Banyak orang mengira bahwa diffuser dan humidifier adalah alat yang sama. Memang, bila dilihat dari fungsi dan bentuknya, keduanya memiliki beberapa kemiripan. Namun jangan keliru, ada beberapa perbedaan antara diffuser dan humidifier yang perlu Anda tahu agar tidak salah pilih.
Perbedaan diffuser dan humidifier
Diffuser dan humidifier sama-sama bisa memberikan banyak manfaat pada rumah Anda. Secara teknis, kedua alat ini bekerja dengan menyebarkan cairan ke udara. Namun, tujuan penggunaannya berbeda.
Ini beberapa perbedaan antara keduanya.
1. Perbedaan fungsi
Humidifier merupakan alat yang berfungsi untuk menambah tingkat kelembapan udara. Berkat manfaat ini, humidifier dapat memperlancar pernapasan.
Selain itu, penggunaan humidifier dapat mencegah udara kering yang bisa menyebabkan kulit kering, iritasi saluran hidung, radang tenggorokan, serta mata gatal.
Sementara itu, diffuser merupakan alat untuk menyemprotkan wewangian dari minyak esensial atau aromaterapi agar bisa menyebar di udara. Nantinya, wewangian ini akan dikeluarkan dalam bentuk partikel kecil.
2. Perbedaan ukuran dan kapasitas
Perbedaan humidifier dan diffuser yang tampak secara fisik terletak pada ukuran dan kapasitasnya. Biasanya, humidifier memiliki ukuran yang lebih besar.
Mengingat fungsinya yang melembapkan udara, humidifier membutuhkan lebih banyak air supaya bisa bekerja dengan baik.
Karena itulah, ukuran tangki dalam humidifier lebih besar dan bisa menampung sampai beberapa liter air.
Di sisi lain, tangki dalam diffuser biasanya hanya menampung air sekitar 100–500 mililiter. Bahkan, ada jenis diffuser yang tidak membutuhkan air seperti nebulizing diffuser.
3. Perbedaan cara kerja
Cara kerja mesin diffuser dan humidifier serupa. Setelah Anda mengisi tangki dengan air, mesin akan bekerja untuk mengubah air menjadi partikel uap yang sangat halus.
Bedanya, air di tangki humidifier tidak bisa dicampur dengan minyak aromaterapi seperti pada mesin diffuser.
Bahkan, hal ini tidak disarankan karena tesktur minyak dikhawatirkan malah akan merusak humidifier.
Jadi, air pada mesin humidifier berfungsi sebagai pelembap udara, sedangkan air pada alat diffuser berfungsi untuk membantu menyebarkan minyak aromaterapi.
4. Perbedaan manfaatnya
Selain mencegah kulit kering, iritasi hidung, dan mata gatal akibat udara yang kering, humidifier dapat membantu meringankan kondisi Anda yang memiliki penyakit pernapasan.
Udara yang terlalu kering, apalagi bila ditambah dengan paparan suhu yang terlampau dingin, bisa memicu gejala-gejala pernapasan, seperti sesak napas, batuk, dan mengi.
Dengan alasan inilah, dokter kerap menyarankan penggunaan humidifier bagi orang-orang dengan penyakit asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Manfaat yang sama sebenarnya juga bisa Anda dapatkan dari penggunaan difusser. Namun, ini bergantung pada jenis minyak aromaterapi yang Anda gunakan.
Setiap jenis minyak aromaterapi dapat memberikan manfaat yang berbeda. Sebaagai contoh, minyak lavender dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Sementara itu, minyak pohon teh bisa bantu membunuh bakteri tertentu yang menyebar di udara.
Ikhtisar
Humidifier berfungsi untuk menambah kelembapan udara, sedangkan diffuser merupakan alat untuk menyemprotkan wewangian dari minyak esensial atau aromaterapi agar bisa menyebar di udara.
Mana yang lebih baik, humidifier atau diffuser?
Sebenarnya, hal ini tergantung pada kebutuhan Anda. Jika ingin mengatasi udara kering, humidifier bisa menjadi solusinya. Namun, jika Anda ingin menambahkan aroma di ruangan, maka diffuser-lah produk yang tepat.
Perlu diketahui, penggunaan humidifier dan diffuser juga memiliki risiko. Pastikan Anda menggunakan kedua alat tersebut dengan tepat dan membersihkannya secara rutin.
Membersihkan humidifier tidak hanya membuat alat lebih tahan lama, tapi juga mencegah penyakit. Bila filter pada humidifier kotor, bakteri dan jamur akan berkembang biak dengan cepat.
Jika terus digunakan, uap dari humidifier yang telah terkontaminasi dengan kuman dapat memicu gejala seperti flu atau infeksi paru-paru, bahkan pada orang yang sehat.
Begitu juga dengan diffuser, alat ini bisa saja memicu reaksi alergi atau gejala asma. Apalagi bila Anda memiliki sensitivitas atau alergi pada aroma tertentu.
Selain itu, penggunaan minyak aromaterapi juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, terlalu banyak menghirup produk aromaterapi berisiko menyebabkan infeksi paru-paru serius yang dikenal sebagai pneumonitis kimia.
Dengan demikian, bagi Anda yang memiliki penyakit paru-paru, penggunaan humidifier atau diffuser sebaiknya dikonsultasikan dahulu kepada dokter.
Jangan lupa, pilihlah alat dan aromaterapi dengan kualitas yang terbaik agar keamanannya lebih terjamin.