Suntik filler atau botox untuk mengencangkan kulit dan membuat wajah terlihat lebih awet muda kini menjadi salah satu perawatan kecantikan yang cukup laris. Jika dulu suntik filler atau botox identik digunakan oleh perempuan berusia 40 tahun ke atas, namun lain halnya dengan saat ini. Banyak perempuan muda juga menggunakan perawatan kecantikan satu ini.
Mengenal suntik filler & botox
Suntik filler dan botox merupakan perawatan kecantikan yang tidak melibatkan operasi apapun. Oleh karena itu, jenis perawatan ini banyak diminati kaum hawa untuk mengatasi penuaan tanpa melalui operasi yang menyakitkan.
Meski sama-sama melalui suntikan, kedua prosedur ini sangat berbeda. Kamu wajib berkenalan terlebih dulu dengan kedua tindakan tersebut agar tidak salah dalam memilih prosedur yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.
Pada dasarnya tindakan untuk perawatan kecantikan seperti botox dan filler dilakukan berdasarkan kebutuhan dari si pasien. Namun kadangkala pasien sendiri kurang memahami apa yang dibutuhkan kulitnya. Jadi, diperlukan adanya observasi dan konsultasi dengan dokter sebelum dilakukan tindakan.
Suntik botox adalah perawatan kulit yang diandalkan untuk mengatasi kerutan. Biasanya, kerutan muncul akibat ekspresi wajah sehari-hari, mulai dari senyum, jidat yang mengerenyit, hingga menangis. Selain untuk mengatasi kerutan, suntik botox juga digunakan untuk terapi hiperhidrosis, pengobatan kedutan, menghilangkan bekas luka dan strechmark.
Sementara, filler atau yang sering disebut dengan dermal filler bertujuan untuk mengisi jaringan lunak yang ada di bawah permukaan kulit untuk menambah volume pada bagian wajah tertentu. Biasanya digunakan untuk menambah volume pada pipi, bibir, dan sekitar mulut yang menipis akibat penuaan.
Botox menggunakan protein dari bakteri clostridium botolinum yang akan disuntikkan ke dalam kulit. Sedangkan filler memakai hyaluronic acid yang memang sudah ada di dalam tubuh. Tetapi dokter mungkin akan menyarankan memakai bahan lain seperti kalsium hidroksupalatit (radiesse), asam polilaktik, polyalkylimide, dan polymethyl-methacrylate microspheres (PMMA). Pemilihan bahan tersebut tentunya setelah dikonsultasikan dan disesuaikan terlebih dulu dengan kebutuhan kulit pasien.
Tindakan botox dan filler termasuk jenis perawatan estetika yang tergolong aman. Bahkan bisa dilakukan pada remaja berusia 17 tahun dengan pertimbangan psikologis. Selama dokter yang mengerjakan memiliki kemampuan yang bagus secara teknis.