backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Meski Bermanfaat, Tidur di Kasur Mungkin juga Menimbulkan Masalah Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/07/2021

    Meski Bermanfaat, Tidur di Kasur Mungkin juga Menimbulkan Masalah Kesehatan

    Tahukah Anda, tidur di kasur bisa menyebabkan masalah kesehatan? Ya, selama ini Anda mungkin berpikir tidur di atas kasur tidak akan memberikan masalah kesehatan apa pun. Padahal, dalam kondisi tertentu, hal tersebut bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, simak penjelasan lengkap mengenai kelebihan dan kekurangannya berikut ini.

    Berbagai manfaat tidur di kasur

    Hampir setiap orang pasti tidur di atas kasur. Hal tersebut tentu membuat Anda berpikir bahwa tidak ada tempat tidur yang lebih baik selain kasur. Justru, jika tidur tanpanya, Anda berpikir hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan.

    Nah, pemikiran tersebut memang tak sepenuhnya salah. Namun, Anda tidak bisa menggunakan sembarang kasur. Jika tidur pada kasur yang kualitasnya sudah tidak begitu baik, tentu Anda tidak akan mendapatkan kenyamanan.

    Belum lagi, kebutuhan akan kasur setiap orang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan kasur dengan permukaan yang keras, tetapi ada pula yang membutuhkan kasur dengan permukaan empuk.

    Oleh sebab itu, manfaat dari tidur ini juga bisa berbeda-beda untuk setiap individu. Salah satu contohnya, tidur pada kasur dengan permukaan yang keras dapat membantu mengurangi rasa sakit pada leher dan punggung.

    Selain itu, meletakkan kasur tepat di atas lantai tanpa menggunakan dipan dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh. Nah, beberapa hal tersebut sebagian dari manfaat tidur di kasur.

    Masalah kesehatan yang mungkin terjadi jika tidur di kasur

    Sementara itu, ada pula masalah kesehatan yang mungkin Anda alami saat tidur pada kasur. Masalah ini biasanya muncul saat Anda tidur pada kasur yang memiliki kualitas yang buruk.

    Kasur yang termasuk dalam golongan tersebut biasanya  kasur yang sudah terlalu lama, lapuk, atau mungkin berkutu. Oleh sebab itu, Anda perlu memilih kasur dengan kualitas yang baik.

    Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mungkin Anda alami jika salah memilih kasur:

    1. Alergi

    Tungau dan debu adalah beberapa jenis partikel kecil yang sudah tak asing lagi untuk hinggap pada kasur. Hal tersebut dapat menyebabkan alergi pada orang-orang yang memiliki kulit sensitif, jika kasur kurang bersih.

    Biasanya, alergi terhadap tungau dan debu kasur menimbulkan gejala seperti pilek, bersin-bersin, mata berair, mulut atau tenggorokan gatal, dan hidung tersumbat.

    Jadi, jika terbangun pada pagi hari atau tengah malam dengan gejala-gejala tersebut, bisa jadi Anda terkena alergi tungau dari kasur.

    Nah, dengan membersihkan tungau dan debu dari kasur, Anda bisa mengurangi alergi hingga 43 persen. Anda juga perlu rajin mencuci sarung bantal dan seprai untuk mengurangi tungau dan alergen lainnya.

    2. Kulit berjerawat dan kusam

    Masalah lain yang mungkin terjadi adalah munculnya jerawat pada wajah. Selain itu, kulit Anda juga bisa terlihat lebih kusam dari biasanya.

    Bukan hanya kasur yang kotor saja, tetapi kasur yang tidak nyaman atau tidak empuk lagi bisa menyebabkan Anda mengalami kedua hal tersebut. Bagaimana bisa?

    Saat tidur pada kasur yang tidak nyaman, Anda cenderung tidak bisa tidur dengan nyenyak. Alhasil, stres pun datang melanda. Jika sudah demikian, stres bisa memicu munculnya jerawat dan kusamnya kulit wajah.

    Oleh sebab itu, ini mungkin saatnya untuk Anda berganti kasur yang lebih empuk dan nyaman. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah tidur nyenyak dan terhindar dari stres.

    3. Sakit punggung

    Terakhir, bila sering merasa sakit punggung dan sering terbangun tengah malam, hal itu bisa menandakan ada yang salah dengan kasur Anda. Pasalnya, kasur yang sudah terlalu lama, khususnya yang terbuat dari busa, sering memiliki cekungan pada bagian tertentu.

    Hal ini tentu membuat membuat posisi tubuh Anda saat tidur menjadi tak nyaman. Bahkan, Anda bisa saja berada pada posisi tidur tersebut semalaman penuh.

    Jika sudah demikian, Anda pun akan kesulitan tidur dengan nyenyak. Oleh sebab itu, lebih baik segera ganti kasur yang nyaman dan bisa membuat posisi tubuh saat tidur menjadi lebih baik dan stabil.

    4. Susah tidur

    Salah satu cara mengukur kualitas tidur seseorang adalah dengan cara menghitung seberapa lama waktu seseorang mulai berbaring sampai akhirnya benar-benar tertidur nyenyak.

    Sementara, faktor lain yang bisa membuat seseorang cepat tertidur adalah kasur tempatnya tidur, apakah memberikan kenyamanan atau justru sebaliknya.

    Kasur yang nyaman tentu akan meningkatkan potensi seseorang lebih cepat tidur dan terlelap. Bahkan, hal tersebut bisa meningkatkan kualitas tidur.

    Sebaliknya, kasur yang tak nyaman berpotensi menyebabkan Anda mengalami insomnia. Jika sudah demikian, Anda akan mengalami sulit tidur, hingga kurang tidur.

    Cara mendapatkan manfaat maksimal tidur di kasur

    Menimbang-nimbang kelebihan dan kekurangannya, sebenarnya tidak masalah jika harus beristirahat di kasur. Namun, pastikan Anda memilih jenis kasur yang sesuai kebutuhan.

    Tak hanya itu, Anda juga perlu rutin mengganti kasur dalam jangka waktu tertentu. Apalagi jika kondisi kasur sudah tergolong tak bagus hingga rusak. Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

    Anda juga perlu rutin membersihkan kasur, seprai, dan sarung bantal, setidaknya dua minggu sekali, jika ingin terbebas dari kotoran. Dengan begitu, Anda bisa lebih nyaman dan terbebas dari masalah kesehatan saat tidur.

    Menurut Sleep Advisor, bahan dari kasur juga penting sebagai salah satu pertimbangan, apalagi jika Anda membeli kasur dan dipan terpisah. Ini artinya, Anda juga perlu mempertimbangkan tipe kasur seperti apa yang sesuai jika ingin meletakkannya langsung pada lantai.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan