backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Waspada Weight Faltering, Kondisi Saat Bayi Gagal Bertumbuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/08/2023

Waspada Weight Faltering, Kondisi Saat Bayi Gagal Bertumbuh

Pernah mendengar istilah weight faltering? Ini adalah masalah kesehatan yang terjadi pada bayi yang sering dikaitkan dengan malnutrisi. Masalah kesehatan ini perlu dipahami orangtua agar tak menimpa buah hatinya. Ketahui gejala, penyebab, dan penanganannya pada ulasan berikut.

Apa itu weight faltering?

Weight faltering adalah kenaikan berat badan bayi yang tidak sesuai dengan garis pertumbuhan bayi sehat.

Kadang, istilah ini juga disebut dengan gagal berkembang atau pertumbuhan yang buruk pada bayi.

Jadi, bayi dengan kondisi ini memang mengalami kenaikan berat badan setiap bulannya. Akan tetapi, kenaikannya sangat minim sehingga tidak memenuhi standar kenaikan berat badan bayi yang sehat. 

Kondisi ini dapat terjadi pada bayi usia berapa pun. Namun, gangguan pertumbuhan ini paling sering ditemui pada bayi usia 4 bulan. 

Bahaya weight faltering

Bila dibiarkan, anak dengan kondisi ini berisiko pada stunting. Sementara stunting meningkatkan risiko penyakit menular, gangguan perkembangan kognitif dan fisik, hingga kematian.

Apa tanda dan gejala weight faltering?

keistimewaan bayi prematur

Bayi yang mengalami kondisi ini umumnya tidak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Hal ini menyebabkan orangtua sulit mendeteksinya. 

Untungnya, weight faltering bisa diketahui lewat pemantauan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS).

Biasanya, pemantauan dilakukan di Posyandu, Poskesdes, atau Puskesmas.

Pada proses pemantauan, berat badan bayi akan diukur. Kemudian, disesuaikan dengan garis pertumbuhan bayi sehat.

Pada bayi laki-laki yang tumbuh dengan sehat, berat badan setiap bulan setidaknya atau minimal akan mencapai angka kenaikan berikut.

  • Usia 1 bulan: 900 gram.
  • Usia 2 bulan: 900 gram.
  • Usia 3 bulan: 700 gram.
  • Usia 4 bulan: 600 gram.
  • Usia 5 bulan: 400 gram.
  • Usia 6 bulan: 400 gram.
  • Usia 7 bulan: 300 gram.
  • Usia 8 bulan: 200 gram.
  • Usia 9 bulan: 100 gram.
  • Usia 10 bulan: 300 gram.
  • Usia 11 bulan: 200 gram.
  • Usia 12 bulan: 100 gram
  • Usia 13—18 bulan: 200 gram.
  • Usia 19—24 bulan: 200 gram.

Sementara pada bayi perempuan yang tumbuh dengan sehat, berat badan setiap bulan setidaknya atau minimal akan mencapai angka kenaikan berikut.

  • Usia 1 bulan: 800 gram.
  • Usia 2 bulan: 700 gram.
  • Usia 3 bulan: 800 gram.
  • Usia 4 bulan: 500 gram.
  • Usia 5 bulan: 400 gram.
  • Usia 6 bulan: 300 gram.
  • Usia 7 bulan: 300 gram.
  • Usia 8 bulan: 300 gram.
  • Usia 9 bulan: 200 gram.
  • Usia 10 bulan: 200 gram.
  • Usia 11 bulan: 200 gram.
  • Usia 12 bulan: 100 gram
  • Usia 13—18 bulan: 200 gram.
  • Usia 19—24 bulan: 200 gram.

Nah, pada anak dengan weight faltering kenaikannya tidak sesuai dengan standar di atas.

Misalnya, seorang bayi laki-laki lahir dengan berat 3 kg. Ketika diukur, di bulan pertama, beratnya tidak mencapai 3,9 kg, kemudian pada bulan-bulan berikutnya pun kenaikannya masih minim.

Pada grafik KMS, berat badan bayi dengan kondisi ini akan menunjukkan grafik mendatar, menurun, atau memotong batas garis merah pertumbuhan di bawahnya.

Meskipun pada pemantauan selanjutnya mungkin berat badan bayi naik, tapi angkanya kurang dari standar. 

Apa penyebab weight faltering?

Sama seperti stunting, menurut studi pada Maternal dan Child Nutrition, weight faltering terjadi karena kekurangan gizi kronis dan paparan kondisi lingkungan yang buruk.

Meski sering dikaitkan dengan faktor ekonomi, kondisi ini faktanya juga dapat ditemui di semua kelompok sosial ekonomi.

Pasalnya, bayi berisiko mengalami weight faltering karena berbagai pemicu, seperti berikut ini.

  • Ibu mengalami depresi, gangguan makan, atau masalah perilaku.
  • Sulit menyusu karena bayi lahir cacat, seperti bibir sumbing
  • Kurangnya ikatan bayi dengan orangtuanya.
  • Bayi menolak menyusu atau memiliki pola makan yang buruk.
  • Bayi memiliki masalah kesehatan lain yang memengaruhi penyerapan nutrisi.

Bagaimana cara mengatasi weight faltering?

suplemen penambah asi

Perawatan bayi dengan gangguan pertumbuhan ini beragam, disesuaikan dengan keparahan kondisi dan penyebab yang mendasarinya.

Beberapa perawatan yang umumnya dilakukan, di antaranya sebagai berikut.

  • Konsultasi dengan ahli laktasi jika penyebabnya masalah menyusui.
  • Konsultasi dengan ahli gizi anak untuk penilaian nutrisi formal dan saran khusus memenuhi gizi anak dengan alergi atau intoleransi.
  • Memberikan suplemen makanan jika diperlukan, biasanya dipandu oleh ahli gizi.
  • Ibu mendapatkan dukungan dan perawatan terkait masalah mental yang dimiliki.

Bagaimana cara mencegah weight faltering?

Orangtua bisa mencegah gangguan pertumbuhan pada bayi ini dengan berbagai cara berikut.

  • Melakukan pemantauan berat badan rutin di posyandu maupun puskesmas.
  • Mencari tahu penyebab bayi tidak mau menyusu dan melakukan konsultasi dengan dokter untuk tinjauan lebih lanjut.
  • Mendapatkan bimbingan dari ahli laktasi dan ahli gizi dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi
  • Antara ibu, ayah, dan keluarga saling mendukung satu sama lain dalam merawat bayi.
  • Mendapatkan perawatan dari masalah mental yang dimiliki oleh ibunya.

Dengan berbagai cara-cara di atas, diharapkan kondisi weight faltering bisa dicegah. Hal ini memang penting untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil hingga ia dewasa nantinya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan