Ada segelintir orang yang tubuhnya bisa tetap tidak berkeringat bahkan setelah berjam-jam olahraga atau sedang berjemur di bawah terik matahari. Mungkinkah hal ini adalah pertanda anhidrosis?
Apa itu anhidrosis?
Anhidrosis adalah kondisi saat tubuh Anda susah berkeringat setelah dipicu oleh peningkatan aktivitas atau perubahan suhu.
Keringat berfungsi mendinginkan diri untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mengeluarkan racun sisa metabolisme.
Nantinya, keringat yang keluar melalui pori-pori kulit ini akan terpapar oleh udara dan menguap, membuat suhu tubuh mulai menurun.
Kondisi anhidrosis dialami oleh seluruh anggota tubuh atau hanya pada bagian tubuh tertentu yang normalnya sering berkeringat seperti ketiak, telapak tangan, kaki, wajah dan selangkangan.
Struktur kulit manusia dilengkapi oleh sekitar dua sampai lima juta kelenjar keringat yang tertanam dalam kulit dan menyebar di sekujur tubuh.
Anhidrosis terjadi ketika kelenjar keringat ini tidak bekerja dengan baik sehingga Anda tidak bisa berkeringat.
Tanda dan gejala anhidrosis
Anhidrosis membuat tubuh susah berkeringat untuk mendinginkan diri meski Anda sudah berolahraga, sauna, atau berada di ruangan atau lingkungan yang panas.
Berikut tanda-tanda anhidrosis yang perlu Anda perhatikan.
- Berkeringat hanya sedikit dan di satu bagian tubuh saja, atau bahkan tidak berkeringat sama sekali.
- Suka merasa pusing dan lelah.
- Sering mengalami kram otot.
- Tubuh suka merasa panas karena tidak bisa berkeringat.
- Detak jantung cepat.
- Kulit terasa hangat dan terlihat kemerahan.
Kapan perlu ke dokter?
- Peningkatan denyut jantung.
- Kehilangan keseimbangan atau pusing.
- Merasa sakit atau mual.
- Kelelahan dan perasaan lemas.
- Bulu kuduk merinding terus bahkan di cuaca panas.
Penyebab anhidrosis
Beberapa orang terlahir dengan kondisi kelenjar keringat tubuhnya tidak dapat bekerja dengan baik.
Umumnya, hal ini adalah bawaan lahir yang bernama Hypohidrotic ectodermal dysplasia. Ini menyebabkan tubuh hanya membentuk sedikit kelenjar keringat.
Pada beberapa kasus, anhidrosis juga bisa diakibatkan oleh suatu kondisi medis atau penyakit yang mendasarinya, seperti:
- diabetes,
- penyakit Parkinson,
- kerusakan saraf yang terjadi karena diabetes,
- ketergantungan alkohol, atau
- sindrom Guillain-Barre.
Luka bakar yang parah dapat merusak kelenjar keringat secara permanen. Selain itu, dehidrasi bisa menyebabkan Anda mengalami anhidrosis.
Banyak pula obat yang dapat mengurangi produksi keringat. Contoh obat penyakit jantung dan obat darah tinggi, kontrol kandung kemih, mual, dan gangguan jiwa tertentu.
Meski begitu, kondisi susah berkeringat akibat minum obat biasanya dapat kembali normal ketika dosis obat dihentikan.
Usia juga dapat menjadi faktor risiko seseorang tidak bisa mengeluarkan keringat.
Orang-orang usia 65 tahun ke atas, bayi, dan anak-anak lebih rentan terhadap kondisi kulit yang mengalami stress panas, sehingga dapat menyebabkan anhidrosis.