Pada pria, rambut rontok bisa menyebabkan male pattern baldness atau pola kebotakan pria. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Pada pria, rambut rontok bisa menyebabkan male pattern baldness atau pola kebotakan pria. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.
Male pattern baldness adalah hilangnya rambut pada kulit kepala pria. Kondisi ini juga dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Androgenetic alopecia terjadi karena perubahan kadar hormon pria seiring bertambahnya usia. Faktor genetik juga memengaruhi kondisi ini.
Kebotakan pada pria ini dikatakan sebagai male pattern baldness karena memang ada pola tertentu yang terlihat.
Awalnya garis rambut mulai mundur sampai rambut tumbuh menipis membentuk pola U.
Pola khas male pattern baldness dimulai dari garis rambut yang mundur.
Garis rambut secara bertahap bergerak mundur dan membentuk huruf “M”.
Area melingkar di bagian belakang kepala (vertex) menipis dan membesar seiring waktu.
Lama-kelamaan, kerontokan rambut menciptakan pola berbentuk U atau tapal kuda. Ini terlihat di sekitar sisi kepala dan area botak di bagian belakang kepala.
Alopecia androgenetic biasanya tidak menyebabkan alis, bulu mata, atau rambut di bagian samping dan belakang rambut rontok.
Rambut rontok di area tersebut biasanya disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Ada beberapa penyebab terjadi pola kebotakan pria.
Alopecia androgenetic adalah kondisi bawaan (genetik) yang memengaruhi kerja hormon terhadap pertumbuhan rambut pria.
Situs Healthdirect Australia menyebut pola kebotakan pria sangat umum terjadi pada pria Kaukasia.
Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 5 pria berusia 20-an, 1 dari 3 pria berusia 30-an, dan hampir 1 dari setiap 2 pria berusia 40-an.
Pola kebotakan pria jarang terjadi pada pria Asia, misalnya keturunan Jepang dan Cina.
Pria Asia mungkin mengalami kerontokan rambut yang lebih ringan.
Penelitian menemukan bahwa male pattern baldness disebabkan oleh perubahan hormon seks pria yang disebut androgen.
Hormon androgen memiliki banyak fungsi, termasuk mengatur pertumbuhan rambut.
Setiap rambut di kepala Anda memiliki siklus pertumbuhan rambut. Perubahan hormon androgen menghambat siklus pertumbuhan dan folikel (kantung tumbuhnya rambut) menyusut.
Hal tersebut kemudian mengakibatkan rambut jadi lebih pendek dan lebih tipis.
Terkadang kebotakan pada pria memiliki penyebab yang lebih serius, seperti:
Penyakit ini biasanya menunjukkan gejala kerontokan rambut yang tidak biasa, seperti:
Kondisi ini biasanya didiagnosis berdasarkan pola kerontokan rambut yang terlihat.
Biopsi kulit, tes darah, atau prosedur lain mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyakit serius yang menyebabkan kerontokan rambut.
Pemeriksaan malnutrisi juga membantu apabila zat kimia tertentu, seperti arsenik atau timbal, menyebabkan terjadinya kerontokan rambut.
Pada sebagian besar pria, kebotakan karena pertambahan usia merupakan hal yang umum terjadi.
Namun, beberapa perawatan dapat membantu mengurangi kerontokan rambut atau mencegah kebotakan di usia muda.
Berikut obat-obatan yang disarankan untuk mengatasi kondisi alopecia androgenetic.
Dua perawatan lain untuk mengatasi male pattern baldness adalah sampo obat yang biasanya diresepkan dokter.
Dokter biasanya merekomendasikan sampo dengan kandungan ketoconazole 2% atau pyrithione zinc 1 persen.
Transplantasi rambut dilakukan dengan cara mengambil sebagian kulit dari area di mana rambut terus tumbuh dan menempatkannya di area yang botak.
Rambut di bagian bawah belakang kulit kepala biasanya lebih tahan perubahan hormon, sehingga digunakan dalam transplantasi bedah.
Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, lalu sampel ditempatkan ke dalam mesin untuk memisahkan plasma darah.
Plasma kemudian disuntikkan ke kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut. Prosedur ini biasanya membutuhkan beberapa tahap.
Jika Anda merasa khawatir terhadap kerontokan rambut yang disertai gejala kesehatan lainnya, segera bicarakan dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar