backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Ramuan Pengganti Obat Sirup Anak yang Aman dan Anti Pahit

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 24/10/2022

    Ramuan Pengganti Obat Sirup Anak yang Aman dan Anti Pahit

    Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) membagikan ramuan herbal alami penurun demam dan batuk-pilek pada anak. Ramuan tersebut bisa menjadi alternatif pengganti pengobatan untuk anak. Apalagi setelah sejumlah obat sirup ditarik dari peredaran karena merebaknya kasus gagal ginjal misterius pada anak. Simak ulasan selengkapnya terkait pengganti obat sirup untuk anak berikut ini.

    Rekomendasi pengganti obat sirup anak

    obat batuk sirup ibuprofen untuk anak

    Terkait dengan meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) memberikan berbagai imbauan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat terkait penggunaan obat untuk anak ini.

    Salah satunya, termasuk rekomendasi pengganti obat sirup anak yang bisa digunakan. Imbauan itu dilakukan selama belum diketahui adanya kejelasan soal keamanan dari konsumsi obat sirup.

    Sesuai dengan hasil investigasi Kemenkes dan BPOM, peresepan obat sirup harus dihentikan karena ditengarai terkontaminasi oleh senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG).

    Meski begitu, masih belum diketahui secara pasti bahwa kedua senyawa tersebut menjadi penyebab penyakit ginjal pada anak.

    Pemerintah bersama pihak-pihak terkait kini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Cara membuat ramuan herbal pengganti obat sirup untuk anak

    Madu sebagai obat batuk alami untuk anak

    Nah, sebagai langkah kewaspadaan sekaligus pencegahan, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) ikut membagikan sejumlah resep obat tradisional yang aman dikonsumsi anak.

    Resep ini bisa menjadi pilihan pengobatan lain pengganti obat sirup untuk anak.

    Pasalnya, tidak semua obat tablet bisa selalu digerus bahkan sering kali menimbulkan rasa pahit hingga anak-anak tidak mau minum obat.

    Atas dasar itu, PDPOTJI kemudian menyarankan atau merekomendasikan dua ramuan herbal alami  yang aman untuk anak sebagai alternatif penurun demam dan pereda batuk-pilek dengan rasa yang enak atau tidak pahit.

    Selain itu, ramuan ini dibuat menggunakanan bahan-bahan yang murah serta mudah didapat.

    Mengutip hasil siaran pers Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Jumat (21/10/2022) berikut ini cara membuatnya.

    1. Untuk anak usia 1-12 tahun

    Nama ramuan: Sirup Madu Bawang Jahe

    Dosis: 3 kali 5ml sehari, sebelum, atau sesudah makan

    Bahan-bahan:

    • 30 ml madu murni,
    • 1 siung bawang merah, dicincang halus,
    • 1 siung bawang putih, dicincang halus,
    • 10 gram jahe segar, dicincang halus, dan
    • ½ buah jeruk nipis, diperas.

    Cara membuat:

    • Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu

      masukkan air perasan jeruk nipis.

    • Tutup botolnya, kemudian kocok/ guncang-guncang botolnya.
    • Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.
    • Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.
    • Siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5ml) sekali minum.
    • Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.

    Peragaan pembuatan resep Sirup Madu Bawang Jahe sebagai pengganti obat sirup untuk anak bisa disimak pada kanal Dokter Herbal TV yang dibuat oleh Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si selaku Ketua Umum PDPOTJI.

    2. Untuk anak usia 6 bulan-1 tahun

    Nama ramuan: Susu Kunyit

    Dosis: 3 kali sehari, sebelum atau sesudah makan

    Bahan-bahan:

    • 1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk (diutamakan kunyit bubuk organik), dan
    • ASI atau Susu Formula dengan volume yang biasa dikonsumsi.

    Cara membuat:

    • Siapkan ASI/ susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata, dan
    • Siap diminum.

    Peragaan cara membuatnya bisa disimak pada kanal YouTube Dokter Herbal TV.

    Pada anak yang sehat, ramuan-ramuan herbal di atas dapat dikonsumsi sebanyak sekali sehari dengan tujuan untuk memelihara kesehatan dan menguatkan daya tahan tubuh.

    Perlu Anda Ketahui

    Tidak dianjurkan untuk mendiagnosis sendiri kondisi kesehatan apa pun. Pengobatan herbal yang saat ini atau akan diambil harus di bawah pengawasan praktisi atau dokter yang berpengetahuan dan berkualifikasi.

    Apakah ramuan herbal pengganti obat sirup anak aman?

    etilen glikol

    Ya, bahan-bahan herbal yang terdapat dalam ramuan di atas secara empirik terbukti aman dan sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengganti obat sirup anak.

    Terlebih lagi, ramuan herbal ini berkhasiat dapat membantu menurunkan demam dan meredakan batuk-pilek pada anak tanpa ada laporan efek samping.

    Bukan hanya itu, anak-anak dijamin akan suka dengan rasanya karena tidak pahit seperti obat puyer.

    Sejumlah hasil penelitian yang telah dilakukan juga mengonfirmasi keamanan penggunaan pada anak dan aktivitasnya dalam tubuh meliputi:

    • sebagai anti-oksidan (penangkal radikal bebas),
    • imunomodulator (penguat daya tahan tubuh),
    • anti-inflamasi (antiperadangan),
    • antipiretik (penurun demam),
    • antitusif (penekan refleks batuk),
    • mukolitik (pengencer dahak),
    • dekongestan (pelega kongesti hidung), dan
    • anti-alergi yang ringan pada anak.

    Kendati begitu, konsumsi ramuan herbal yang telah dijelaskan di atas dapat dikontradiksikan pada anak yang memiliki alergi terhadap salah satu bahan.

    Namun, kasus alergi terhadap bahan-bahan obat herbal di atas sangat amat jarang terjadi.

    Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi rambuan herbal pada anak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 24/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan