backup og meta

4 Tips Mengatasi Diare Saat Puasa

4 Tips Mengatasi Diare Saat Puasa

Gangguan pencernaan adalah salah satu masalah yang sering dijumpai saat bulan puasa terutama pada hari-hari pertama. Salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dikeluhkan saat puasa yaitu diare.

Apa penyebab diare saat berpuasa?

beda diare dan flu perut

Pada awal puasa, Anda biasanya merasa tidak nyaman pada perut Anda. Hal ini dikarenakan adanya perubahan derajat keasaman (pH) pada tubuh akibat berubahnya pola makan serta tubuh yang masih mencoba untuk beradaptasi.

Gangguan kesehatan yang kerap terjadi pada bulan puasa yakni penyakit diare dan sakit perut akibat penerapan pola makan yang salah. Diare biasanya terjadi karena Anda salah makan saat sahur atau berbuka.

Saat puasa biasanya Anda akan cenderung mengonsumsi makanan berbuka dengan tidak tepat, seperti makanan yang terlalu pedas atau terlalu banyak sehingga pada malam atau pagi hari justru Anda merasa diare.

Kondisi ini bisa jadi berbahaya, terutama bila diarenya cenderung parah. Beberapa efek samping yang dapat terjadi yaitu dehidrasi, pusing, mual, sampai kekurangan gizi.

Saat berpuasa, tubuh Anda akan cenderung lebih lemah, apalagi diperparah dengan diare. Diare dan efek samping seperti pusing saat puasa bisa membuat stres dan berbahaya. Pada sebagian orang, kombinasi ini bisa saja menyebabkan pingsan.

Jika diare, bagaimana cara aman saat puasa?

Jika Anda terjangkit diare saat sedang puasa, Anda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini agar puasa Anda bisa berjalan lancar.

1. Perbanyak konsumsi cairan saat sahur dan buka puasa

Puasa sendiri bisa menimbulkan dehidrasi, apalagi bila Anda terkena diare pada saat yang bersamaan. Untuk mengatasi hal ini, usahakan pada saat jam sahur Anda banyak mengonsumsi cairan seperti air putih.

Penggunaan oralit sangat dianjurkan jika berisiko dehidrasi. Cairan ini berfungsi untuk menggantikan karbohidrat, elektrolit, dan mineral penting yang hilang dalam tubuh. Larutan ini bisa dibeli di apotek-apotek tanpa menggunakan resep.

Dari waktu berbuka hingga waktu imsyak, usahakan Anda selalu terhidrasi dengan baik. Air putih dapat mencegah seseorang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh yang bisa menyebabkan lemas dan sakit.

2. Konsumsi yogurt setelah berbuka

Konsumsi yogurt mungkin bisa menjadi solusi bagi Anda yang terkena diare saat puasa. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, mengonsumsi yogurt secara teratur dapat meningkatkan imunitas, terutama yang berhubungan dengan pencernaan.

Bakteri probiotik yang terkandung di dalam yogurt dapat melawan bakteri jahat pada sistem pencernaan dan membantu ‘perjalanan’ makanan di saluran cerna. Yogurt sebaiknya dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur.

Pilih yogurt yang tidak mengandung pemanis buatan, karena yang mengandung pemanis buatan justru akan memperparah diare Anda.

3. Hindari makanan berlemak dan berminyak

Terkena diare saat puasa harus membuat Anda memilih makanan untuk berbuka puasa dan sahur.

Makanan tinggi lemak dapat memperparah diare dan sakit perut. Sebisa mungkin, hindari makanan jenis ini untuk menjadi santapan buka puasa atau menu sahur Anda.

Jika belum sembuh total, hindari daging merah, mentega, margarin, produk susu, makanan yang digoreng, makanan cepat saji, makanan kemasan siap makan, dan makanan olahan. Batasi konsumsi lemak kurang dari 15 gram per hari.

4. Mengatasi diare dengan obat-obatan

Untuk penanganan yang lebih cepat, Anda bisa mengonsumsi obat diare. Salah satu obat diare yang paling sering digunakan adalah loperamide.

Sejumlah obat diare bisa dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dari dokter. Anda disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan agar tahu takaran dosis yang tepat dan tahu apakah obat tersebut cocok untuk Anda.

Diare saat puasa mungkin akan menjadi tantangan tersendiri untuk Anda. Pastikan Anda banyak beristirahat, sehingga membantu Anda melawan infeksi yang mungkin menjadi penyebab diare dan memulihkan stres fisik karena sakit.

Jika diare Anda bertambah parah, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Diarrhea. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 9 April 2021, from http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/home/ovc-20232932 

Mom’s Advice Is Still the Best for Treating Diarrhea. (2019). Cleveland Clinic. Retrieved 9 April 2021, from https://health.clevelandclinic.org/2014/12/moms-advice-is-still-the-best-for-treating-diarrhea/

When you have diarrhea. (2019). MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 9 April 2021, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000121.htm

Leung, D. T., Das, S. K., Malek, M. A., Qadri, F., Faruque, A. S., & Ryan, E. T. (2014). Impact of Ramadan on clinical and microbiologic parameters of patients seen at a diarrheal hospital in urban Dhaka, Bangladesh, 1996-2012. The American journal of tropical medicine and hygiene, 90(2), 294–298. Retrieved 9 April 2021.

Versi Terbaru

27/04/2021

Ditulis oleh Yuliati Iswandiari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Cegah Maag Kumat Saat Puasa, Ikuti 7 Panduan Ini!

Penyebab Sakit Perut Saat Puasa dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 27/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan