Di era digital, konten-konten vulgar kini semakin mudah ditemukan. Bahkan, sejumlah situs mesum tidak menyertakan batasan usia. Akibatnya, anak dapat dengan mudah mencari dan menonton film porno. Bagi orangtua yang tidak ingin buah hatinya menyaksikan tontonan dewasa sebelum waktunya tentu merasa khawatir. Lalu, sebagai orang tua, apa yang sebaiknya Anda lakukan?
Orangtua perlu waspada, pornografi ada dimana-mana!
Menurut para ahli dari Middlesex University, pornografi menjadi permasalahan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan.
Pasalnya, sejumlah anak sudah mulai mengakses konten dewasa sejak usia sekolah dasar.
Melansir situs Youth First, kebanyakan anak laki-laki dengan sengaja mencari konten-konten porno di internet.
Bahkan, sebagian dari mereka mengalami kecanduan pornografi.
Namun, bukan berarti anak perempuan tidak mengalami hal yang sama. Mereka juga berisiko mengalami kecanduan terhadap konten tersebut.
Mirisnya, pornografi tidak hanya diperoleh saat anak menonton film porno, melainkan dalam berbagai media yang umumnya ditujukan untuk anak-anak seperti game, komik, hingga film kartun.
Oleh karena itu, di era digital ini, Anda perlu melakukan upaya-upaya ekstra dalam mendidik dan mengasuh anak.
Pada hal ini termasuk mencegah buah hati Anda menonton tayangan porno serta melakukan tindakan yang tepat bila sudah terlanjur.
Memergoki anak menonton film porno, apa yang harus dilakukan?
Pornografi dapat berbahaya bagi kesehatan mental anak. Lantas bagaimana jika Anda mendapati si kecil menonton konten tersebut?
Berikut tindakan yang bisa Anda lakukan ketika memergoki anak sedang menyaksikan konten porno.
1. Tetap tenang
Ketika mendapati anak mengakses gambar atau video yang tidak pantas, sebaiknya Anda tidak langsung marah begitu saja, apalagi tanpa menjelaskan alasannya.
Reaksi berlebihan seperti marah atau berteriak hanya dapat membuat anak semakin penasaran.
Akibatnya, mereka tetap akan mencari konten tersebut secara sembunyi-sembunyi.
2. Tanyakan darimana ia memperoleh tontonan tersebut
Terkadang orang tua tidak menyadari kemampuan anak dalam menjelajah dunia maya.
Tubuhnya memang ada di rumah, tetapi dengan smartphone di tangan, ia mungkin sudah mengembara kemana-mana.
Penting bagi orangtua untuk mengetahui darimana ia mendapatkan konten porno.
Jika jawaban anak tidak memuaskan Anda, cobalah untuk mengecek riwayat pencarian di gawai pribadinya dan mencari tahu dengan siapa saja ia berhubungan di internet.
3. Jelaskan tentang hal-hal yang pantas dan tidak pantas
Memasuki usia pubertas, wajar jika anak merasa penasaran pada hal-hal yang berbau seksual.
Alhasil, anak menonton film porno untuk menjawab rasa penasarannya terhadap aktivitas seksual dan keintiman.
Oleh karena itu, segeralah luangkan waktu untuk melakukan edukasi seks kepada mereka.
Coba jelaskan tentang apa yang pantas dan tidak pantas dilihat anak. Sampaikan pula hal-hal yang belum saatnya dilakukan di usia mereka.
4. Tunjukkan rasa kecewa
Daripada memberikan hukuman dan bentakan yang keras, lebih baik tunjukkan kekecewaan kepada anak.
Sebagai contoh, Anda bisa berkata, “Mama tidak menyangka kamu menonton video yang seperti ini.”
Kalimat semacam itu setidaknya dapat menimbulkan rasa bersalah dalam diri anak.
Harapannya, ia kemudian berusaha untuk menghindari hal-hal semacam itu agar Anda tidak kecewa padanya.