backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Tanda dan Gejala Multiple Sclerosis yang Harus Diwaspadai Sejak Awal

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/10/2021

    7 Tanda dan Gejala Multiple Sclerosis yang Harus Diwaspadai Sejak Awal

    Mengidap penyakit multiple sclerosis (MS) berarti tubuh mengalami masalah pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel saraf pusat, terutama di bagian otak, sumsum tulang belakang, dan saraf mata. Penyakit ini memiliki gejala yang bermacam-macam sehingga seseorang sering kali tidak sadar terkena penyakit ini. Ada yang mengalami satu gejala, kemudian berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelahnya timbul gejala yang berbeda. Sebuah penelitian menyebutkan, dari awal munculnya gejala sampai dengan diagnosis multiple sclerosis membutuhkan waktu tujuh tahun lamanya. Lantas, apa saja gejala multiple sclerosis itu?

    Tanda dan gejala multiple sclerosis

    1. Gangguan penglihatan

    Bila Anda mengalami mata buram setelah terlalu lama menatap layar komputer, ini termasuk hal yang wajar. Akan tetapi, jika penglihatan cenderung meredup, buram, menimbulkan penglihatan ganda, bahkan sampai kehilangan penglihatan, terutama hanya pada satu mata, maka kondisi ini disebut dengan neuritis optik.

    Neuritis optik merupakan satu gejala umum multiple sclerosis yang menyebabkan radang saraf mata. Penderita cenderung merasakan sakit saat menggerakkan bola mata atau penurunan penglihatan pada warna-warna yang mencolok. Contohnya, warna merah akan terlihat lebih pudar dan kusam menjadi merah keabu-abuan. Meski demikian, neuritis optik tidak selalu dikaitkan dengan multiple sclerosis karena bisa juga disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, atau penyakit autoimun lannya.

    2. Masalah keseimbangan dan sakit kepala

    Salah satu gejala awal multiple sclerosis adalah vertigo atau sakit kepala hebat yang membuat kepala terasa berputar-putar. Penderita merasa seperti sedang berada di dalam suatu ruangan yang bergerak atau sedang berada di dalam kapal yang berayun, akibatnya timbul mual, muntah, hingga tidak mampu untuk bergerak atau berpindah tempat.

    Serangan vertigo atau pusing memang tidak selalu dikaitkan dengan multiple sclerosis. Kemungkinan bisa juga disebabkan karena adanya masalah pada telinga bagian dalam, anemia, gula darah rendah, hipotensi, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Maka, tanyakan pada dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

    3. Kelelahan kronis

    Waspadalah saat Anda merasakan kelelahan yang cenderung parah dan tidak kunjung mereda hingga berminggu-minggu. Pasalnya, ini bisa menjadi salah satu gejala multiple sclerosis yang sedang menggerogoti saraf tulang belakang Anda. Rasa lelah yang kronis membuat penderita akan merasa kesulitan untuk melakukan berbagai hal, bahkan aktivitas yang paling sederhana sekalipun.

    Gejala kelelahan kronis juga bisa disebabkan karena komplikasi tiroid, kekurangan vitamin, anemia, dan kondisi medis serius lainnya. Jadi, jangan anggap enteng jika Anda merasakan hal ini secara terus-menerus dan segeralah kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

    4. Kesemutan dan mati rasa

    Kesemutan dan mati rasa yang dirasakan selama berhari-hari merupakan gejala awal multiple sclerosis yang perlu diwaspadai. Hal ini merupakan pertanda bahwa sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang mulai mengalami kerusakan sehingga otak tidak mampu untuk mengirimkan sinyal pergerakan ke bagian tubuh lainnya.

    Bagian tubuh yang mengalami kesemutan biasanya dirasakan pada wajah, lengan, tangan, dan kaki sehingga penderita menjadi sulit untuk berjalan. Beberapa di antaranya merasakan sensasi air yang menetes di sekujur tubuh atau seperti ada serangga yang sedang merangkak di kulit mereka.

    5. Penurunan fungsi kandung kemih dan usus

    Penurunan fungsi kandung kemih merupakan salah satu gejala yang terjadi pada 80 persen penderita multiple sclerosis. Menurut Kathleen Costello, seorang praktisi perawat dan wakil bidan akses kesehatan di National Multiple Sclerosis Society, banyak penderita yang mengeluh mereka lebih sering bolak-balik ke kamar mandi karena tidak mampu menahan kencing (inkontinensia urine), terutama di malam hari.

    Beberapa penderita juga memiliki masalah dengan fungsi ususnya, di antaranya mengalami konstipasi, diare, dan pergerakan usus yang tidak terkendali.

    6. Masalah kognitif dan emosional

    Dilansir dari WebMD, setengah dari penderita multiple sclerosis mengembangkan beberapa masalah kognitif, di antaranya masalah daya ingat, masalah bahasa, gangguan tidur, gangguan daya ingat, kesulitan multitasking, dan masalah konsentrasi atau memusatkan perhatian. Hal ini disebabkan karena sistem saraf di otak mengalami gangguan sehingga membuat penderita menjadi sulit mengendalikan dirinya untuk menjalankan fungsi tubuh secara teratur.

    Ketika mencapai gejala secara emosional, penderita multiple sclerosis cenderung menjadi mudah tersinggung, depresi, dan perubahan suasana hati secara drastis sehingga dapat menangis atau tertawa secara tiba-tiba.

    7. Otot kaku dan kejang

    Menurut National Multiple Sclerosis Society, setengah dari orang yang didiagnosis dengan multiple sclerosis mengalami rasa sakit kronis yang disertai dengan kejang, kelemahan anggota tubuh, dan otot kaku. Rasa kaku paling umum terjadi pada bagian otot kaki karena menjadi bagian yang menumpu beban tubuh secara keseluruhan.

    Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala multiple sclerosis di atas, segera konsultasikan pada dokter. Dokter kemungkinan akan melakukan sejumlah tes untuk memastikan gejala yang dirasakan, di antaranya:

  • Pemeriksaan darah untuk melihat kemungkinan munculnya masalah lain dengan gejala yang mirip dengan multiple sclerosis, seperti penyakit lyme.
  • Pemeriksaan untuk mengukur kecepatan sinyal pada saraf tubuh.
  • Pemeriksaan MRI untuk melihat area kerusakan pada organ otak.
  • Pemeriksaan pada tulang belakang untuk memeriksa kondisi cairan yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang.
  • Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 28/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan