backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Saya Merasa Pusing Saat Naik Lift?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Kenapa Saya Merasa Pusing Saat Naik Lift?

Menggunakan elevator atau lift memang mempermudah Anda mengakses gedung tinggi. Sayangnya, tidak semua orang menyukai fasilitas ini. Salah satu alasannya karena naik lift dapat membuat kepala pusing. Sebenarnya, apa penyebabnya? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasannya berikut ini.

Normalkah merasa pusing saat naik lift?

Sumber: Science ABC

Saat Anda merasa pusing, keseimbangan tubuh sedang mengalami gangguan. Pasalnya, pusing menyebabkan Anda merasa berputar-putar dan tidak dapat berdiri dengan benar.

Tubuh akan oleng dan membuat Anda berusaha keras untuk mencari pegangan agar tidak tumbang atau terjatuh.

Menurut Meniere’s Society, sistem keseimbangan tubuh bekerja dengan mengoordinasikan informasi di otak dengan mata, telinga, dan sensor di kulit.

Jika Anda merasa pusing, itu artinya otak mengalami gangguan dalam mengoordinasikan informasi dari indra tersebut dengan benar.

Gangguan keseimbangan yang menyebabkan kepala pusing dapat terjadi dalam berbagai hal, salah satunya ketika Anda naik lift.

Merasa pusing saat atau setelah menaiki lift mungkin membuat Anda bingung. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ini adalah fenomena yang dialami hampir semua orang.

Penyebab merasa pusing saat naik lift

pusing setelah berdiri mendadak

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pusing berkaitan dengan keseimbangan tubuh, mata, telinga, sensor tubuh, dan otak yang mengalami gangguan.

Saat menaiki lift, mata Anda terbatas dalam melihat lingkungan karena ruangan yang tertutup. Hal ini membuat mata tidak menangkap informasi yang tidak lengkap ke otak.

Di waktu yang sama, tubuh Anda mengalami adanya pergerakan , meskipun sebenarnya Anda tidak bergerak.

Sejalan dengan itu, telinga Anda yang memiliki sensor khusus yang dapat mengatur keseimbangan. Ini karena adanya perubahan tekanan udara yang mengirimkan sinyal pada otak bahwa Anda sedang bergerak.

Ketiga indra tersebut mengirimkan informasi yang berbeda-beda, yakni mata mengirimkan sinyal bahwa Anda tidak bergerak.

Sementara tubuh dan telinga mengirimkan informasi bahwa Anda sedang bergerak. Ketidakselarasan informasi tersebut membuat otak salah menerjemahkan, sehingga membuat Anda merasa pusing saat naik lift.

Kesalahan informasi di otak, juga bisa disebabkan oleh hal ini

kalium klorida

Kesalahan otak dalam menerjemahkan informasi yang dikirimkan oleh indra tidak hanya disebabkan oleh pergerakan.

Akan tetapi, bisa juga disebabkan oleh beberapa hal berikut ini, seperti:

  • Menonton sesuatu yang terus bergerak, contohnya menonton siaran balap motor atau mobil.
  • Melihat sesuatu yang bergerak sangat cepat, seperti men-scrolling tampilan sebuah website di layar komputer atau berada di dalam kereta atau bus yang berjalan.
  • Melihat sesuatu yang berulang atau berpola, seperti naik kereta atau bus dan melewati lorong toko yang dipenuhi rak-rak.
  • Melihat sesuatu dengan pencahayaan yang redup, yakni berada di ruangan yang redup.
  • Melihat sesuatu yang berkedip cepat.

Jadi, munculnya pusing tidak hanya terjadi saat Anda naik lift saja. Akan tetapi, bisa juga muncul jika Anda mengalami situasi yang sudah disebutkan di atas.

Selain pengaruh indra, keseimbangan dapat juga terganggu oleh faktor lain, yaitu emosi, penggunaan obat tertentu atau alkohol, dan kelelahan.

Saat Anda merasa tertekan, cemas, marah dan takut, Anda lebih mungkin mengalami pusing.

Emosi yang kuat tersebut dapat mempercepat pernapasan dan detak jantung sehingga bisa menimbulkan kepala pusing.

Begitu pula saat Anda kelelahan, otak menjadi tidak maksimal dalam melakukan tugas-tugasnya, salah satunya dalam mengatur keseimbangan.

Akibatnya, kondisi ini bisa memicu kepala pusing. Sementara pusing yang dipicu oleh penggunaan obat tertentu dan alkohol merupakan salah satu efek samping yang ditimbulkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan