2. Berjalan kaki
Berjalan merupakan olahraga yang aman dan efektif untuk semua orang, termasuk pasien yang memiliki penyakit paru seperti emfisema. Selain mudah, berjalan kaki bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Rutinitas jalan kaki yang teratur dapat membuat pasien emfisema lebih mampu bertahan saat melakukan olahraga. Manfaatnya juga telah terbukti pada sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Respirology.
Dalam jurnal tersebut, terlihat bahwa pasien penyakit paru yang berjalan kaki minimal tiga kali seminggu dibarengi olahraga lain memiliki risiko yang lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit.
Tidak usah langsung memasang target untuk berjalan sampai berkilo-kilometer jauhnya. Mulailah dengan berjalan kaki selama lima menit setiap hari, lalu tambahkan durasi dan jaraknya secara bertahap ketika tubuh mulai terbiasa.
3. Berenang

Berenang dapat melatih tubuh dalam menggunakan oksigen dengan lebih efisien dan memperlambat laju pernapasan sehingga Anda tidak mudah sesak napas. Olahraga yang satu ini bantu memperkuat otot paru-paru dan diafragma.
Berenang juga dapat meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot. Karena tekanan dalam air lebih besar, otot akan dipaksa untuk bekerja sedikit lebih keras.
Meski demikian, Anda harus berhati-hati bila ingin melakukan kegiatan ini. Sebab, kaporit yang biasa ditemukan dalam air kolam renang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk atau mengi.
Penguapan senyawa klorin lebih tahan lama pada ruangan yang tertutup. Jadi, guna menghindari risiko tersebut, pilihlah berenang di kolam renang luar ruangan.
4. Bersepeda
Sebagai salah satu jenis olahraga low impact, risiko tegang otot dan cedera karena bersepeda bisa dibilang cukup rendah bila dibandingkan dengan olahraga lain. Bersepeda dapat menjadi pilihan olahraga yang tepat untuk pasien emfisema.
Rutin bersepeda membantu Anda bernapas lebih dalam dan lega, serta membuat otot lebih kuat dan fleksibel.
Agar lebih aman, cobalah memulai olahraga ini dengan menggunakan sepeda stasioner di dalam ruangan. Bila Anda melakukannya di pusat kebugaran, mintalah bantuan dan pengawasan dari pelatih profesional sepanjang berolahraga.
Setelah kemampuan dan kekuatan Anda meningkat, mulailah bersepeda di luar ruangan dalam jarak tempuh yang dekat.
5. Angkat beban

Siapa bilang orang-orang yang punya masalah pernapasan tidak boleh berlatih angkat beban? Faktanya, angkat beban yang ringan sangatlah bermanfaat untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh, termasuk otot paru-paru.
Anda bisa berlatih dengan menggunakan dumbbell kecil atau botol yang terisi penuh oleh air minum. Salah satu gerakan dasar yang baik untuk memulai olahraga ini yaitu biceps curl.
Caranya, Anda cukup berdiri tegak dengan kedua kaki terbuka sejajar dengan bahu. Pegang dumbbell di tangan kanan dan kiri Anda. Kemudian, angkat salah satu tangan Anda ke arah bahu dengan lengan atas yang tetap menempel pada sisi dada.
Lakukan bergantian dengan tangan di sisi lain. Ulangi gerakan sebanyak 10–15 kali atau secukupnya.
Ingat, apa pun jenis olahraganya, pastikan Anda memulainya dengan intensitas yang ringan. Konsultasikan dahulu kepada dokter untuk menentukan jenis olahraga yang tepat dan aman bagi kondisi Anda.
Jangan berolahraga bila Anda sedang mengalami demam, infeksi, merasa mual, sakit dada, atau kehabisan oksigen. Segera hubungi dokter bila Anda merasakan gejala ini saat berolahraga.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar