4. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun merupakan sebuah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel saraf pada jaringan tubuh seseorang. Salah satu penyakit yang menimbulkan gangguan ini adalah sindrom Guillain-Barre, yaitu kondisi langka ketika sistem imun seseorang menyerang saraf tepinya sendiri.
5. Efek samping kemoterapi

Kerusakan saraf tepi ternyata merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi yang dijalani oleh pasien kanker. Akan tetapi, hanya sekitar 30 hingga 40 persen pasien kemoterapi saja yang mengalami hal ini. Pasalnya, hanya kemoterapi tertentu saja yang bisa menimbulkan gangguan saraf.
Anda yang sedang menjalani terapi radiasi juga rentan mengalami masalah yang serupa. Efek samping ini biasanya baru akan terlihat beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah pengobatan dilakukan.
6. Kecanduan alkohol

Gangguan pada saraf tepi akibat kecanduan alkohol biasanya disebut sebagai neuropati alkoholik. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh tubuh yang kemasukan alkohol lebih dari batasnya. Konsumsi alkohol dapat memicu kerusakan akibat radikal bebas pada saraf sehingga saraf rentan mengalami kerusakan.
Tips menjaga saraf agar tetap sehat
Jadi, apakah Anda tergolong berisiko mengalami kerusakan saraf tepi? Tenang saja, kerusakan pada saraf tepi bisa dicegah dengan menjaga kesehatan jaringan saraf Anda. Caranya dengan menjaga pola hidup sehat, mengurangi konsumsi alkohol, dan konsumsi vitamin neurotropik.
Vitamin neurotropik merupakan gabungan dari vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (pyridoxine), dan vitamin B12 (kobalamin). Ketiganya memiliki peran yang cukup penting untuk proses metabolisme dan regenerasi sistem saraf Anda.
Kerusakan saraf tepi memang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Akan tetapi, tidak ada salahnya, tetap menjaga kesehatan dengan mengubah gaya hidup untuk mengurangi risiko masalah pada jaringan saraf ini dan rutin minum vitamin neurotropik.