backup og meta

Kapan Seorang Pria Perlu Menjalani Sunat Dua Kali?

Kapan Seorang Pria Perlu Menjalani Sunat Dua Kali?

Kebanyakan pria biasanya melakukan sunat hanya sekali, baik saat masa bayi, anak-anak, atau bahkan dewasa. Namun, ternyata ada beberapa kondisi yang membuat Anda membutuhkan sunat dua kali.

Apa saja yang mendasari keputusan ini dan apa pula pengaruhnya bagi kesehatan pria? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu sunat ulang?

Sunat atau yang juga disebut khitan adalah prosedur untuk membuang kulup, yakni kulit yang menutupi ujung penis. Dalam dunia medis, hal ini juga disebut sebagai sirkumsisi.

Meski kebanyakan laki-laki menjalani sunat sekali dalam hidupnya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda melakukan sunat ulang alias sunat dua kali.

Prosedur sunat ulang atau revisi sirkumsisi (circumcision revision) adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk memperbaiki hasil sunat yang kurang bagus atau mengalami komplikasi.

Pada umumnya, sunat ulang ini melibatkan penghilangan jaringan yang tidak terangkat dengan sempurna atau perbaikan masalah lain yang muncul setelah sunat sebelumnya.

Kendati prosedur sunat dua kali memiliki dasar medis, penting untuk memahami risiko dan manfaatnya. Terlebih, prosedur ini mungkin bisa menyebabkan trauma pada anak.

Kondisi yang mengharuskan Anda sunat dua kali

sunat klamp

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, beberapa kondisi yang membuat pria membutuhkan revisi sirkumsisi antara lain sebagai berikut.

1. Sisa kulup berlebihan

Alasan paling umum yang membuat laki-laki membutuhkan sunat dua kali yakni sisa kulup yang berlebih. Hal ini terjadi bila bagian kulup yang diangkat pada sunat sebelumnya terlalu sedikit.

Sisa kulup yang terlalu banyak bisa membentuk jaringan parut di sekitar penis. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti iritasi, infeksi, dan kesulitan buang air kecil.

2. Penis tertutupi jaringan lemak

Pada pria dengan berat badan berlebih, revisi sirkumsisi mungkin diperlukan bila penis terkubur dalam jaringan lemak di sekitarnya setelah melakukan sunat.

Kondisi penis yang terkubur ini berisiko membuat Anda sulit buang air kecil. Kebersihan organ genital yang kurang terjaga juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

3. Penile skin bridge

Prosedur sunat yang kurang sempurna juga bisa menyebabkan penile skin bridge. Kondisi ini ditandai dengan adhesi atau perlengketan antara kulup dengan kepala penis.

Selain tidak sedap dipandang, penile skin bridge juga meningkatkan risiko iritasi, infeksi, serta ketidaknyamanan saat penis ereksi.

Dalam kasus yang langka, sunat dua kali atau sunat ulang diperlukan bila bekas luka setelah sunat sebelumnya tidak sembuh dengan baik.

Dampak bila laki-laki tidak melakukan sunat ulang

infeksi penis

Secara umum, dampak buruk yang dapat Anda rasakan bila tidak melakukan revisi sirkumsisi bervariasi, tergantung pada komplikasi setelah sunat yang perlu diperbaiki.

Beberapa gangguan pada penis yang kemungkinan Anda alami, di antaranya:

  • kesulitan untuk buang air kecil,
  • iritasi dan infeksi kulit di sekitar organ reproduksi pria, 
  • disfungsi ereksi atau impotensi, hingga
  • depresi, kecemasan, dan rendah diri akibat penampilan penis yang kurang baik.

Apabila Anda mempertimbangkan untuk melakukan sunat dua kali, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menilai risiko dan manfaatnya.

Sunat ulang terbilang prosedur yang aman. Namun, tetap ada sejumlah efek samping yang berisiko terjadi, seperti perdarahan ringan dan nyeri pada bekas suntikan anestesi.

Seperti apa prosedur revisi sirkumsisi?

Segera konsultasi dengan dokter bila anak atau diri Anda mengalami komplikasi setelah sunat. Prosedur revisi sirkumsisi hampir sama seperti sunat sebelumnya, yakni hanya membutuhkan waktu 30 menit di rumah sakit sehingga Anda bisa pulang ke rumah pada hari yang sama.

Manfaat sunat ulang bagi kesehatan

Terdapat beberapa manfaat sunat untuk kesehatan pria, mulai dari menjaga kebersihan penis, menurunkan risiko infeksi saluran kemih, hingga mencegah kanker penis.

Nah, selain manfaat-manfaat tersebut, prosedur sunat ulang ini juga meningkatkan penampilan dan fungsi penis yang belum didapatkan pada sunat sebelumnya.

Sunat ulang membantu memperbaiki penampilan penis yang tidak memuaskan setelah prosedur sunat sebelumnya.

Hal ini bisa membuat pria memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, terutama terkait kehidupan seksualnya.

Konsultasikan dengan dokter bila Anda hendak melakukan sunat dua kali. Pasalnya, keputusan revisi sirkumsisi harus didasarkan pada riwayat medis dan kebutuhan pasien.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar prosedur ini, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Sunat dua kali diperlukan bila sisa kulup terlalu banyak, penis terkubur di bawah jaringan lemak, atau kulup menempel pada kepala penis setelah prosedur sunat sebelumnya.
  • Tidak melakukan sunat ulang bisa berdampak negatif, seperti menyebabkan sulit buang air kecil, iritasi dan infeksi kulit, hingga disfungsi ereksi (impotensi).
  • Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat dan risiko sebelum mengambil keputusan untuk melakukan sunat ulang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Circumcision. (2013). Urology Care Foundation. Retrieved June 12, 2023, from https://www.urologyhealth.org/healthy-living/urologyhealth-extra/magazine-archives/spring-2013/circumcision

Circumcision. (2023). Boston Children’s Hospital. Retrieved June 12, 2023, from https://www.childrenshospital.org/treatments/circumcision

Circumcision Revision. (2020). Cleveland Clinic. Retrieved June 12, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16206-circumcision-revision

Pediatric circumcision / Revision of circumcision. (2021). University Urology Associates of New Jersey. Retrieved June 12, 2023, from https://uuanj.com/services/pediatric-circumcision-revision-of-circumcision/

Kampouroglou, G., & Nikas, K. (2015). Penile Skin Bridges after Circumcision. APSP journal of case reports, 6(3), 33. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4648148/

Versi Terbaru

16/07/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Apa yang Terjadi Jika Pria Tidak Disunat? Ketahui Beberapa Risiko Berikut Ini

Disunat dan Tidak: Apakah Ada Pengaruhnya Pada Seks?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 16/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan