backup og meta

Efektifkah Melakukan Skin to Skin Saat Bayi Demam?

Efektifkah Melakukan Skin to Skin Saat Bayi Demam?

Pernahkah Anda mencoba melakukan metode skin to skin saat bayi sedang demam? Jika belum, skin to skin contact dianggap sebagai salah satu perawatan mandiri di rumah yang mampu membantu meredakan demam pada si Kecil.

Meski begitu, masih banyak orang yang mempertanyakan efektivitas cara mengatasi demam yang satu ini. Ketahui lebih lanjut seputar metode skin to skin yang dilakukan untuk menurunkan demam pada bayi dalam ulasan di bawah ini.

Apakah skin to skin bisa menurunkan demam pada bayi?

skin to skin adalah

Tak jarang ketika anak demam, orangtua menjadi panik dan buru-buru membawanya ke dokter.

Padahal, ada cara alternatif yang cukup ampuh untuk menurunkan demam pada bayi, yakni dengan skin to skin contact.

Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Perawatan Indonesia mencoba membuktikan hal ini.

Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa skin to skin contact atau perawatan metode kanguru (PMK) mempunyai manfaat untuk mengurangi suhu tubuh bayi saat demam akibat infeksi ringan.

Lebih lanjut, dikatakan melalui kontak langsung dengan ibu, bayi akan merasa lebih nyaman.

Hal itu dikarenakan si Kecil dapat mendengar detak jantung ibunya sehingga dapat lebih cepat untuk menstabilkan suhu tubuh anak.

Fakta lain terungkap jika tubuh ibu akan menjadi termoregulator bagi bayi. Ketika metode skin to skin (PMK) dilakukan, anak akan mengalami penurunan set point pada pusat pengatur suhu.

Keadaan ini akan membuat aliran darah ke kulit meningkat sehingga bayi merasa kepanasan dan mengeluarkan keringat yang banyak. Pada akhirnya, demam berangsur-angsur menurun.

Ketika Anda menerapkan perawatan metode kanguru ini biasanya si Kecil akan meringkuk di dada dan tertidur dalam beberapa menit.

Menurut Cleveland Clinic, payudara sang ibu saat melakukan skin to skin dengan bayinya telah terbukti mengalami perubahan suhu agar sesuai dengan kebutuhan suhu bayi.

Dengan kata lain, suhu di payudara ibu dapat meningkat saat tubuh bayi Anda sedang kedinginan dan dapat menurun suhunya saat bayi demam.

Proses perpindahan suhu tubuh dari ibu yang memiliki suhu normal kepada bayinya yang demam, maka suhu tubuh bayi yang tinggi akan menurun dan lebih stabil.

Hal tersebut yang membuat metode ini diklaim manjur untuk mengatasi demam pada si Kecil.

Berapa lama skin to skin dilakukan saat bayi demam?

Belum diketahui secara pasti berapa lama waktu skin to skin yang bisa Anda dilakukan saat bayi demam.

Namun, Anda dapat memperkirakannya sendiri dengan terus memantau suhu tubuh si Kecil.

Saat Anda menyadari bahwa anak sedang demam, cobalah untuk sesegera mungkin memulai kontak kulit langung atau skin to skin.

Lakukanlah metode ini sebanyak sekali atau dua kali sehari selama setidaknya 1 jam.

Semakin lama melakukan kontak kulit antara orangtua dengan si Kecil, maka akan semakin baik.

Cara melakukan skin to skin saat bayi demam

mengatasi demam pada bayi

Umumnya, metode skin to skin ini dilakukan pertama kali saat bayi baru saja lahir.

Tujuannya untuk menyelamatkan bayi yang lahir prematur agar tidak mengalami hipotermia atau saat suhu tubuh bayi di bawah normal.

Namun, saat ini metode kontak langsung antara kulit orangtua dan bayi dapat bermanfaat sebagai cara untuk membantu mengatasi demam pada bayi.

Adapun langkah-langkah yang bisa Anda ikut ketika melakukan skin to skin pada bayi sebagai berikut.

  1. Lepaskan baju atau apapun yang menempel pada tubuh, jika tidak gunakanlah pakaian dengan bagian depan yang terbuka.
  2. Letakkan bayi di dada atau di antara payudara dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu.
  3. Pastikan posisi kepala bayi dipalingkan ke sisi kiri atau kanan dengan sedikit menengadah.
  4. Selimuti punggung si Kecil dengan kain atau bahan elastis agar ia tetap hangat dan tidak jatuh.
  5. Pastikan Anda duduk di kursi yang nyaman dengan sandaran tangan dan punggung yang lebih tinggi serta mendukung.
  6. Jika suhu tubuh bayi telah stabil atau demam menurun, letakkan ia di tempat tidur.

Nah, bila anak Anda mengalami demam dan tidak ada gejala demam yang perlu diwaspadai, maka cobalah terlebih dahulu untuk melakukan skin to skin ini sambil memperhatikan perkembangan kesehatan si Kecil.

Meski begitu, Anda tetap perlu memantau dan memperhatikan kondisi si Kecil. Selain melakukan skin to skin contact, Anda juga bisa memberikan obat penurun panas jika diperlukan.

Namun, bila demam tidak kunjung turun meski telah minum obat, segera bawa anak Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kangaroo care: What it is, benefits & how to do it. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 22 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/12578-kangaroo-care#

View of PENGARUH skin to skin contact (PMK) TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA BAYI DEMAM. (n.d.). PPNI Jawa Tengah Journal. Retrieved 22 September 2022, from https://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/268/157

Kangaroo care for your infant. (n.d.). Nationwide Children’s Hospital. Retrieved 22 September 2022, from https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/kangaroo-care-for-your-infant

The effects of skin-to-skin contact on temperature and breastfeeding successfulness in full-term newborns after cesarean delivery. (n.d.). PubMed Central (PMC). Retrieved 22 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4291124/

Monitoring kangaroo mother care. (n.d.). Global Grand Challenges. Retrieved 22 September 2022, from https://gcgh.grandchallenges.org/article/monitoring-kangaroo-mother-care

Versi Terbaru

10/11/2022

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Memahami Alergi Dingin pada Bayi, dari Gejala hingga Pengobatan

Penyebab dan Mengatasi Sariawan pada Bayi yang Masih Menyusu


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan