Gonore adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang cukup umum pada pria. Kabar baiknya, gonore bisa sembuh total selama ditangani dengan tepat. Untuk memaksimalkan pengobatan, pastikan Anda memahami gejala, penyebab, hingga penanganan gonore pada pria berikut ini.
Gejala gonore pada pria
Gonore merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini disebut juga kencing nanah karena gejala khasnya, yaitu keluarnya cairan putih seperti nanah dari alat kelamin.
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa gejala gonore biasanya baru muncul selang dua minggu atau 14 hari setelah seseorang infeksi. Ciri-ciri gonore pada pria di antaranya:
- rasa sakit saat buang air kecil,
- keluar cairan berwarna putih, kuning, atau kehijauan dari ujung penis, serta
- nyeri atau pembengkakan pada salah satu testis.
Meski lebih umum menyerang area kemaluan, gonore juga bisa menyerang tenggorokan, rektum, mata, hingga persendian, tergantung jalur masuk bakteri ke dalam tubuh.
Berikut adalah gejala gonore pada setiap area tersebut.
- Rektum (seks anal): rasa gatal pada anus, keluar cairan seperti nanah dari rektum, dan harus mengejan lebih kuat dari biasanya saat buang air besar.
- Mata (percikan ejakulasi yang masuk ke dalam mata atau penularan saat persalinan): nyeri mata, penurunan kepekaan terhadap cahaya, keluar cairan seperti nanah dari salah satu atau kedua mata.
- Tenggorokan (seks oral): sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
- Sendi (penyebaran melalui aliran darah): sendi terasa hangat, merah, bengkak, dan nyeri saat bergerak. Kondisi ini dikenal sebagai artritis septik.
Penyebab gonore pada pria
Penyebab gonore pada pria adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini paling mudah menyebar melalui hubungan seksual.
Bakteri N. gonorrhoeae dapat menyebar melalui hubungan seks anal, oral, dan bahkan seks tanpa penetrasi penis.
Artinya, bakteri ini bisa berpindah melalui perantara sex toys yang belum dibersihkan atau sekadar kontak dengan bagian luar alat kelamin.
Semua orang yang pernah melakukan kontak seksual memiliki peluang terpapar gonore, tetapi beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risikonya.
- Berhubungan seks dengan lebih dari satu orang.
- Punya riwayat gonore atau infeksi menular seksual lainnya.
- Berhubungan seksual dengan sesama pria.
Apa obat gonore pada pria?
Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan gonore pada pria melibatkan pemberian antibiotik.
Jenis antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengatasi gonore adalah ceftriaxone yang diberikan melalui injeksi (suntikan).
Dosis suntikan ceftriaxone akan disesuaikan dengan berat badan Anda. Ceftriaxone biasanya diberikan selama tujuh hari.
Jika Anda alergi terhadap ceftriaxone, dokter akan memberikan antibiotik lain, yaitu suntikan gentamisin dan obat oral azitromisin.
Infeksi gonore biasanya sembuh dalam 7–14 hari masa pengobatan. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, Anda perlu menghindari segala aktivitas seksual selama pengobatan.
Tak jarang, dokter melakukan pemeriksaan ulang dalam kurun waktu tersebut demi memastikan bahwa infeksi sudah benar-benar sembuh.
Minumlah obat sesuai aturan dan jangan menghentikan penggunaan antibiotik tanpa persetujuan dokter meski kondisi Anda sudah membaik.
Obat yang tidak dikonsumsi sesuai aturan justru bisa menimbulkan kondisi yang disebut super gonore dan lebih sulit disembuhkan.
Pencegahan gonore pada pria
Satu-satunya cara untuk mencegah gonore pada pria adalah dengan tidak berhubungan seksual.
Namun, karena hal ini hampir sulit dihindari oleh sebagian besar orang, cara terbaik adalah dengan mengurangi risikonya.
Cara mengurangi risiko gonore adalah dengan menerapkan prinsip hubungan seks yang sehat seperti berikut.
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
- Membersihkan diri sebelum dan setelah berhubungan intim.
- Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
- Melakukan vaksinasi dewasa sesuai anjuran.
- Mengawali hubungan intim dengan foreplay untuk meminimalkan luka gesekan.
Jika Anda merupakan seseorang yang aktif melakukan hubungan intim, pertimbangkanlah untuk menjalani tes gonore setiap tahun.
Tes ini penting karena gonore sering kali tidak bergejala dan baru menunjukkan gejala beberapa minggu setelah Anda terinfeksi.
Ini berarti orang yang terinfeksi gonore sangat mungkin menulari orang lain sebelum tahu bahwa dirinya terinfeksi.
Kesimpulan
- Gonore adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang umum menyerang pria. Infeksi ini umumnya ditandai dengan sakit saat buang air kecil, keluarnya cairan dari ujung penis, serta nyeri pada salah satu testis.
- Risiko terkena gonore bisa meningkat jika Anda berhubungan seks dengan lebih dari satu orang, punya riwayat IMS, atau berhubungan seksual dengan sesama pria.
- Pengobatan utama IMS adalah menggunakan antibiotik ceftriaxone. Dokter mungkin memberi obat lain sesuai gejala Anda.
- Cara terbaik untuk mencegah gonorrhea adalah dengan menerapkan prinsip seks yang sehat dan aman.
[embed-health-tool-bmi]