan ataupun solusi yang tepat untuk suatu masalah, perhatikan hal-hal berikut dalam penerapannya.

  • Pilih seorang pemimpin dan juru tulis sebagai pengambil keputusan.
  • Pastikan semua anggota kelompok paham topik dan tantangan yang sedang dibahas.
  • Pastikan semua orang berkontribusi dalam diskusi.
  • Hindari memberi kritik dan menghakimi pendapat orang lain.
  • Tetapkan batas waktu dan tujuan diskusi.
  • Setelah pendapat terkumpul, kelompokkan konsep-konsep yang serupa dan hilangkan pendapat yang tidak sesuai.

Brainstorming bisa terhambat karena faktor sosial, seperti rasa takut dihakimi atau adanya individu yang lebih mendominasi diskusi. 

Terkadang, terlalu banyak ide juga bisa membuat suatu kelompok kesulitan menyaring ide terbaik. 

Maka itu, penting untuk menciptakan suasana yang nyaman dan terorganisasi agar diskusi berjalan dengan produktif.

Ringkasan

  • Brainstorming adalah teknik pemecahan masalah kreatif yang melibatkan pengumpulan banyak ide untuk menemukan solusi.
  • Metode ini mendorong pemikiran bebas tanpa takut dikritik, membantu menciptakan ide unik, memecahkan masalah, dan meningkatkan kerja sama tim.
  • Beberapa metode brainstorming yang bisa digunakan adalah random, reverse, rapid ideation, SCAMPER, starbursting, dan simile.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brainstorming. (n.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://www.teaching.unsw.edu.au/brainstorming

Brainstorming. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://asq.org/quality-resources/brainstorming?srsltid=AfmBOoqRcKlwj6KREoB8mn9xs_RJvDgCXtY36xai-R94VGLgEBPQNpt7

Brainstorming. (N.d.). Retrieved 6 January 2025, from https://balancedscorecard.org/wp-content/uploads/pdfs/brainstm.pdf

GeeksforGeeks. (2024). What is Brainstorming? Retrieved 6 January 2025, from https://www.geeksforgeeks.org/brainstorming/

What is Brainstorming? 10 Effective Techniques You Can Use. (2024). Retrieved 6 January 2025, from https://www.interaction-design.org/literature/topics/brainstorming?srsltid=AfmBOoqi9FqfsG4HC54CwLGkzCqCmORntYA723escT5ujfnFMY3Via-l

Brainstorming. (2024). Retrieved 6 January 2025, from https://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/brainstorming/

Ritter, S. M., & Mostert, N. M. (2018). How to facilitate a brainstorming session: The effect of idea generation techniques and of group brainstorm after individual brainstorm. Creative Industries Journal, 11(3), 263-277.

Versi Terbaru

09/01/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja

Social Loafing, Sikap Malas Saat Bekerja dalam Kelompok


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 11 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan