Susah BAB atau sembelit bisa dialami oleh siapa saja di semua golongan usia, termasuk anak-anak. Namun, berbeda dari orang dewasa, anak-anak mungkin akan panik saat sulit mengeluarkan tinja. Untuk itu, diperlukan pertolongan pertama sembelit pada anak.
Ketika anak sembelit, apa yang harus dilakukan? Apa solusinya saat anak susah BAB? Ketahui di ulasan berikut ini.
Pertolongan pertama sembelit pada anak
Sembelit atau susah BAB, disebut juga dengan konstipasi, pada anak ditandai dengan buang air besar yang jarang (kurang dari tiga kali per minggu), tinja keras, dan kesulitan buang air besar.
Penyebab susah BAB pada anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan rendah serat, kurang asupan cairan, dan faktor psikologis seperti stres.
Sebagai pertolongan pertama dalam mengatasi sembelit pada anak, Anda bisa mencoba langkah-langkah berikut ini.
1. Tambah asupan cairan
Pastikan anak mengonsumsi cukup air putih dan jus buah, seperti jus apel atau prune, yang dapat membantu melunakkan tinja.
Cairan ekstra sangat penting jika anak mengalami sembelit karena kekurangan cairan bisa memperparah kondisi tersebut.
Dilansir dari Kids Health, anak usia sekolah setidaknya perlu mendapat asupan cairan sekitar 3—4 gelas air per hari.
2. Tingkatkan serat dalam makanan
Memberikan makanan tinggi serat dapat sangat membantu mengatasi anak sembelit.
Misalnya, anak di atas 1 tahun bisa diberi buah dan sayur segar, terutama buah-buahan berserat tinggi seperti apel, pir, dan prune.
Menggunakan sereal gandum atau roti gandum juga baik untuk memperbaiki kebiasaan BAB anak.
3. Buat jadwal makan dan rutinitas toilet
Mengatur jadwal makan secara teratur dapat merangsang refleks BAB (gastrocolic reflex) pada anak.
Coba buat anak duduk di toilet selama beberapa menit setelah makan, terutama setelah sarapan, untuk mendorong kebiasaan BAB yang sehat.
Selain itu, atur postur tubuh anak saat duduk di atas toilet. Pastikan tubuh anak tegak, tidak menyilangkan kaki, dan kaki tidak menggantung di udara agar posisi bokong lebih terbuka.
4. Batasi produk susu
Jika anak mengonsumsi susu sapi dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk menguranginya sebagai pertolongan pertama sembelit pada anak.
Ini karena susu dapat memperlambat pergerakan usus pada beberapa anak.
Bagi anak di atas 2 tahun, disarankan untuk membatasi asupan susu hingga sekitar 16 ons atau 500 ml per hari.
5. Konsultasi dokter untuk penggunaan obat pencahar
Jika langkah-langkah di atas belum cukup atau anak mengalami sembelit yang berkepanjangan dan nyeri hebat, konsultasikan kepada dokter untuk penggunaan obat sembelit, seperti pencahar atau pelunak tinja.
Untuk kasus yang lebih sulit, dokter anak biasanya merekomendasikan pencahar (laksatif) seperti polyethylene glycol (PEG) yang aman digunakan pada anak-anak dengan dosis yang sesuai.
Namun, hindari penggunaan tanpa anjuran medis karena efek samping yang mungkin terjadi pada anak.
Langkah-langkah ini biasanya efektif dalam mengatasi sembelit ringan hingga sedang pada anak.
Kapan harus ke dokter saat anak sembelit?
Anak yang mengalami sembelit biasanya cukup dapat pertolongan pertama dan perawatan di rumah.
Namun, jika anak susah BAB tak kunjung sembuh, maka mungkin perlu pemeriksaan ke dokter untuk mengatasi konstipasi pada anak.
Berikut adalah tanda-tanda sembelit pada anak yang perlu segera mencari bantuan medis.
- Sembelit kronis atau parah. Sembelit kronis berlangsung lebih dari dua minggu atau berulang meski sudah diberi perawatan di rumah.
- Nyeri perut hebat atau pembengkakan. Nyeri perut hebat, kembung yang signifikan, atau muntah bisa menandakan masalah yang lebih serius dalam saluran pencernaan.
- Perdarahan pada feses. Perdarahan yang berulang atau tidak kunjung sembuh saat buang air besar bisa menandakan adanya fisura anus atau kondisi lain pada saluran pencernaan.
- Disertai gejala lain. Jika sembelit disertai dengan tanda-tanda seperti penurunan berat badan yang signifikan, demam, atau kelemahan umum, ini bisa menandakan adanya kondisi kesehatan lain yang perlu segera ditangani.
- Perubahan pada bentuk feses. Feses yang berbentuk seperti pita atau tipis dan panjang dapat menandakan adanya obstruksi atau masalah struktural di saluran pencernaan.
Dengan segara melakukan penanganan ke dokter, kondisi yang lebih serius akibat sembelit pada anak bisa dicegah.
Kesimpulan
- Pertolongan pertama untuk sembelit pada anak meliputi peningkatan asupan cairan dan serat, yang dapat membantu melunakkan feses dan memudahkan buang air besar.
- Cairan seperti air putih dan jus buah seperti apel atau prune serta makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan.
- Melatih anak untuk duduk di toilet secara teratur, terutama setelah makan, juga bisa membantu merangsang pergerakan usus.
- Jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala serius seperti nyeri perut, perdarahan, atau penurunan berat badan, disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]