backup og meta

Orkidektomi

DefinisiTujuanProsedurEfek samping

Karena kondisi medis tertentu, seorang pria mungkin harus menjalani operasi pengangkatan salah satu atau kedua testisnya. Dalam bahasa medis, prosedur ini disebut dengan orkidektomi. Lantas, kapan prosedur ini dibutuhkan dan apa efeknya untuk sistem reproduksi pria? Cari tahu jawabannya melalui informasi berikut.

Apa itu orkidektomi?

Orkidektomi (orchidectomy) adalah prosedur operasi untuk mengangkat salah satu atau kedua testis pada pria. Tindakan ini juga dikenal sebagai orkiektomi (orchiectomy).

Testis merupakan organ reproduksi pria yang berperan dalam menghasilkan sperma dan hormon testosteron serta mengatur keseimbangan hormon pria.

Karena fungsi tersebut, operasi pengangkatan testis akan berdampak langsung pada produksi hormon testosteron.

Tindakan ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker pada sistem reproduksi pria, terutama kanker testis dan prostat yang risikonya bisa meningkat karena produksi testosteron berlebih.

Mengapa pria menjalani orkiektomi?

Dokter mungkin menganjurkan Anda menjalani prosedur orchiectomy jika Anda mengalami kondisi berikut.

1. Kanker

kanker testis gejala

Orkiektomi bisa menjadi metode diagnostik untuk kanker testis. Melalui tindakan ini, dokter akan mengangkat jaringan yang mungkin mengandung kanker untuk kemudian diperiksa oleh ahli patologi.

Jika Anda didiagnosis dengan kanker testis, orkiektomi bisa menjadi metode perawatan. Tindakan ini juga digunakan dalam perawatan kanker prostat dan payudara pada pria.

Pasalnya, testis juga mengandung hormon androgen yang bisa menjadi pemicu kanker payudara pada pria jika jumlahnya berlebihan.

2. Cedera parah pada testis

Penyakit testis yang disebabkan oleh cedera olahraga, kecelakaan sepeda motor, dan jenis trauma lainnya juga bisa ditangani dengan orkidektomi.

Jika perbaikan sulit dilakukan, dokter mungkin perlu mengangkat dan menjahit jaringan di sekitar testis yang bermasalah.

Cleveland Clinic menyebutkan bahwa pengangkatan testis mungkin juga dibutuhkan saat testis bayi tidak turun ke skrotum (kriptokismus) atau ketika testis terputar (torsio testis).

Prosedur orkidektomi 

Orkidektomi bisa dilakukan dengan cara mengangkat salah satu testis (orkidektomi unilateral), kedua testis (orkidektomi bilateral), jaringan kelenjar yang melapisi testis (subskapular), atau testis beserta korda spermatika (orkidektomi inguinal radikal).

Korda spermatika adalah jaringan yang membawa air mani dari testis ke penis. Jika korda spermatika terkena kanker, sel kanker dikhawatirkan menyebar melalui jalur ini.

Oleh karena itu, dokter mungkin mempertimbangkan untuk mengangkat korda spermatika yang terkena kanker untuk mencegah penyebaran sel kanker ke penis.

Berikut adalah prosedur operasi pengangkatan testis berdasarkan jenisnya.

  • Orkidektomi sederhana: salah satu atau kedua testis diangkat melalui sayatan kecil pada skrotum. Tindakan ini umumnya digunakan untuk perawatan kanker prostat atau masalah keseimbangan hormon.
  • Orkidektomi subkapsular: pembedahan ini hanya bertujuan untuk mengangkat jaringan kelenjar yang melapisi testis sehingga testis tetap berada di tempatnya.
  • Orkidektomi radikal inguinal: testis dan korda spermatika diangkat melalui sayatan pada pangkal paha atau selangkangan. Metode ini paling sering digunakan untuk mengatasi kanker testis.

Jika pasien menginginkannya, dokter bisa menanamkan testis prostetik ke dalam skrotum sehingga penampilannya tetap terjaga. Testis prostetik biasanya berisi larutan garam atau gel silikon.

Orkidektomi umumnya hanya berlangsung selama 30–60 menit. Setelah itu, pasien akan dipantau hingga dokter dapat memastikan tidak ada efek samping yang membahayakan.

Jika tidak ada efek samping yang berarti, pasien orchiectomy bisa langsung pulang dan menjalani pemulihan tanpa harus dirawat inap.

Proses pemulihan setelah pengangkatan testis biasanya berlangsung selama satu minggu. Dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk meredakan nyeri pascaoperasi.

Risiko efek samping orkidektomi

penyebab kanker testis

Efek samping orchidectomy umumnya timbul karena tubuh membutuhkan penyesuaian dengan perubahan hormonal yang terjadi setelah operasi.

Beberapa efek samping yang mungkin Anda alami adalah:

  • penurunan gairah seksual,
  • mudah lelah,
  • gangguan fungsi seksual atau kemampuan ereksi, dan
  • stres atau gangguan psikologis lainnya.

Berbagai efek samping tersebut hanya berlangsung sementara. Segera kunjungi dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik.

Anda juga perlu ke dokter jika mengalami demam, nyeri yang intens, mati rasa di area skrotum, atau perdarahan pada area bekas operasi karena ini bisa menjadi gejala infeksi.

Perlu juga diingat bahwa pasien yang menjalani orkiektomi bilateral akan mengalami infertilitas karena tidak lagi memproduksi sperma.

Jika Anda berencana memiliki anak di masa depan, dokter mungkin menyarankan penyimpanan sperma sebelum menjalani operasi.

Demi mendukung proses pemulihan, dokter akan meminta Anda untuk menghindari hubungan intim dan aktivitas yang melibatkan angkat beban berat selama beberapa hari.

Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga luka bekas operasi tetap bersih dan kering seperti anjuran dokter.

Kesimpulan

  • Orkidektomi adalah prosedur pengangkatan salah satu kedua testis. Tujuan prosedur ini adalah mengurangi produksi testosteron dan beberapa hormon reproduksi pria.
  • Orchidectomy bisa digunakan untuk mengatasi penyebaran kanker testis, prostat, hingga kanker payudara pada pria. Prosedur ini mungkin juga diperlukan untuk menangani cedera berat pada testis.
  • Orkiektomi bisa dilakukan melalui tiga metode, yaitu radikal inguinal, subkapsular, dan sederhana. Operasi ini umumnya berlangsung selama 30–60 menit.
  • Perubahan kondisi hormon setelah orkidektomi mungkin membuat Anda mengalami penurunan gairah seksual, mudah lelah, dan gangguan ereksi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Surgery to remove your testicles (orchidectomy). (n.d.). Cancer Research UK. Retrieved 26 May 2025, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/prostate-cancer/treatment/hormone-therapy/removing-testicles-orchidectomy

Orchiectomy: Removing your testicles. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 26 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/procedures/orchiectomy

Surgical procedures: Orchiectomy | OncoLink. (n.d.). Oncolink. Retrieved 26 May 2025, from https://www.oncolink.org/cancers/testicular/surgical-procedures-orchiectomy

Karam, J. (2024, October 29). Understanding orchiectomies: What you need to know. MD Anderson Cancer Center. Retrieved 26 May 2025, from https://www.mdanderson.org/cancerwise/understanding-orchiectomies–what-you-need-to-know.h00-159701490.html

Testicular cancer. (n.d.). The Ohio State University. Retrieved 26 May 2025, from https://cancer.osu.edu/for-patients-and-caregivers/learn-about-cancers-and-treatments/cancers-conditions-and-treatment/cancer-types/genitourinary-cancers/testicular-cancer/treatment/orchiectomy

Versi Terbaru

09/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

6 Faktor yang Menyebabkan Impotensi (Disfungsi Ereksi)

7 Penyebab Buah Zakar Sakit dan Cara Mengatasinya


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 09/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan