Anemia tak hanya muncul pada orang dewasa, tetapi bisa juga pada remaja. Penyakit ini bisa muncul di masa perkembangan remaja karena satu dan lain hal. Apakah ini hal yang umum terjadi? Berikut penjelasan mengenai penyebab hingga cara mengatasi anemia pada remaja.
Apakah itu anemia pada remaja?
Anemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah berada di bawah kisaran normal.
Hal ini terjadi karena kurangnya hemoglobin (protein kaya zat besi) sehingga memengaruhi produksi sel darah merah. Maka dari itu, oksigen juga sulit untuk mencapai sel dan jaringan di dalam tubuh.
Seseorang dikatakan mengalami anemia bila kadar hemoglobin kurang dari 12mg/dl.
Masalah kesehatan atau penyakit pada remaja, termasuk anemia, seringkali membuat orangtua khawatir. Apalagi, saat mengalami anemia, anak terlihat lebih mudah lelah dan lesu.
Namun, dikutip dari Healthy Children, dikatakan bahwa pertumbuhan yang cepat merupakan penyebab utama anemia pada remaja. Ini merupakan usia dimana anak sangat rentan mengalami anemia.
Apa saja gejala anemia pada remaja?
Sebagian orang yang mengalami anemia tidak memperlihatkan gejala atau tanda apa pun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan anak dapat mengalami gejala anemia seperti di bawah ini.
- Kulit yang terlihat pucat.
- Mengalami perubahan suasana hati.
- Terlihat sangat lelah.
- Kepala terasa sangat pusing.
- Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
- Mengalami jaundice (kulit dan mata menjadi kuning).
Saat mengalami anemia berat, anak remaja juga bisa mengalami tanda dan gejala lainnya, seperti berikut.
- Mengalami sesak napas.
- Tangan dan kaki bengkak.
- Pusing disertai sakit kepala.
- Mengalami sindrom kaki gelisah.
Apabila anak mengalami kekurangan zat besi yang sangat parah, ada kemungkinan pula ia mengalami gejala lainnya seperti pica.
Pica adalah keinginan untuk makan benda atau barang yag seharusnya tidak dimakan. Namun, ini merupakan kasus yang sangat jarang terjadi.
Apa penyebab anemia pada remaja?
Berikut berbagai pemnyebab anemia yang paling sering dialami.
1. Kurang asupan zat besi
Penyebab paling umum dari anemia adalah ketika anak kekurangan zat besi baik dari makanan atau asupan suplemen.
Apalagi anemia lebih banyak terjadi pada remaja putri karena di masa puber mulai mengalami menstruasi pertama.
Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi di masa remaja adalah sekitar 8 mg hingga 15 mg setiap harinya.
Oleh karena itu, Anda juga perlu memperhatikan ketika remaja mulai melakukan diet. Perhatikan asupan gizi serta nutrisinya dengan baik karena hal ini juga bisa memicu anemia.
2. Anemia karena perdarahan
Hal ini bisa terjadi karena pendarahan yang diakibatkan oleh cedera, menstruasi yang cukup berat, gangguan pencernaan, hingga masalah kesehatan lainnya.
Maka dari itu, anemia pada remaja lebih sering dialami anak perempuan karena setiap bulannya ia mengalami menstruasi.
3. Sel darah merah rusak
Ini merupakan kondisi yang juga bisa disebut sebagai anemia hemolitik. Kondisi ini termasuk saat sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah merah dengan sendirinya.
Perlu diketahui bahwa ini juga merupakan jenis yang disebabkan oleh adanya kelainan sel darah merah karena faktor keturunan.
Faktor genetik atau keturunan penyebab kelainan pada sel darah merah, misalnya anemia sel sabit dan thalasemia.
4. Produksi sel darah merah terlalu lambat
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anemia pada remaja yang satu ini, seperti berikut.
- Anemia aplastik, saat tubuh berhenti membuat sel darah merah karena infeksi atau penyakit.
- Kekurangan vitamin B12 dari makanan, suplemen, hingga tubuh yang tidak bisa menyerap vitamin ini.
Oleh karena itu, pengobatan anemia sangat didasarkan pada penyebabnya.
Pengobatan anemia pada remaja
Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan anak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter.
Setelah mengevaluasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sekaligus melakukan tes darah untuk melihat kadar hemoglobin.
Perawatan serta cara mengatasi anemia yang bisa dilakukan tergantung dari penyebabnya. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi anemia pada remaja adalah sebagai berikut.
- Obat atau suplemen zat besi yang sudah diresepkan dokter.
- Perubahan pola makan.
- Transfusi darah.
- Pengobatan penyakit lainnya yang menjadi penyebab anemia.
Apabila penyebab utama dari anemia adalah kekurangan zat besi, tentunya dokter akan memberikan suplemen zat besi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Selain itu, ada kemungkinan dokter juga akan menyarankan untuk melakukan perubahan pola makan dengan memperhatikan asupan gizi remaja.
Sebagai contoh, remaja perlu memperbanyak makanan yang kaya kandungan zat besi, seperti sayuran hijau, tomat, pisang, kacang-kacangan, hingga protein.
Tidak perlu khawatir berlebihan karena sebagian besar remaja yang mengalami anemia dapat dengan mudah ditangani hingga energinya kembali seperti semula.
Jika Anda melihat tanda serta gejala, segera konsultasikan ke dokter, termasuk ketika ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat anemia atau mudah mengalami perdarahan agar bisa diberikan perawatan yang tepat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]