backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jangan Termakan Mitos, Ini Penyebab Flu di Musim Hujan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 19/12/2023

Jangan Termakan Mitos, Ini Penyebab Flu di Musim Hujan

Kedatangan musim hujan sering kali disertai dengan peningkatan kasus flu dan batuk. Namun, mengapa kondisi ini bisa terjadi?

Adakah faktor khusus yang membuat banyak orang lebih rentan sakit ketika musim hujan?

Mengapa penyakit flu dan batuk sering terjadi di musim hujan?

Ketika memasuki musim hujan (penghujan), tubuh Anda memang lebih rentan terhadap penyakit, termasuk flu dan batuk.

Hal ini sering dikaitkan dengan paparan air hujan dan udara dingin pada tubuh. Namun, flu dan batuk sebenarnya bukan disebabkan oleh air hujan itu sendiri.

Mengutip situs Science in the News oleh Harvard University, berikut adalah faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus penyakit pada musim hujan.

1. Anda lebih sering beraktivitas di dalam ruangan

flu di musim hujan

Selama musim hujan, orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di ruangan tertutup. Kondisi ini dapat mendukung penyebaran virus penyebab penyakit.

Jika Anda berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang sakit flu atau batuk, Anda tentu akan lebih rentan tertular penyakit di musim penghujan tersebut.

Apalagi dengan buruknya sirkulasi udara di ruangan tertutup, risiko terjadinya penularan penyakit tentu bertambah besar karena virus akan berputar di situ-situ saja.

2. Kurangnya paparan sinar matahari

Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.

Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, sistem imun tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit, termasuk flu dan batuk.

3. Virus tumbuh subur pada musim penghujan

Ketika memasuki musim penghujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan.

Ruangan yang lembap merupakan tempat sempurna bagi virus untuk berkembang. Inilah alasan mengapa flu akibat virus banyak ditemukan di musim hujan.

Benarkah bermain air hujan menyebabkan sakit flu dan batuk?

Saat masih anak-anak, Anda pasti pernah dimarahi oleh orangtua karena bermain air hujan. Aktivitas tersebut dipercaya dapat menjadi penyebab flu dan batuk.

Namun, kepercayaan bahwa air hujan menyebabkan penyakit sebenarnya hanyalah mitos, seperti diungkapkan oleh Jaime Friedman, seorang dokter anak di San Diego, AS.

Ia juga menyebutkan bahwa ,itos ini muncul karena kurangnya pemahaman banyak orang terhadap virus dan mekanisme perkembangbiakannya.

Tubuh yang menggigil setelah bermain air hujan sebenarnya bukan disebabkan oleh infeksi virus penyebab flu dan batuk. Ini merupakan respons alami tubuh yang basah setelah hujan-hujanan.

Menggigil setelah kehujanan biasanya bisa berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.

Akan tetapi, Anda perlu lebih waspada jika menggigil sudah disertai dengan berbagai gejala flu, seperti:

  • demam tinggi,
  • batuk (tidak berdahak maupun berdahak),
  • radang tenggorokan,
  • hidung tersumbat,
  • nyeri otot,
  • sakit kepala,
  • tubuh terasa lunglai,
  • kehilangan nafsu makan, dan
  • sulit tidur.

Jika Anda mengalami berbagai gejala di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mencari tahu kondisi apa yang menjadi pemicunya.

Cara mengatasi flu dan batuk di musim hujan

anak main hujan

Melansir dari laman National Health Service (NHS), berikut adalah beberapa cara mengobati flu dan batuk yang bisa Anda lakukan di rumah saat musim hujan.

  • Jaga suhu ruangan tetap hangat.
  • Istirahat yang cukup.
  • Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
  • Konsumsi obat yang bisa menurunkan suhu tubuh (jika demam) atau nyeri (jika pusing).

Perlu diingat bahwa cara di atas hanya dilakukan sebagai langkah pengobatan pertama. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter.

Penanganan sedini mungkin bisa mencegah kondisi Anda bertambah buruk.

Cara mencegah flu dan batuk di musim hujan

Perkembangan dan penyebaran virus influenza atau infeksi di tenggorokan saat musim hujan memang lebih cepat dari biasanya, tapi bukan berarti kondisi tidak dapat dicegah.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah flu dan batuk di musim hujan.

1. Ikuti vaksinasi flu

perbedaan gejala panas dalam dan flu

Vaksin influenza merupakan salah satu jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa setidaknya satu tahun sekali.

Dengan dosis yang diperbarui setiap tahun, risiko Anda terserang flu dan batuk bisa menurun. Vaksin ini dibutuhkan terutama oleh lansia, pengidap gangguan pernapasan, dan perokok aktif.

2. Gunakan masker

Virus penyebab flu atau infeksi tenggorokan biasanya menular melalui droplet (percikan cairan) liur saat orang yang sakit batuk, bersin, atau berbicara. 

Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan masker yang berkualitas saat beraktivitas di luar ruangan.

Selain itu, sebisa mungkin buatlah jarak yang mencukupi saat berbicara dengan orang yang flu atau batuk, terutama di musim hujan.

3. Rajin mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin dapat membantu melindungi Anda dari kuman penyebab penyakit.

Jika tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan Anda menggunakan cairan antiseptik setelah memegang benda dan sebelum menyentuh area wajah.

4. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

Virus penyebab flu dan batuk bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, dan mulut.

Oleh karena itu, biasakan untuk tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan dengan sabun atau cairan antiseptik.

5. Terapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat bisa membantu melindungi Anda dari infeksi virus penyebab flu dan batu.

Berikut ini adalah beberapa gaya hidup sehat yang perlu Anda lakukan.

Selain melakukan berbagai perawatan rumahan seperti di atas, Anda juga bisa minum obat untuk mengatasi flu dan batuk. Minumlah obat yang sesuai dengan jenis batuk dan gejala yang menyertainya.

Pilih obat yang yang mengandung paracetamol, phenylephrine HCl, dan dextromethorphan HBr yang akan bekerja aktif menekan pusat batuk pada otak.

Paracetamol, phenylephrine, guaifenesin dan bromhexine HCl pada obat batuk juga bisa membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak sehingga efektif untuk meredakan flu dan batuk.

Kesimpulan

  • Kehujanan tidak menyebabkan flu dan batuk.
  • Penurunan daya tahan tubuh, udara dingin, dan ruangan yang lembap saat musim hujan mendukung perkembangan virus sehingga menyebabkan flu dan batuk.
  • Rajin mencuci tangan, memakai masker, dan mengikuti vaksinasi flu merupakan cara mencegah flu dan batuk di musim hujan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 19/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan