backup og meta

Apakah Asam Lambung Naik Boleh Makan Daging Sapi?

Apakah Asam Lambung Naik Boleh Makan Daging Sapi?

Asam lambung naik merupakan masalah pencernaan yang mengharuskan Anda menghindari beberapa jenis makanan. Sayangnya, ada banyak pantangan yang masih menjadi mitos. Ketahui apakah Anda boleh makan daging sapi atau tidak jika punya keluhan asam lambung naik.

Apakah asam lambung boleh makan daging sapi?

Makan daging sapi saat asam lambung sebenarnya tidak direkomendasikan. Pasalnya, daging sapi kaya akan lemak jenuh yang bisa melemahkan katup kerongkongan.

Jadi, cairan asam dari lambung pun rentan naik ke arah kerongkongan.

Selain itu, sistem pencernaan memproses lemak jenuh dalam waktu yang lebih lama. Hal ini membuat lambung memproduksi asam yang lebih banyak. 

Lambung pun terpapar asam dalam jangka waktu yang lebih lama. Akibatnya, asam lambung pun rentan naik. 

Jika berlangsung terus-menerus, asam lambung yang naik ini bisa memicu penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD)

Tidak hanya itu, saat mengalami asam lambung naik, cairan dari lambung justru bergerak ke arah kerongkongan dan menyebabkan kerongkongan meradang.

Makanan berlemak ini ternyata semakin memperparah peradangan.

Tidak hanya berkaitan dengan naiknya cairan lambung, daging sapi pun berkaitan dengan gastritis atau radang lambung.

Studi dalam Frontiers in Immunology (2018) menjelaskan lemak dari daging sapi pun bisa mengganggu keseimbangan bakteri atau mikrobiota usus.

Akibatnya, lambung lebih rentan terinfeksi bakteri Helicobacter pylori, penyebab radang lambung.

Asam lambung dan daging merah lainnya

apakah asam lambung boleh makan daging sapi dan kambing

Selain daging sapi, daging merah lainnya yang kerap dikonsumsi di Indonesia adalah daging kambing.

Lantas, apakah sakit asam lambung boleh makan daging kambing?

Lagi-lagi, jawabannya tidak dianjurkan. Ya, alasannya pun masih sama, yakni tingginya kadar lemak jenuh pada daging kambing. 

Perlu Anda ketahui, jumlah lemak jenuh pada daging kambing bahkan lebih besar daripada daging sapi. Dalam 100 gram, kadar lemak jenuh daging kambing sebesar 9,83 gram.

Dengan ukuran yang sama, kadar lemak jenuh pada daging sapi sebesar 5,9 gram.

jadi, bisa disimpulkan bahwa daging kambing berpotensi lebih berisiko bagi orang dengan asam lambung naik dan gastritis.

Daging yang dianjurkan untuk asam lambung naik

Setelah mengetahui apakah asam lambung boleh makan daging sapi, tentu sebaiknya ada alternatif yang bisa dicoba. 

Dengan begitu, Anda tidak mengurangi asupan protein sekaligus menurunkan risiko keparahan asam lambung atau gastritis yang Anda miliki.

Inilah rekomendasi daging-dagingan untuk pengidap asam lambung naik dan gastritis.

1. Ayam

Jika Anda khawatir makan daging sapi saat asam lambung, Anda bisa mencoba sumber protein hewani yang satu ini.

Sebaiknya, pilih bagian dada ayam dan buang kulit serta lemaknya.

Dada ayam tanpa kulit dan lemak terbukti memiliki kadar lemak jenuh yang cukup rendah, yakni 0,5 gram saja per 100 gram.

Tentu, jumlah lemak jenuhnya bahkan sepuluh kali lebih rendah daripada daging sapi.

2. Ikan

Ikan juga merupakan daging-dagingan yang direkomendasikan untuk penderita asam lambung naik atau gastritis. 

Selain karena rendah lemak jenuh, beberapa jenis ikan tinggi omega-3 yang berpotensi mengurangi radang sehingga baik untuk pengidap asam lambung naik maupun gastritis.

Beberapa jenis ikan kaya omega-3 yang mudah ditemukan, di antaranya:

  • teri,
  • ikan kembung,
  • sarden, dan
  • tenggiri.

Pastikan Anda memilih ikan yang segar, bukan yang diasap, dikeringkan, atau dalam bentuk ikan asin. 

Tambahan garam pada pengolahan tersebut justru membuat lapisan dinding lambung semakin rusak sehingga rentan terinfeksi bakteri penyebab radang lambung.

Cara mengolah dan makan daging sapi saat asam lambung

Memiliki asam lambung makan daging sapi sebenarnya tidak dianjurkan.

Akan tetapi, jika Anda tetap ingin mengonsumsinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

Perlu diingat, cara-cara ini bertujuan menurunkan risiko naiknya asam lambung, bukan menghilangkan risiko sepenuhnya.

Inilah cara mengolah dan makan daging sapi yang bisa Anda ikuti.

  • Pilih bagian daging yang rendah lemak, seperti paha belakang dan has luar.
  • Bersihkan daging dari lemak hingga tak tersisa.
  • Gunakan garam sesedikit mungkin saat memasak.
  • Bila merebus daging, buang air yang berminyak.
  • Hindari konsumsi makanan pendamping daging yang tinggi garam.
  • Jika olahan daging sapi berkuah, konsumsi dagingnya saja agar mengurangi asupan lemak jenuh dan garam yang menyatu dengan kuah.

Jika Anda bertanya apakah asam lambung boleh makan daging sapi, jawaban sebenarnya tidak direkomendasikan.

Jadi, makan daging merah terlalu banyak menjadi pantangan asam lambung naik yang harus dipatuhi. 

Hingga saat ini, tidak ada ukuran pasti seberapa banyak makan daging sapi saat asam lambung. Pastinya, Anda harus mengonsumsinya seminimal mungkin.

Ringkasan

  • Penderita asam lambung sebaiknya menghindari konsumsi daging sapi dan daging kambing karena tingginya kandungan lemak jenuh yang dapat memicu naiknya asam lambung dan memperburuk peradangan.
  • Lemak jenuh pada daging membuat proses pencernaan melambat sehingga lambung memproduksi asam lebih banyak dan risiko infeksi bakteri meningkat.
  • Sebagai alternatif, konsumsi daging yang rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit atau ikan kaya omega-3 lebih disarankan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heidarzadeh-Esfahani, N., Soleimani, D., Hajiahmadi, S., Moradi, S., Heidarzadeh, N., & Nachvak, S. (2021). Dietary Intake in Relation to the Risk of Reflux Disease: A Systematic Review. Preventive Nutrition and Food Science, 26(4), 367-379. doi: 10.3746/pnf.2021.26.4.367

Duan, Y., Zeng, L., Zheng, C., Song, B., Li, F., Kong, X., & Xu, K. (2018). Inflammatory Links Between High Fat Diets and Diseases. Frontiers in Immunology, 9. doi: 10.3389/fimmu.2018.02649

Fritsche, K. (2015). The Science of Fatty Acids and Inflammation. Advances in Nutrition, 6(3), 293S-301S. doi: 10.3945/an.114.006940

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved 5 November 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172489/nutrients

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved 5 November 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/174032/nutrients

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved 5 November 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171077/nutrients

What Seafood Is Highest Omega-3s? • Seafood Nutrition Partnership. (2021). Retrieved 5 November 2024, from https://www.seafoodnutrition.org/seafood-101/healthy-living/what-seafood-is-highest-omega-3s/

KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Retrieved 5 November 2024, from https://kkp.go.id/bkipm/artikel/8083-kaya-akan-omega-3-ikan-kembung-alternatif-pengganti-salmon

Fay, S., Fay, S., Wetzel, M., Plyta, M., Oldridge-Turner, K., Wetzel, M., & Croker, D. (2016). Salt: shaking up the link with stomach cancer – WCRF International. Retrieved 16 June 2022, from https://www.wcrf.org/salt-shaking-up-the-link-with-stomach-cancer/

Your guide to the leanest cuts of beef. (2022). Retrieved 5 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/cuts-of-beef/art-20043833

Versi Terbaru

17/11/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengulik Pangastritis, Jenis Gastritis Kronis yang Umum Terjadi

10 Cara Pencegahan Gastritis yang Paling Ampuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan