Neuropati perifer adalah sebuah kondisi ketika terjadi kerusakan pada saraf tepi Anda. Gangguan saraf tepi menimbulkan berbagai gejala yang cukup mengganggu. Misalnya kebas, kesemutan, hingga merasa lemas dan lemah otot sepanjang hari.
Supaya Anda dapat mengurangi risiko masalah saraf tepi, kenali apa saja yang menjadi penyebab kerusakan dan cara menjaga saraf tepi tetap sehat.
Penyebab neuropati (kerusakan saraf tepi)
Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena kerusakan saraf tepi. Seperti yang dilansir dari situs National Institute of Neurological Disorders and Stroke, cedera, diabetes, masalah ginjal, hingga penyakit autoimun dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kondisi yang satu ini.
Jadi, apakah Anda berisiko kena neuropati? Yuk, cek apa saja faktor risikonya di bawah ini.
1. Diabetes
Kerusakan saraf tepi merupakan komplikasi kronis dari penyakit diabetes. Hampir setengah dari penyandang diabetes mengalami permasalahan ini.
Tingginya kadar gula di dalam tubuh menyebabkan kerusakan saraf sehingga memunculkan beberapa gejala berupa kesemutan, kebas, dan nyeri. Maka, Anda yang punya diabetes atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga pun berpeluang lebih besar mengalami neuropati.
2. Cedera dan trauma
Cedera dari kecelakaan berkendara atau jatuh saat olahraga bisa meregangkan, menekan, atau merusak sel saraf. Selain itu, komplikasi dari patah tulang juga dapat memberikan tekanan pada saraf sehingga menimbulkan berbagai gejala yang terkait dengan kerusakan saraf tepi.
Karena itu, orang dengan profesi yang berisiko tinggi seperti atlet dan pengemudi lebih berisiko mengalami kerusakan saraf tepi.
3. Kekurangan vitamin B
Tidak hanya cedera, kekurangan vitamin B, terutama B1, B6, dan B12, termasuk salah satu penyebab terjadinya kerusakan saraf tepi.
B1, B6, dan B12 adalah vitamin yang berperan dalam proses metabolisme sel dan perawatan sistem saraf manusia. Umumnya, kekurangan kedua vitamin ini sering terjadi pada lansia, tetapi orang muda juga bisa mengalaminya.
Setiap harinya, orang di atas 14 tahun membutuhkan vitamin B1 sebanyak 1,3 mg, vitamin B6 sebanyak 1,2 mg, dan vitamin B12 sebanyak 2,4 mcg untuk memelihara kesehatan saraf. Beberapa sumber vitamin B yaitu ikan, daging, telur, atau suplemen vitamin.
4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun merupakan sebuah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel saraf pada jaringan tubuh seseorang. Salah satu penyakit yang menimbulkan gangguan ini adalah sindrom Guillain-Barre, yaitu kondisi langka ketika sistem imun seseorang menyerang saraf tepinya sendiri.
5. Efek samping kemoterapi
Kerusakan saraf tepi ternyata merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi yang dijalani oleh pasien kanker. Akan tetapi, hanya sekitar 30 hingga 40 persen pasien kemoterapi saja yang mengalami hal ini. Pasalnya, hanya kemoterapi tertentu saja yang bisa menimbulkan gangguan saraf.
Anda yang sedang menjalani terapi radiasi juga rentan mengalami masalah yang serupa. Efek samping ini biasanya baru akan terlihat beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah pengobatan dilakukan.
6. Kecanduan alkohol
Gangguan pada saraf tepi akibat kecanduan alkohol biasanya disebut sebagai neuropati alkoholik. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh tubuh yang kemasukan alkohol lebih dari batasnya. Konsumsi alkohol dapat memicu kerusakan akibat radikal bebas pada saraf sehingga saraf rentan mengalami kerusakan.
Tips menjaga saraf agar tetap sehat
Jadi, apakah Anda tergolong berisiko mengalami kerusakan saraf tepi? Tenang saja, kerusakan pada saraf tepi bisa dicegah dengan menjaga kesehatan jaringan saraf Anda. Caranya dengan menjaga pola hidup sehat, mengurangi konsumsi alkohol, dan konsumsi vitamin neurotropik.
Vitamin neurotropik merupakan gabungan dari vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (pyridoxine), dan vitamin B12 (kobalamin). Ketiganya memiliki peran yang cukup penting untuk proses metabolisme dan regenerasi sistem saraf Anda.
Kerusakan saraf tepi memang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Akan tetapi, tidak ada salahnya, tetap menjaga kesehatan dengan mengubah gaya hidup untuk mengurangi risiko masalah pada jaringan saraf ini dan rutin minum vitamin neurotropik.
[embed-health-tool-bmi]