Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pneumonia pada Orang Dewasa Lanjut Usia: Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 24/08/2022

    DISPONSORI OLEH:

    Pneumonia pada Orang Dewasa Lanjut Usia: Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya!

    Menurut World Health Organization (WHO), kasus pneumonia paling tinggi ditemukan di negara-negara Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.1 Selaras dengan pernyataan ini, Kementerian Kesehatan yang menyatakan, pneumonia merupakan salah satu dari tiga penyakit menular tertinggi yang paling sering diderita oleh lansia.2 Kulik lebih dalam tentang gejala pneumonia pada orang dewasa serta faktor yang mempengaruhi munculnya penyakit tersebut.

    Kasus pneumonia pada orang dewasa di Indonesia

    Kementerian Kesehatan menyebutkan, Indonesia sedang memasuki aging population. Menurut data dari Kemenkes, diperkirakan tahun 2030 jumlah lansia mencapai 13,82 persen atau sekitar 42 juta jiwa.1

    Masyarakat Indonesia mungkin sudah familiar dengan penyakit pneumonia. Penyakit ini rentan dialami orang dewasa usia lanjut. Data dari Riskesdas 2018, Indonesia mengalami peningkatan prevalansi kasus pneumonia berdasarkan diagnosis nakes menurut provinsi dari tahun 2013 sebanyak 0,4 persen.3

    Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan yang menyerang paru-paru. Pada orang sehat, bagian dari paru-paru bernama alveoli akan berisi udara. Namun, ketika seseorang memiliki pneumonia, alveoli akan terisi cairan lendir sehingga akan terasa sakit saat mengambil napas.1

    Faktor risiko pneumonia pada orang dewasa usia lanjut

    Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko orang dewasa usia lanjut mengalami gejala pneumonia. Mulai dari faktor usia hingga penyakit bawaan, seperti:

    1. Usia

    Usia mempengaruhi risiko seseorang terinfeksi pneumonia.4 Seseorang untuk usia 50 ke atas, sistem imun sudah tidak mampu untuk melawan infeksi yang disebabkan virus dan bakteri pneumonia.5

    2. Faktor lingkungan

    Lingkungan juga dapat menyumbang risiko terjadinya pneumonia. Tinggal di hunian yang padat penduduk, serta sering menghirup polusi udara atau asap beracun dapat meningkatkan risiko pneumonia.4

    3. Gaya hidup

    Merokok dapat membuat Anda kurang mampu membersihkan lendir dari saluran udara Anda. Menggunakan obat-obatan atau alkohol juga dapat melemahkan sistem kekebalan Anda.4

    4. Riwayat penyakit

    Riwayat penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, autoimun, dan stroke bisa tingkatkan risiko seseorang terkena pneumonia.

    Begitu juga jika pernah mengidap penyakit pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis, atau asma.4

    Penyebab terjadinya pneumonia pada orang dewasa

    Penyebab pneumonia bermacam-macam, mulai dari bakteri, jamur, hingga virus. Jenis virus pneumonia yang paling sering ditemukan adalah influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19). Sedangkan bakteri penyebab pneumonia yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).6

    Gejala pneumonia pada orang dewasa

    Gejala pneumonia yang sering terjadi pada orang dewasa di antaranya batuk, sesak napas, denyut jantung cepat, suhu tubuh tinggi, tidak enak badan, berkeringat, badan gemetar, hilang nafsu makan, dan sakit di bagian dada. Adapun batuk sendiri, bisa jadi kering atau mengeluarkan dahak warna kuning, cokelat, atau bahkan bercak darah.

    Sedangkan gejala yang kurang sering terjadi meliputi batuk berdarah (hemoptisis), sakit kepala, lelah, nyeri sendi dan otot, serta linglung bagi lansia.7

    Pencegahan pneumonia untuk orang dewasa

    Pencegahan pneumonia pada orang dewasa wajib dilakukan untuk menghindari kondisi yang memburuk. Jangan khawatir, risiko pneumonia bisa diminimalisir dengan beberapa cara berikut:

    1. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat

    Perilaku hidup bersih dan sehat mulai dari rutin cuci tangan cuci tangan secara teratur untuk menghindari penularan kuman ke orang atau benda lain.7

    Perlu diingat juga untuk menutup mulut dengan tisu atau lengan ketika batuk atau bersin, serta berhenti merokok dan hindari menghirup asap rokok.7

    2. Menjaga kesehatan tubuh

    Bagi yang memiliki riwayat penyakit kronis, perhatikan kondisi tubuh Anda. Terlebih bagi pengidap asma, diabetes, atau jantung, pastikan agar kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat atau normal.8

    Terapkan juga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga kesehatan, dan lingkungan.1

    3. Imunisasi pneumonia untuk orang dewasa

    Imunisasi pneumonia bisa menjadi cara untuk memberikan perlindungan terhadap pneumonia pada orang dewasa. Tak hanya itu, satu dosis vaksin ini juga sudah bisa diberikan pada lansia (usia di atas 50 tahun) sebagai langkah pencegahan pneumonia di masa tua.9

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    PP-PRE-IDN-0198-JAN-2022

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 24/08/2022

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan