Ketombe memang sangat mengganggu. Bukan hanya karena gatal, serpihan kulit kepala yang sering berjatuhan bisa mengurangi kepercayaan diri Anda. Apalagi saat mengenakan pakaian berwarna gelap, ketombe akan sangat terlihat dan jadi pusat perhatian. Sebenarnya, apa yang menyebabkan ketombe muncul pada rambut Anda? Apakah salah satu penyebab ketombe adalah jarang cuci rambut?
Penyebab ketombe yang utama itu karena jamur
Masalah pada rambut memang bermacam-macam. Mulai dari rambut kering, rambut rontok, sampai rambut berminyak bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda. Kondisi rambut ini, paling umum disebabkan oleh kesalahan Anda dalam merawat rambut jarang cuci rambut.
Nah, apakah penyebab ketombe pada rambut juga disebabkan oleh hal yang sama?
Ketombe adalah kondisi kronis yang menyebabkan pengelupasan kulit kepala. Pengelupasan tersebut berupa kulit kering berwarna putih dengan ukuran beragam yang menempel pada kulit kepala dan berjatuhan dari rambut Anda sewaktu-waktu. Walaupun tidak berbahaya, kondisi ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dapat dikurangi keparahannya.
Sebenarnya pengelupasan kulit kepala adalah hal yang normal terjadi. Sama seperti kulit di tubuh lain yang akan terkelupas dan berganti dengan sel-sel kulit yang baru, kulit kepala pun demikian. Bedanya, orang yang berketombe mengalami pengelupasan kulit kepala yang sangat cepat daripada seharusnya sehingga kulit kepala yang terkelupas akan terus bertumpuk.
Dilansir dari WebMD, munculnya ketombe menunjukkan adanya masalah pada kulit kepala, bukan pada rambut. Peneliti sepakat bahwa munculnya ketombe dipicu jamur malassezia. Jamur ini hidup di kulit kepala manusia yang sehat tanpa masalah. Akan tetapi, bisa menyebabkan ketombe pada orang-orang tertentu. Sebuah teori menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh yang salah bisa bereaksi berlebihan dengan jamur ini sehingga menyebabkan ketombe.
Meski bukan penyebab utama, keramas itu penting dilakukan
Penyebab ketombe yang paling utama diyakini karena jamur pada kulit kepala. Jamur memakan kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati, menyebabkan sel-sel lebih cepat mengelupas dan menjadi serpihan di kulit kepala.
Hampir semua orang berpikir bahwa jarang cuci rambut bisa menyebabkan ketombe sehingga membuat Anda sering mencuci rambut. Padahal ini tidak sepenuhnya benar, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan.
Keperluan mencuci rambut setiap orang itu berbeda-beda, tergantung pada jenis rambut dan kondisi kulit kepala. Misalnya, orang yang memiliki rambut berminyak direkomendasikan untuk mencuci rambut mereka lebih sering dibanding dengan orang yang memiliki rambut normal.
Dilansir dari Everyday Health, kulit kepala memproduksi minyak yang penting untuk menjaga kelembapan. Bila tidak dibersihkan, minyak akan menumpuk dan membuat rambut menjadi lepek, gatal, dan bau.
Belum lagi, aktivitas sehari-hari juga membuat rambut Anda terpapar berbagai kotoran dan keringat. Kondisi ini bisa membuat rambut menjadi berminyak dan lebih kotor nantinya. Keadaan minyak yang berlebih tersebut bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan tumbuhnya jerawat di kulit kepala.
Jarang mencuci rambut, membuat minyak dan sel-sel kulit mati pada rambut semakin menumpuk. Kondisi ini memicu jamur semakin aktif untuk memakannya. Akhirnya, serpihan ketombe malah semakin bertambah banyak.
Jangan terlalu sering keramas juga, sesuaikan dengan kebutuhan
Namun jangan salah paham, terlalu berlebihan dalam mencuci rambut dengan sampo juga bisa menyebabkan ketombe yang sudah ada menjadi lebih buruk. Kondisi kulit kepala menjadi semakin kering karena adanya zat surfaktan sehingga lebih mudah iritasi.
Jadi, panduan untuk mencuci rambut yang benar adalah ketahui jenis rambut dan kulit kepala terlebih dahulu. Untuk rambut dan kulit kepala yang normal, sebaiknya cuci rambut disesuaikan dengan kondisi rambut saat itu. Bila sudah lepek, lengket, dan tidak nyaman segera cuci rambut Anda hingga bersih.
Sementara, rambut yang tebal atau berketombe, cuci rambut sebaiknya dilakukan lebih sering, namun tidak boleh berlebihan. Anda mungkin membutuhkan sampo khusus untuk antiketombe yang bisa mengurangi keparahan ketombe. Jika Anda sudah melakukan perawatan tapi kondisinya tidak membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kemungkinan Anda memiliki dermatitis seboroik bukan ketombe.