backup og meta

Pasien Stroke Harus Panggil Ambulans atau Langsung Bawa ke Rumah Sakit?

Pasien Stroke Harus Panggil Ambulans atau Langsung Bawa ke Rumah Sakit?

Mendapati anggota keluarga terkena serangan stroke tentu membuat Anda jadi panik dan ketar-ketir. Tanpa pikir panjang, Anda mungkin langsung ingin membawanya ke rumah sakit supaya bisa segera ditangani. Namun, saudara Anda lainnya justru menyarankan untuk segera menelepon ambulans. Lantas, langkah mana yang harus ditempuh sebagai penanganan stroke paling cepat dan minim risiko, segera ke rumah sakit atau telepon ambulans, ya? Cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut ini.

Telepon ambulans atau segera bawa ke rumah sakit?

stroke ringan

Serangan stroke bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun. Penyakit ini dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat sehingga sel-sel otak bisa mati hanya dalam waktu beberapa menit. Itulah kenapa stroke juga sering disebut sebagai serangan otak.

Ketika salah satu anggota keluarga terkena gejala stroke awal, mungkin yang ada dalam pikiran Anda hanyalah cara tercepat supaya pasien bisa segera sampai di rumah sakit. Karena itulah, Anda mungkin memilih untuk langsung membawanya ke rumah sakit dengan menyetir mobil sendiri atau meminta bantuan orang lain untuk mengantar.

Membawa pasien stroke langsung ke rumah sakit memang menjadi penanganan stroke yang paling utama. Akan tetapi kalau dilakukan sendiri, cara ini nyatanya justru dilarang karena dapat membahayakan kesehatan pasien stroke.

Meskipun tujuannya baik, membawa pasien stroke langsung ke rumah sakit dapat meningkatkan risiko cacat dan kematian pada pasien. Penanganan stroke yang paling tepat justru dengan menelepon ambulans sesegera mungkin.

Kenapa harus pakai ambulans?

Sumber: CBC News

Stroke adalah keadaan darurat medis yang bergantung pada waktu. Semakin banyak waktu yang terbuang, maka semakin besar pula risiko kerusakan otak pada pasien.

Tanpa penanganan stroke yang tepat, gejala stroke berupa kelemahan pada satu bagian tubuh di wajah, tangan, dan kaki akan sulit dikembalikan seperti semula. Lama-lama, kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan permanen bahkan mengancam hidup pasien.

Ada empat alasan utama kenapa penangan stroke yang paling utama adalah menelepon ambulans, bukan membawa pasien langsung ke rumah sakit.

1. Lebih cepat sampai ke rumah sakit

Anda mungkin berpikir bisa sampai ke rumah sakit lebih cepat jika mengemudi sendiri. Pada kenyataannya, secepat apa pun Anda sampai ke rumah sakit, semua akan sia-sia jika pasien stroke tidak mendapatkan pertolongan pertama selama di perjalanan.

Anda juga tidak dapat memprediksi kemacetan jalanan yang bisa menghambat perjalanan. Sedangkan ambulans memiliki sirine khusus yang dapat memberikan sinyal bagi pengemudi lain untuk membuka jalan. Dengan ambulans, pasien stroke dijamin lebih cepat sampai ke rumah sakit.

2. Fasilitas ambulans lebih lengkap

Ambulans tentu menyediakan fasilitas yang lebih lengkap sebagai pertolongan pertama pada pasien stroke. Sebagai langkah awal, tim ambulans akan memantau gejala stroke pasien selama di perjalanan.

Selanjutnya, tim akan mengawasi detak jantung dan tekanan darah pasien serta memastikannya tetap normal. Bersama dengan dokter spesialis stroke, tim ambulans bahkan dapat melakukan tes darah dan CT scan pada pasien di dalam ambulans (pada mobil ambulans tertentu).

Yang tak kalah penting, tim ambulans akan terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit supaya tim medis tahu bahwa pasien stroke akan tiba dalam waktu dekat. Hal ini memudahkan bagi pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala peralatan dan obat-obatan yang diperlukan oleh pasien.

3. Menyediakan obat stroke lini pertama

Setiap menit yang terbuang sia-sia membuat seorang pasien stroke kehilangan hampir dua juta sel otak. Ini artinya, setiap menitnya perlu dijaga semaksimal mungkin supaya nyawa pasien dapat tertolong.

Itulah kenapa, Anda sebaiknya segera telepon ambulans saat ada anggota keluarga yang terserang stroke. Pasien stroke akan diberikan obat stroke lini pertama, misalnya alteplase, untuk membantu menghancurkan gumpalan yang menyumbat otak. Obat ini sangat bermanfaat untuk mencegah kecacatan jangka panjang dan menurunkan risiko kematian pada pasien.

Akan tetapi, obat stroke ini hanya boleh diberikan tiga jam setelah serangan stroke muncul. Nah, di sinilah peran tim ambulans untuk menanyakan sejumlah pertanyaan pada pasien, salah satunya mengenai kapan gejala stroke muncul pertama kali.

Seorang dokter spesialis serebrovaskular dari Cleveland Clinic, Zeshaun Khawaja, MD, MBA mengungkapkan bahwa proses ini jauh lebih bisa menyelamatkan nyawa pasien dibandingkan jika Anda membawanya ke rumah sakit seorang diri.

4. Memastikan pasien sampai ke rumah sakit yang tepat

Saat hendak pergi ke rumah sakit seorang diri, Anda mungkin tidak tahu pasti rumah sakit mana saja yang menyediakan fasilitas penanganan stroke yang lengkap. Lagi-lagi, ini pentingnya Anda membawa pasien dengan ambulans, ketimbang menyetir mobil sendiri ke rumah sakit.

Dengan bantuan ambulans, pasien stroke akan dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap untuk mengobati stroke. Semakin cepat pasien ditangani lebih awal di ambulans, maka semakin besar peluang pasien untuk terhindar dari risiko kecacatan jangka panjang akibat stroke.

Segera hubungi nomor 118 atau 119 untuk memanggil ambulans. Sementara untuk Provinsi DKI Jakarta, Anda bisa menghubungi nomor 021-65303118 sesegera mungkin jika membutuhkan layanan ambulans.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Think It’s a Stroke,? 4 Reasons It’s Better to Call 9-1-1 than Drive Yourself to the Hospital. https://blogs.cdc.gov/publichealthmatters/2017/05/think-its-a-stroke-4-reasons-its-better-to-call-9-1-1-than-drive-yourself-to-the-hospital/. Accessed 26/10/2018.

Should I Drive a Stroke Patient to the Hospital or Not? https://health.clevelandclinic.org/stroke-is-it-faster-drive-e-r-wait-ambulance/. Accessed 26/10/2018.

Versi Terbaru

12/09/2022

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Stroke Non-Hemoragik

Apa Hubungan Antara Penyakit Jantung dan Stroke?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 12/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan