backup og meta

6 Penyebab Kadar PSA Tinggi, Selain Kanker Prostat

6 Penyebab Kadar PSA Tinggi, Selain Kanker Prostat

Pemeriksaan kadar PSA sering digunakan untuk mendeteksi kanker prostat pada kaum pria. Namun, kadar PSA ini tidak selalu menandakan terjadinya kanker prostat, lho! Ada beberapa kondisi yang ternyata memengaruhi hasil pemeriksaan kadar PSA. Apa saja penyebab kadar PSA tinggi? Yuk, simak ulasan berikut.

Sekilas soal PSA

PSA (Prostate Spesific Agent) adalah protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Karena kadar PSA banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, PSA juga tidak bisa dijadikan indikator kesehatan prostat yang baik. Biasanya dokter akan melihat kadar PSA beserta faktor risiko lainnya, atau hasil pengukur kadar lainnya di dalam tubuh, dan juga riwayat keluarga.

Kenapa kadar PSA bisa naik?

1. Usia

Kadar PSA dapat meningkat semakin menuanya usia seseorang. Peningkatan ini disebabkan karena pertumbuhan jaringan prostat seiring bertambahnya usia. Pada usia 40, PSA batas normal adalah 2,5, pada usia 60, batasnya mencapai 4,5 dan pada usia 70 PSA mencapai 6,5 dianggap normal.

2. BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)

BPH adalah pembesaran kelenjar prostat, tetapi ini bukan kanker prostat. BPH merupakan kondisi di mana terjadi pertambahan sel-sel prostat. Semakin banyaknya sel pada kelenjar prostat, maka semakin banyak sel yang menghasilkan PSA. BPH merupakan masalah yang sering terjadi pada laki-laki di bawah usia 50 tahun.

Seorang pria yang mengalami BPH mengalami gangguan dalam buang air kecil. Jika tidak ditangani, kondisi ini memengaruhi fungsi ginjal. Pembesaran kelenjar prostat terjadi kemungkinan akibat perubahan kadar hormon seiring bertambahnya usia.

3. Prostatitis

Prostatitis merupakan peradangan pada prostat. Biasanya kasus ini terjadi pada pria di bawah 50 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Prostatitis menyebabkan pembengkakan, dan iritasi pada kelenjar prostat. Gejala yang ditemukan biasanya punggung bawah terasa sakit atau sakit perut, rasa sakit saat buang air kecil, dan susah buang air kecil. Peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat akan meningkatkan kadar PSA di dalam tubuh.

4. Ejakulasi

Berdasarkan penelitian yang melibatkan 60 orang pria yang sehat, ada kaitan yang erat antara ejakulasi dengan kadar PSA dalam tubuh. Ternyata, peningkatan PSA yang paling tampak terjadi satu jam setelah ejakulasi. Kecenderungan kadar PSA yang tinggi ini terjadi selama 24 jam setelah ejakulasi.

Namun, penelitian lebih lanjut masih sangat dibutuhkan untuk menjelaskan bagaimana efek ejakulasi terhadap PSA. Jika Anda ingin melakukan tes PSA, pertimbangkan untuk tidak melakukan kegiatan seksual setidaknya 24 jam sebelum tes untuk melihat hasil PSA yang yang lebih akurat.

5. Konsumsi obat-obatan atau tindakan medis

Pemberian jenis obat 5-alpha reductase blockers (finasteride atau dutasteride) yang biasa digunakan pada kasus pembesaran kelenjar prostat akan menurunkan kadar PSA seakan-akan PSA dalam kondisi rendah. Karena itu, perlu dipertimbangkan untuk melakukan tes PSA atau mengintepretasikan hasil PSA saat sedang mengonsumsi obat tersebut.

Tindakan medis yang dapat memengaruhi hasil uji PSA adalah kateterisasi dan cystocopy. Kateterisasi yaitu pemasangan tabung atau selang tipis dalam kandung kemih guna mengalirkan urine keluar. Kateterisasi ini bisa menimbulkan hasil positif palsu terhadap pengukuran PSA. Hasil yang salah menyatakan bahwa PSA Anda tinggi padahal sebenarnya tidak.

Cystoscopy, yakni memasukan instrumen kecil dan tipis bersama kamera ke dalam kandung kemih juga bisa menghasilkan hasil pengukuran PSA yang positif palsu.

6. Paratiroid hormon

Paratiroid hormon (PTH) adalah hormon alami yang diproduksi tubuh untuk mengatur kadar kalsium dalam darah. Kadar hormon paratiroid yang tinggi dapat meningkatkan kadar PSA. Penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 pria yang diukur dalam laboratorium NHANES menunjukan bahwa serum paratiroid hormon dan kadar kalsium masing-masing berkaitan erat dengan PSA.

Pria dengan kadar serum PTH di atas 66 pg/mL dapat meningkatkan 43 persen kadar PSA sehingga PTH dapat merangsang pertumbuhan prostat pada pria dan memengaruhi hasil skrining PSA.

Untuk mengetahui kadar PSA, Anda dapat melakukan tes PSA di laboratorium klinik tepercaya. Cari laboratorium klinik terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Iliades Chris. 2017. What a High PSA Level Means If It’s Not Prostate Cancer. [Online] Tersedia pada: https://www.everydayhealth.com/prostate-cancer/non-cancerous-reasons-your-psa-levels-are-high.aspx (Diakses 12/12/2017)

Han Seunggu. 2017. 8 Non-Cancerous Causes of High PSA Levels. [Online] Tersedia pada: https://www.healthline.com/health/mens-health/high-psa-no-cancer#bph (Diakses 12/12/2017)

Cleveland Clinic. Tanpa Tahun. Elevated PSA (Prostate-Specific Antigen) Level. [Online] Tersedia pada: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/elevated-psa-level (Diakses 12/12/2017)

National Cancer Institute. 2017. Prostate-Specific Antigen (PSA) Test. [Online] Tersedia pada: https://www.cancer.gov/types/prostate/psa-fact-sheet (Diakses 12.12.2017)

Rajaei Mohammad, Momeni Ali, Kheiri Soleiman, dan Ghaheri Hafez. 2013. Effect of Ejaculation on Serum Prostate Specific Antigen Level  in Screening and Non-Screening Population. Journal of Research in Medical Sciences. 18(5): 387-390 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3810571/ 

Skinner Halcyin G dan Schwartz Gary G. 2009. The Relation of Serum Parathyroid Hormone and Serum Calcium to Serum Levels of Prostate-Specific Antigen: A Population-Based Study. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 18(11): 2869-2873 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2859682/

Versi Terbaru

31/10/2022

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

3 Langkah Penting dalam Mencukur Jenggot dan Kumis

6 Tips Mencukur Jenggot bagi Pemilik Kulit Berjerawat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 31/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan