Pada perkembangan remaja, anak mulai memasuki masa puber. Selain menstruasi, di masa ini anak remaja juga mulai mengalami keputihan. Sebagai orangtua, berikan anak informasi akurat seputar tanda, penyebab, hingga cara mencegah keputihan tidak normal.
Apa itu keputihan pada remaja?
Keputihan adalah kombinasi cairan dan sel yang keluar melalui vagina.
Anda bisa memberitahu anak bahwa keputihan yang normal bermanfaat untuk membantu menjaga jaringan vagina agar tetap sehat.
Tidak hanya itu saja, keputihan yang keluar juga dapat melindungi vagina agar terhindar dari infeksi juga iritasi.
Perlu pula diketahui anak apabila jumlah, warna, serta konsistensi keputihan normal juga bervariasi.
Sebagai contoh, keputihan bisa terlihat bening berair hingga lengket. Ini tergantung dengan bagaimana siklus menstruasi anak.
Bisa dikatakan bahwa selain menstruasi, keputihan merupakan alah satu kondisi normal yang dialami remaja perempuan pada masa puber.
Ciri keputihan yang normal
Tekstur dan warna keputihan tidak selalu sama. Namun, orangtua juga perlu mengetahui bagaimana tanda keputihan yang normal.
Berikut ciri-ciri atau tanda keputihan dikutip dari Kids Health, yaitu:
- Teksturnya lengket dan elastis
- Bisa terlihat tipis atau tebal,
- Berwarna putih, putih pucat, atau bening
- Tidak berbau
Pada beberapa anak perempuan yang sedang puber, keputihan terkadang keluar dalam jumlah banyak maupun sedikit.
Asalkan ciri-cirinya masih sesuai dengan yang telah disebutkan, sampaikan pada anak bahwa ia tidak perlu khawatir.
Selain tanda dan ciri yang sudah disebutkan, anak remaja Anda mungkin akan mengalami keputihan berwarna cokelat setiap selesai menstruasi,
Tidak perlu khawatir karena ini merupakan cara tubuh membersihkan area vagina.
Ciri keputihan tidak normal pada remaja
Tidak hanya orang dewasa, anak remaja pun mempunyai kemungkinan mengalami keputihan abnormal. Sebagai contoh, adanya bau tidak sedap hingga perubahan warna.
Berikut beberapa ciri dan tanda keputihan yang tidak normal pada remaja, seperti:
- Keputihan disertai rasa gatal hingga kemerahan.
- Muncul bau tidak sedap.
- Warna keputihan berubah menjadi kuning kehijauan.
- Perubahan tekstur seperti keju cottage atau berbusa.
- Muncul bercak darah tetapi belum masuk siklus menstruasi.
- Rasa tidak nyaman atau sakit pada vagina.
- Sakit di bagian perut hingga berat badan yang menurun
- Keputihan yang tidak biasa disertai dengan demam.
Apabila anak mengalami satu atau lebih keputihan dengan kondisi yang sudah disebutkan, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter.
Apa penyebab munculnya keputihan yang tidak normal?
Sebagian besar penyebab keputihan tidak normal baik pada remaja maupun orang dewasa adalah karena infeksi jamur atau bakteri.
Salah satunya adalah bakteri vaginosis yang merupakan peradangan vagina akibat pertumbuhan bakteri secara berlebih.
Hal ini bisa mengganggu keseimbangan alami dari vagina sehingga muncul keputihan yang tidak normal pada anak remaja Anda.
Sementara infeksi jamur di area vagina juga biasa disebut sebagai kandidiasis vulvovaginal. Ini merupakan penyebab keputihan yang umum terjadi pada 75% remaja.
Tidak hanya karena infeksi jamur atau bakteri, berikut beberapa hal yang menjadi penyebab keputihan tidak normal lainnya, seperti:
- Penyakit menular seksual (gonorea atau klamidia).
- Vaginitis atau radang vagina.
- Servisitis atau infeksi pada area leher rahim.
- Radang panggul atau infeksi pada organ reproduksi wanita.
Bisa dikatakan bahwa keputihan tidak normal pada remaja juga bisa terjadi akibat bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Maka dari itu, Anda sebagai orangtua sebaiknya sudah menjelaskan mengenai edukasi seks sejak dini agar ia lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dengan tubuhnya.
Cara mencegah keputihan tidak normal pada remaja
Selain memberikan penjelasan mengenai keputihan, Anda sebagai orangtua juga perlu memberikan informasi mengenai perawatan di area vagina.
Hal ini merupakan bentuk pencegahan agar ia terhindar dari infeksi serta keputihan tidak normal.
Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan anak, adalah:
- Membersihkan vagina dari depan ke belakang untuk mencegah penyebaran kuman serta bakteri.
- Menghindari penggunaan sabun yang wangi agar tidak terjadi iritasi serta infeksi.
- Menjaga kebersihan area vagina dengan baik dan benar.
- Menggunakan celana dalam dengan bahan yang nyaman seperti katun dan tidak terlalu ketat.
- Apabila celana dalam menjadi lembap, segera ganti agar vagina tetap kering.
Saat mengalami infeksi atau keputihan tidak biasa, biasanya dokter akan memberikan krim atau losion khusus yang disesuaikan dengan penyebabnya.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat alergi untuk meredakan rasa gatal yang mengganggu.
[embed-health-tool-vaccination-tool]