Semua orang pasti pernah mengalami mimpi buruk. Tapi, nyatanya ada yang lebih parah dari mimpi buruk, yaitu night terrors. Apa yang dimaksud dengan night terrors? Simak penjelasannya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus
Semua orang pasti pernah mengalami mimpi buruk. Tapi, nyatanya ada yang lebih parah dari mimpi buruk, yaitu night terrors. Apa yang dimaksud dengan night terrors? Simak penjelasannya berikut ini.
Sindrom night terror adalah sebuah gangguan tidur, di mana kondisinya muncul pada beberapa jam pertama setelah seseorang tertidur. Penderita akan terbangun dan mulai menjerit, panik, dan berkeringat.
Setelah penderita benar-benar terbangun, ia hanya bisa mengingat gambaran yang mengerikan atau sama sekali tidak mengingat apa-apa. Gangguan tidur ini sering terjadi bersamaan dengan tidur sambil berjalan. Seperti halnya sleepwalking, night terrors dianggap sebagai parasomnia (suatu kejadian yang tidak diinginkan selama tidur).
Sindrom teror tidur ini sebenarnya sangat langka dan biasanya hanya terjadi di kalangan anak-anak berumur 3-12 tahun. Sebagian besar mengalaminya ketika dalam masa pertumbuhan. Gangguan saat tidur ini juga bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi tidak sebanyak atau sesering yang dialami anak-anak. Meskipun night terror ini cukup mengkhawatirkan bagi para orang tua yang menyaksikan anak mereka menjerit-jerit ketika tidur. Hal ini biasanya disebabkan oleh suatu gejala-gejala psikologi atau kondisi medis tertentu.
Selama seseorang mengalami gangguan tidur ini, akan banyak gejala yang muncul. Misalnya ketika tidur, penderita tiba-tiba akan menjerit, tiba-tiba langsung berdiri atau duduk dari yang sebelumnya berada dalam posisi tidur.
Setelah beberapa menit, atau kadang-kadang lebih lama ketika terbangun, penderita bisa kembali tenang dan tidur lagi. Berikut beberapa tanda-tanda gangguan night terrors yang akan dialami penderitanya ketika tidur:
Teror saat tidur disebabkan oleh gairah dari sistem saraf pusat (SSP) saat tidur yang berlebih. Hal ini bisa terjadi karena SSP (yang mengatur tidur dan bangun aktivitas otak) masih bekerja saat penderita sudah terlelap. Bahkan nyatanya, beberapa anak-anak 80% lebih positif mengalami gangguan tidur ini kalau memang orangtuanya juga mengalaminya, jadi seperti gangguan yang menurun.
Namun, night terrors bisa juga disebabkan oleh:
Kalau memang Anda sudah pernah mengalami night terrors sebelumnya (mungkin keluarga atau pasangan Anda pernah menyaksikan hal ini terjadi pada Anda), mungkin Anda bisa mengondisikan ruangan Anda untuk jauh dari benda-benda tajam dan berbahaya. Mengingat sikap agresif yang dihasilkan pada gangguan tidur ini bisa berujung anarkis.
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gangguan teror tidur:
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar