Testosteron adalah hormon yang punya peranan penting dalam kehidupan pria, terutama terkait fungsi seksual. Gangguan pada hormon testosteron pria tidak hanya akan memengaruhi gairah seksual, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Simak apa saja gejala hingga penanganannya dalam informasi berikut ini.
Penyebab gangguan hormon testosteron pada pria
Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan oleh testis dan memiliki peran penting untuk mengatur libido, membentuk massa otot, dan perkembangan organ seksual pria.
Kadar testosteron normal pada pria dewasa adalah sekitar 270–1.000 nanogram per desiliter (ng/dL). Kadar hormon ini akan mencapai puncaknya pada akhir masa pubertas atau ketika pria berusia 20 tahun.
Setelah itu, kadar testosteron akan berkurang karena faktor usia hingga mencapai kisaran 350–450 ng/dL saat pria berusia sekitar 65 tahun.
Gangguan testosteron adalah kondisi ketika kadar testosteron lebih tinggi atau lebih rendah dari rentang normal. Kondisi ini juga dikenal sebagai ketidakseimbangan testosteron.
Menurut laman Medanta, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada pria.
- Stres jangka panjang.
- Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hiperglikemia, atau hipoglikemia.
- Pola makan tidak sehat.
- Obesitas.
- Penggunaan steroid berlebihan.
- Cedera pada kelenjar endokrin.
- Adenoma, tumor, atau kanker pada bagian tubuh tertentu.
- Autoimun, seperti penyakit Hashimoto dan Addison.
- Kekurangan yodium.
Hormon testosteron terlalu rendah
Pada dasarnya, kadar hormon testosteron pria akan berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, kadar testosteron juga bisa menurun sebelum waktunya.
Gangguan hormon akibat rendahnya kadar testosteron disebut hipogonadisme. Dua penyebab utamanya adalah gangguan testis dan disfungsi hipotalamus.
Gangguan testis itu sendiri bisa disebabkan oleh cedera atau efek pengobatan kanker. Sementara itu, gangguan hipotalamus mungkin merupakan efek samping obat-obatan tertentu.
Gejala testosteron rendah
Penurunan kadar testosteron secara bertahap umumnya tidak menimbulkan perubahan fisik atau libido yang drastis. Namun, tidak sedikit pula yang merasakan ciri testosteron rendah seperti berikut.
- Penurunan gairah seksual.
- Kesulitan mempertahankan ereksi atau impotensi.
- Penurunan jumlah air mani.
- Lebih mudah lelah.
- Pertumbuhan rambut pada tubuh berkurang atau rontok.
- Kenaikan berat badan serta penumpukan lemak.
- Penurunan massa otot.
- Perubahan suasana hati yang tidak menentu.
Pada anak-anak, kadar testosteron yang rendah bisa memengaruhi pertumbuhan tinggi badan dan alat vital.
Bagaimana cara mengobati testosteron rendah?
Pengobatan utama untuk mengatasi gangguan testosteron ini adalah melalui terapi pengganti testosteron.
Pengganti testosteron bisa diberikan dalam bentuk gel oles, pil oral, suntikan, hingga koyo. Dokter akan menyesuaikan jenis terapi dengan kondisi Anda.
Namun, metode ini biasanya tidak disarankan untuk pasien kanker prostat, kanker payudara, dan sleep apnea yang tidak terkontrol. Karena itulah, Anda mungkin diminta menjalani pemeriksaan prostat sebelum terapi.
Hormon testosteron terlalu tinggi
Selain kekurangan, pria bisa kelebihan hormon testosteron. Kondisi ini bisa terjadi karena tumor, kelainan genetik, atau penyakit autoimun.
Gejala testosteron terlalu tinggi
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa timbul ketika Anda kelebihan hormon testosteron.
- Peningkatan produksi sebum sehingga lebih mudah berjerawat.
- Rambut rontok, biasanya pada bagian kepala terlebih dahulu, lalu diikuti bagian tubuh lain.
- Buah zakat mengerut atau berubah ukuran.
Pada anak-anak, kelebihan testosteron bisa menyebabkan pubertas dini. Kondisi ini bisa ditandai dengan mimpi basah, tumbuhnya rambut pada kemaluan, atau suara yang menjadi lebih berat sebelum anak-anak berusia sembilan tahun.
Bagaimana cara mengobati kelebihan testosteron?
Sama seperti gangguan hipogonadisme, kelebihan testosteron akan diatasi dengan terapi hormon. Dokter akan menyesuaikan rencana pengobatan dengan kondisi pasien.
Jika peningkatan hormon disebabkan oleh kondisi medis tertentu, misalnya tumor, dokter perlu melakukan pengobatan untuk mengatasi penyebab utamanya tersebut.
Selain perawatan medis, dokter mungkin menyarankan perubahan gaya hidup untuk mengelola ketidakseimbangan hormon, misalnya olahraga rutin dan meditasi dengan tujuan mengurangi stres.
Gangguan testosteron pada pria adalah kondisi yang sering kali tidak bisa dicegah. Meski begitu, Anda bisa mengelolanya dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan kontrol kesehatan.
Kesimpulan
- Kadar testosteron normal pada pria berkisar antara 270–1.000 ng/dL. Kadar testosteron akan mencapai puncaknya pada akhir masa pubertas, lalu menurun seiring bertambahnya usia.
- Gangguan testosteron pada pria adalah kondisi ketika kadar testosteron seorang pria lebih tinggi atau kurang dari rentang normalnya.
- Selain faktor usia, kadar testosteron bisa menurun karena gangguan testis atau disfungsi hipotalamus. Gejala hipogonadisme adalah penurunan gairah seksual dan massa otot. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan terapi pengganti testosteron.
- Produksi testosteron juga melebihi angka normal karena tumor, kelainan genetik, atau autoimun. Kondisi ini bisa diatasi dengan terapi hormon dan perawatan tambahan sesuai penyebabnya.
[embed-health-tool-bmi]