backup og meta

Ragam Penyebab Jerawat di Telinga dan Cara Mengatasinya

Ragam Penyebab Jerawat di Telinga dan Cara Mengatasinya

Jerawat adalah kondisi yang sering dijumpai di wajah dan anggota badan lainnya, seperti punggung dan pantat. Namun, adakalanya jerawat dapat terjadi di daerah yang mungkin tidak disadari, seperti di telinga. Lantas, apa penyebab dan cara mengatasinya?

Penyebab jerawat di telinga

bahaya sering mengorek telinga

Pada dasarnya, penyebab jerawat di telinga sama dengan di area badan lainnya, yaitu penyumbatan pori-pori. Jika minyak berlebih dan sel kulit mati bercampur dengan kotoran dan bakteri, pori-pori kulit akan tersumbat. Akibatnya, jerawat pun muncul.

Hal ini juga berlaku pada kulit di dalam telinga. Begini, kelenjar sebaceous (sebasea) memproduksi minyak yang disebut sebum. Sebum berfungsi sebagai pelindung dan menjaga kelembapan kulit. Produksi sebum akan meningkat saat masa pubertas

Kelenjar sebaceous dijumpai di area yang tertutup rambut. Namun, kelenjar ini juga ada di telinga manusia, tepatnya di bagian luar saluran telinga yang dilengkapi dengan bulu-bulu halus. 

Selain itu, saluran telinga juga dipenuhi oleh ceruminus, yaitu kelenjar yang menghasilkan cerumen atau kotoran telinga. Jika kelenjar ini menghasilkan sebum terlalu banyak atau pori-pori tersumbat oleh sel kulit dan minyak, daerah telinga Anda dapat terkena jerawat. 

Bila hal ini dibiarkan, tentu bakteri penyebab jerawat akan menyebabkan peradangan dan menimbulkan masalah kulit baru di telinga Anda. 

Faktor pemicu jerawat pada telinga

Meski begitu, penyumbatan pori yang terjadi di telinga tidak terjadi tanpa alasan. Ada beberapa hal yang dapat memicu pori-pori tersumbat dan menyebabkan jerawat di telinga, meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Penggunaan headset

Bagi Anda yang tidak pernah membersihkan ‘kepala’ headset mungkin perlu berhati-hati karena bisa menjadi jalur masuk bakteri ke telinga. Tidak heran jika pori-pori tersumbat dan menyebabkan peradangan pada telinga. 

2. Tidak menjaga kebersihan rambut

Tahukah Anda bahwa kebersihan rambut dapat memengaruhi pertumbuhan jerawat di kuping? Begini, rambut yang panjang dan jarang dicuci sangat mungkin membawa bakteri menempel di telinga. Akibatnya, folikel rambut pun tersumbat dan memicu jerawat. 

3. Anting atau tindik yang kotor

Anting atau tindik yang kotor juga dapat mendatangkan bakteri, sehingga memicu jerawat pada telinga. 

4. Faktor lainnya

Selain ketiga kebiasaan di atas, ada beberapa faktor lainnya yang membuat seseorang berisiko mengalami jerawat di telinga, yaitu:

  • perubahan hormon, terutama saat masa pubertas, hamil, dan haid,
  • stres berat,
  • penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan lithium,
  • memiliki orangtua dengan masalah jerawat, serta
  • tekanan atau gesekan pada kulit yang berasal dari ikat kepala, helm, dan ponsel.

Cara menghilangkan jerawat di telinga

Salep kudis dan scabies di tangan

Telinga yang berjerawat sebenarnya dapat diobati dengan mudah, sama seperti pengobatan jerawat pada umumnya. Sebaiknya Anda segera mengatasi penyakit kulit tidak menular ini sebelum peradangan menyebar ke daerah lainnya.

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati jerawat di dalam telinga. 

Obat jerawat

Obat jerawat, baik yang diresepkan dokter maupun yang dijual bebas, adalah metode yang dinilai efektif untuk menghilangkan jerawat, termasuk di telinga. 

Anda mungkin dapat mengoleskan obat jerawat yang dijual bebas jika jerawat tidak terlalu parah. Umumnya, kandungan seperti benzoil peroksida atau asam salisilat dalam obat jerawat dapat dipakai untuk membunuh bakteri penyebab jerawat. 

Jika kondisi jerawat Anda termasuk sedang, sebaiknya gunakan benzoil peroksida dengan dosis 5%. Namun, penggunaan obat topikal tidak dianjurkan ketika telinga Anda memiliki luka terbuka. 

Apabila obat topikal tidak kunjung menyembuhkan jerawat di telinga, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk diminum. Selain antibiotik, mereka biasanya akan meresepkan benzoil peroksida atau isotretinoin untuk jerawat batu yang parah.

Perlu diingat bahwa obat jerawat yang diresepkan dokter membutuhkan pengawasan yang ketat, terutama pada penggunaan isotretinoin. Pasalnya, obat yang juga dikenal sebagai roaccutane dapat memicu cacat lahir jika dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Oleh sebab itu, selalu konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan obat tertentu, terutama ketika Anda memiliki penyakit dan kondisi tertentu.

Adakah pengobatan di rumah untuk telinga berjerawat?

Selain menggunakan obat, ada berbagai perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk menghilangkan jerawat di telinga yaitu sebagai berikut.

  • Mengompres telinga dengan air hangat.
  • Rutin mengeramasi rambut, terutama bagi pemilik rambut berminyak.
  • Segera mandi setelah berolahraga.
  • Selalu pastikan daerah telinga dan sekitarnya bersih dari sabun.

Jika beberapa pengobatan di atas tidak kunjung membuahkan hasil, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berbagai Perawatan untuk Menjaga Kesehatan Kulit

Cara mencegah jerawat di telinga

Bagi beberapa orang, jerawat di telinga cenderung terasa lebih sakit dibandingkan di daerah tubuh lainnya. Untuk menghindari masalah kulit ini, Anda dapat mencoba berbagai cara mencegah jerawat di telinga, antara lain sebagai berikut.

Pastikan sampo dibilas sampai bersih

Selain menggunakan obat, cara menghilangkan jerawat di telinga lainnya adalah memastikan produk perawatan rambut dibilas sampai bersih. Begini, sampo, kondisioner, maupun vitamin rambut dapat meninggalkan residu di belakang telinga.

Terlebih lagi, kebanyakan produk perawatan rambut mengandung bahan komedogenik, seperti petrolatum, silikon, dan minyak mineral. Bahan-bahan tersebut dipercaya dapat masuk ke belakang telinga dan menyebabkan jerawat.

Maka dari itu, selalu pastikan sampo dan produk perawatan rambut lainnya dibersihkan hingga ke belakang telinga Anda agar tidak memicu jerawat.

Menjaga kebersihan telinga

Telinga yang kotor tak hanya bisa memicu infeksi tetapi juga jerawat. Oleh karena itu, selalu bersihkan telinga dengan rutin. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membersihkan telinga

  • Tidak membersihkannya dengan tangan yang kotor karena dapat mengundang bakteri
  • Hindari penggunaan cotton bud karena dapat membuat telinga terluka dan berisiko terkena infeksi
  • Bersihkan telinga di dokter spesialis 
  • Tidak bertukar headset karena rentan terhadap bakteri dari orang lain
  • Gunakan sumbatan telinga saat berenang agar air kolam tidak masuk ke telinga

Jerawat di kuping adalah kondisi kulit yang cukup umum. Namun, sebaiknya Anda segera mengatasi masalah ini karena dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan lainnya. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Acne: who gets and causes. (n.a). American Academy of Dermatology. Retrieved 15 October 2019, from https://www.aad.org/public/diseases/acne/causes/acne-causes 

12 tips to combat acne. (n.a). Rush University Medical Center. Retrieved 23 September 2020, from https://www.rush.edu/health-wellness/discover-health/12-tips-combat-acne 

How to treat different types of acne. (n.a). American Academy of Dermatology. Retrieved 23 September 2020, from https://www.aad.org/public/diseases/acne/DIY/types-breakouts 

Staab, W. (2016). Earwax and Glands. Hearing Health & Technology Matters. Retrieved 23 September 2020, from https://hearinghealthmatters.org/waynesworld/2016/earwax-and-sweat-glands/ 

See, J. (2012). Drug treatment of acne. Australian Prescriber, 35(6), 180-182. doi: 10.18773/austprescr.2012.083. Retrieved 23 September 2020. 

Versi Terbaru

03/11/2020

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Apakah Normal Ketika Muncul Jerawat di Payudara?

Resah dengan Jerawat di Kulit Kepala? Begini Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 03/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan