Peneliti mencoba untuk mengerti dan menemukan hubungan antara gen dan perilaku dengan melihat perilaku pada penderita sindrom Williams. Lalu, mereka berhasil menemukan adanya perbedaan sistem kerja otak pada penderita Williams dibandingkan dengan orang yang normal. Hal ini menyatakan bahwa memang genetik bisa berpengaruh pada perilaku dan kehidupan sosial seseorang. Namun hal mengejutkan muncul dari hasil penelitian tersebut, yaitu diketahui bahwa otak pada penderita sindrom Williams kembali bekerja dengan normal setelah mereka beranjak dewasa. Dan peneliti pun menyatakan bahwa terdapat pengaruh lingkungan pada penderita sindrom Williams.
Lingkungan tidak kalah penting dalam menentukan perilaku
Penelitian lain malah menyatakan bahwa perilaku antisosial seseorang telah ada di dalam gen orang tersebut, hal ini berarti menyatakan bahwa antisosial adalah bawaan dari lahir. Penelitian yang dilakukan pada 1300 anak remaja yang berumur 17 hingga 18 tahun di Swedia ini menemukan bahwa pada anak yang cenderung anti dengan kehidupan sosial, pasif, serta menarik diri dari lingkungan memiliki lebih banyak monoamine oxidase A (MAOA), yaitu sejenis zat perantara yang ada di sistem saraf yang berfungsi untuk mengantarkan sinyal antar sel saraf.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar