4. Beri jeda istirahat
Mengembangkan bakat anak tentu sangat baik agar ia bisa terus melatih kemampuannya. Namun, terlalu sering berlatih juga bisa membuat anak cepat bosan, lelah, bahkan tidak tertarik lagi.
Beri jeda untuk anak istirahat dari berbagai aktivitas yang mengasah bakat. Biarkan anak bermain tanpa harus terbebani dengan embel-embel mengembangkan bakat.
Kalau si kecil jarang main gadget, biarkan ia asyik bermain dengan ponselnya. Tentu dengan aturan dan batasan waktu yang jelas.
Gadget bisa memberi manfaat pada anak, tidak selalu berdampak buruk asal orangtua tidak membebaskan dan tetap memberi kendali penuh.
5. Kurangi ekspektasi orangtua
Saat mengetahui anak memiliki bakat dalam bidang tertentu, tidak sedikit orangtua yang memiliki ekspektasi si kecil menjadi profesional. Ambil contoh, perenang, penari, pelukis profesional.
Padahal, bisa saja anak hanya menyukai kegiatan tersebut sebagai hobi, bukan sesuatu yang serius.
Ekspektasi tinggi bisa memberi beban pada anak juga orangtua. Anak merasa terpaksa bahkan sampai tantrum saat orangtua memaksakan kehendaknya.
Maka dari itu, penting untuk orangtua melihat suasana hati atau mood anak saat sedang mengasah bakatnya. Apakah dengan senang dan riang gembira atau sedang malas-malasan.
Saat anak sedang senang, biarkan ia bebas berekspresi dan menghabiskan tenaga dalam menekuni bakatnya.
Kalau anak terlihat malas, biarkan ia melakukan hal lain yang keluar dari rutinitas sehari-harinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar