backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Filler Penis untuk Memperbesar Mr. P, Apakah Aman?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/02/2023

Filler Penis untuk Memperbesar Mr. P, Apakah Aman?

Sebagian pria mungkin kurang merasa puas dengan ukuran alat vitalnya. Akhirnya, berbagai cara dilakukan untuk memperbesar ukuran penis, salah satunya dengan filler penis. Simak keamanan dan efek samping dari metode tersebut di bawah ini.

Apa itu filler penis?

Filler penis adalah prosedur untuk membantu meningkatkan ukuran dan bentuk penis. Hal ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan khusus ke jaringan lunak di bawah kulit penis.

Umumnya, prosedur memperbesar penis ini memakai cairan asam hialuronat (hyaluronic acid).

Dikutip dari Mayo Clinic, asam hilauronat merupakan komponen alami pada jaringan ikat kulit. Bahan ini tergolong aman dan cukup sering digunakan unuk mengatasi kerutan di wajah.

Prosedur ini dianggap lebih aman untuk membesarkan ukuran Mr. P karena bersifat non-invasif alias tidak melibatkan penggunaan pisau bedah dan sayatan.

Hasilnya juga akan terlihat dalam hitungan jam. Kebanyakan pria menyatakan ukuran lingkar penisnya meningkat sebanyak satu hingga dua sentimeter (cm).

Prosedur filler penis

dokter andrologi di jakarta

Secara umum, prosedur filler penis tidak membutuhkan persiapan khusus. Anda bisa membuat janji dan mendatangi klinik spesialis yang menyediakan layanan untuk suntik filler.

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan kondisi penis Anda terlebih dahulu. Selain itu, beri tahukan bila Anda memiliki alergi, terutama pada bahan filler seperti asam hialuronat.

Jika sudah yakin bahwa diri Anda boleh menjalani prosedur filler penis, selanjutnya dokter akan melakukan langkah-langkah seperti berikut ini.

  • Dokter akan meminta pasien untuk tidur dalam posisi telentang, lalu bagian sekitar penis akan dibersihkan menggunakan cairan antiseptik.
  • Dokter mengoleskan krim anestesi lokal yang memberikan efek mati rasa pada bagian batang penis yang akan disuntik filler.
  • Dosis filler asam hialuronat akan ditentukan berdasarkan ukuran penis. Lalu, dokter menyuntikkan asam hialuronat ke ke jaringan lunak di bawah kulit penis.
  • Suntikan ini akan diberikan sebanyak beberapa kali secara merata pada batang penis.
  • Setelah suntikan selesai, dokter akan membersihkan kembali area sekitar penis dengan cairan antiseptik dan membalutnya dengan perban.
  • Prosedur ini biasanya berlangsung 30 menit hingga satu jam. Anda mungkin merasakan nyeri dan bengkak pada Mr. P, terlebih saat efek anestesi mulai berkurang.

    Untuk meredakan nyeri dan bengkak, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri. Dokter Anda juga bisa memberikan antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi.

    Meski sakit sudah mereda, Anda tidak diperbolehkan berhubungan intim selama empat minggu. Hal ini bertujuan agar filler bisa merata dan menyatu dengan jaringan penis.

    Keamanan filler untuk memperbesar penis pria

    Penggunaan hyaluronic acid untuk bahan filler dalam praktik klinis telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS sejak tahun 2003 silam.

    Beberapa studi juga menyatakan bahwa prosedur suntik penis dengan hyaluronic acid termasuk aman dan tidak menimbulkan efek samping serius.

    Salah satunya yakni sebuah studi yang diterbitkan dalam World Journal of Men’s Health (2022) yang meneliti penggunaan filler  berbahan hyaluronic acid pada 64 partisipan.

    Diketahui prosedur ini membantu meningkatkan ketebalan penis pria rata-rata sebesar 1,26 cm.

    Partisipan dalam studi ini juga melaporkan bahwa tingkat kepuasan pada penampilan penis dan kehidupan seksualnya meningkat secara signifikan.

    Selain itu, tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Beberapa partisipan merasakan nyeri pada area suntikan, tetapi bisa membaik dengan penggunaan obat pereda nyeri.

    Efek samping prosedur filler penis

    penis nyeri

    Asif Muneer, spesialis andrologi dari British Association of Urological Surgeons seperti dikutip dari BBC News menyatakan bahwa filler penis bisa berdampak pada kehidupan seksual.

    Pada dasarnya, filler hanya meningkatkan ketebalan penis saat tidak ereksi atau “layu”. Hal ini juga tidak akan memengaruhi panjang ereksi penis.

    Pasien juga harus melakukan filler ulang, sebab efek ini umunmnya hanya bertahan 1–2 tahun.

    Prosedur filler penis ini juga berisiko bila dilakukan tanpa pengawasan ahli dan memakai bahan yang tidak aman, seperti silikon, petroleum jelly, atau minyak esensial seperti minyak kemiri.

    Beberapa pria yang menjalani prosedur tidak aman tersebut pada akhirnya butuh pengobatan lanjutan untuk mengobati infeksi yang dialaminya.

    Operasi sering kali dibutuhkan untuk menghilangkan sebagian filler dan mengangkat jaringan penis yang mati karena infeksi. Pada sebagian kasus, kami harus mengangkat seluruh kulit batang penis dan mencangkoknya kembali dengan kulit dari tempat lain pada tubuh pasien.

    Asif Muneer

    Ukuran penis normal pria ditentukan oleh faktor genetik atau keturunan. Tindakan memperbesar penis biasanya bersifat sementara dan punya risiko jauh lebih besar daripada manfaatnya.

    Anda tidak perlu khawatir bila ukuran Mr. P lebih kecil daripada milik orang lain. Penis dianggap kecil bila ukurannya kurang dari 7,5 cm saat ereksi, yang juga disebut mikropenis.

    Apabila Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis terkait untuk mengetahui metode penanganan yang tepat.

    Kesimpulan

    • Filler penis membantu memperbesar ukuran penis dengan menyuntikkan cairan asam hialuronat ke jaringan lunak di bawah kulit penis.
    • Prosedur ini mampu meningkatkan ketebalan penis 1–2 cm, tetapi hanya pada kondisi penis tidak sedang ereksi atau “layu”.
    • Efek sampin umumnya terjadi bila prosedur suntik penis dilakukan tanpa pengawasan dan dengan bahan yang tidak aman, seperti silikon dan minyak esensial.
    • Suntik silikon atau minyak pada Mr. P dapat meningkatkan risiko infeksi yang butuh perawatan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan