backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Tahapan Prosedur Brow Lift serta Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 26/01/2024

Mengenal Tahapan Prosedur Brow Lift serta Risikonya

Jika Anda merasa tidak percaya diri dengan bentuk alis yang tidak simetris, prosedur brow lift alias pengencangan alis bisa menjadi salah satu solusi. Karena termasuk prosedur bedah, sebaiknya Anda memahami lebih jauh mengenai proses, hasil, dan efek samping brow lift melalui penjelasan berikut.

Apa itu brow lift?

Brow lift adalah prosedur kecantikan untuk menaikkan alis dengan cara mengangkat jaringan lunak di sekitar alis dan kulit dahi. 

Selain bertujuan untuk mengencangkan dan membentuk alis, prosedur ini dapat membantu menghaluskan kerutan di dahi, sehingga prosedur ini dikenal dengan istilah forehead lift

Pada prosedur ini, dokter bedah akan mengangkat jaringan kulit yang kendur kemudian memperbaikinya sehingga kulit terlihat lebih kencang dan tampak awet muda.

Operasi pengencangan alis ini biasanya memakan waktu antara 1 – 2 jam.

Prosedur brow lift juga dapat dilakukan bersamaan dengan prosedur kecantikan lainnya seperti face lift, neck lift, skin resurfacing, dan operasi kelopak mata. 

Siapa yang membutuhkan prosedur ini?

Tujuan dari prosedur brow lift adalah untuk mengencangkan kulit di area dahi dan alis. Jadi, prosedur ini dapat dilakukan bagi Anda yang memiliki kondisi berikut ini.

Namun, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter sebelum melakukan prosedur pengangkatan alis ini. 

Dokter akan memutuskan apakah brow lifting adalah prosedur yang tepat berdasarkan dengan kondisi serta riwayat kesehatan Anda.

Persiapan sebelum melakukan prosedur brow lift

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mendiskusikan  tampilan alis atau dahi yang Anda inginkan, serta kemungkinan risiko yang dapat terjadi. 

Selain itu, dokter biasanya akan meminta Anda mempersiapkan hal berikut sebelum prosedur brow lift. 

  • Berhenti merokok selama masa pemulihan. Merokok dapat mengurangi aliran darah di kulit dan memperlambat proses penyembuhan
  • Hindari obat-obat tertentu seperti aspirin, obat antiinflamasi, atau suplemen herbal karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Meminta pendampingan dari orang lain selama pemulihan dan meninggalkan rumah sakit. Pasalnya, Anda akan diberi obat bius, sehingga berbahaya jika berkendara sendirian. 

Prosedur brow lift

Operasi ptosis

Prosedur pengangkatan alis dilakukan oleh ahli bedah di rumah sakit. Dokter bedah akan memberikan anestesi selama prosedur dilakukan, sehingga Anda tidak merasakan sakit. 

Ada tiga jenis teknik pembedahan yang mungkin dilakukan untuk mengangkat alis Anda.

1. Endoscopic brow lift

Dalam prosedur ini, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di belakang garis rambut.

Kemudian, sebuah tabung tipis panjang yang dilengkapi dengan lampu dan kamera kecil akan dimasukkan ke salah satu sayatan untuk melihat otot serta jaringan di layar.

Sementara itu, satu alat lain dimasukkan ke dalam sayatan untuk mengangkat jaringan dan memperbaiki jaringan kulit yang kendur.

2. Coronal brow lift

Prosedur ini dilakukan dengan membuat satu sayatan panjang dari belakang garis rambut dan membentang hingga ke telinga  untuk mengangkat kulit, lemak, dan jaringan berlebih. 

Kemudian, sisa otot alis yang tersisa akan diposisikan ulang agar terlihat simetris dan tampak awet muda. 

3.Teknik sayatan terbatas

Teknik pengencangan alis temporal atau teknik sayatan terbatas melibatkan sayatan yang sedikit lebih panjang dibandingkan dengan teknis endoscopic brow lift.

Operasi ini seringkali dilakukan bersamaan dengan operasi kelopak mata. Dokter akan membuat sayatan sepanjang 1 inchi atau 2,5 cm di atas pelipis dan belakang garis rambut.

Melalui sayatan ini, dokter bedah akan mengangkat dan memposisikan ulang jaringan di area alis.

Pemulihan setelah melakukan prosedur brow lift

fungsi alis mata

Setelah menjalani operasi, biasanya pasien akan merasakan nyeri atau tidak nyaman di dahi.

Bengkak dan memar umumnya terjadi selama 10 hari pertama setelah operasi dan sebagian besar akan sembuh dengan sendirinya dalam 2 minggu. 

Jahitan bekas operasi biasanya akan dilepas dalam waktu 7 – 10 hari setelah operasi dilakukan.

Saat luka sayatan sembuh, Anda mungkin akan mengalami gatal dan mati rasa, tapi akan berkurang seiring berjalannya waktu. 

Jika bekas sayatan Anda ditutup dengan perban, kemungkinan besar perban akan dilepas dalam 1 – 3 hari.

Proses pemulihan setelah operasi brow lift hingga dapat beraktivitas normal umumnya bervariasi pada setiap orang, tapi biasanya masa pemulihan dapat memakan waktu 2 – 4 minggu. 

Mengutip situs American Board of Cosmetic Surgery, berikut ini tahapan pemulihan setelah melakukan prosedur brow lift.

  • 1 – 2 hari setelah operasi. Anda boleh mandi, tapi pastikan tidak menggosok area lokasi sayatan dengan kencang.
  • 1 minggu setelah operasi. Anda bisa melakukan banyak aktivitas, tapi tetap batasi pergerakan tubuh.
  • 1 – 2 minggu setelah operasi. Anda boleh mengemudi dan beraktivitas secara normal.
  • 2 – 4 minggu setelah operasi. Anda sudah dapat beraktivitas normal dan bisa berolahraga.  

Hasil operasi brow lift dapat mulai terlihat dalam waktu enam bulan hingga tubuh benar-benar sembuh.

Dokter juga mungkin akan menjadwalkan untuk melakukan konsultasi selama masa penyembuhan untuk memastikan prosedur operasi berhasil. 

Berapa lama prosedur brow lift dapat bertahan?


Prosedur ini bersifat permanen dan dapat bertahan seumur hidup. Namun, ada kemungkinan hasil brow lift akan memudar seiringnya bertambahnya usia karena hilangnya elastisitas kulit.

Risiko komplikasi prosedur brow lift

Sama seperti halnya prosedur kecantikan lainnya, prosedur brow lifting juga dapat menimbulkan beberapa risiko komplikasi, seperti:

  • infeksi,
  • pergerakan alis yang terbatas,
  • nyeri, 
  • kulit kepala gatal,
  • kerontohan folikel rambut di sekitar area sayatan,
  • mati rasa, dan 
  • perdarahan.

Jika Anda mengalami demam tinggi, bengkak yang tidak kunjung sembuh, perdarahan di area sayatan, atau perubahan bentuk alis yang tidak sesuai, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 26/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan