Maka untuk menghindari risiko ini, Anda perlu merombak total gaya hidup Anda. Kelola stres dengan baik lewat rutinitas dan hobi yang menyenangkan. Pastikan juga Anda makan makanan sehat, rajin olahraga, dan cukup tidur 7-8 jam setiap malam. Pola makan buruk, kecenderungan malas gerak, dan kurang tidur sudah sejak lama berkaitan dengan peningkatan risiko migrain dan juga depresi.
2. Gangguan kecemasan

Mengutip Prevention, American Migraine Foundation menyebutkan bahwa sekitar 50% orang yang mengalami migrain kronis juga diketahui memiliki gangguan kecemasan. Begitu juga sebaliknya. Orang yang memiliki gangguan kecemasan dilaporkan sering migrain.
Apa yang menghubungkan kedua kondisi ini, lagi-lagi, adalah stres baik dari pemicu migrain maupun pemicu serangan kecemasannya. Ketahuilah ada banyak cara untuk meredakan stres dan kecemasan berlebihan. Salah satunya adalah dengan meditasi dan teknik pernapasan dalam. Yoga juga mejadi alternatif kegiatan fisik yang baik untuk mengelola stres dan kecemasan.
3. Penyakit jantung

Migrain bisa terjadi kapan saja ketika Anda bertemu dengan pemicunya. Entah itu cuaca yang sangat panas terik, melewatkan waktu makan, atau karena kurang tidur.
Namun, terlalu sering migrain juga bisa menjadi tanda bahwa ada yang salah dengan tubuh Anda. Menurut penelitian yang diterbitkan pada European Journal of Neurology, migrain dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung, terutama akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
Jika Anda sudah berisiko dengan penyakit jantung atau sudah memiliki penyakit jantung dan sering mengalami migrain, hindari obat migrain yang mengandung triptans. Obat ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak dan jantung. Selain itu, berhenti untuk merokok serta hindari asap rokok di sekitar Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar