backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Tidak Semua Yogurt Bermanfaat untuk Pencernaan, Cek Kebenarannya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adelia Dwitasari · Tanggal diperbarui 27/06/2023

    Tidak Semua Yogurt Bermanfaat untuk Pencernaan, Cek Kebenarannya!

    Sudah bukan rahasia lagi jika bakteri yogurt memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, khususnya sistem pencernaan. Namun ternyata, tidak semua yogurt mengandung bakteri baik yang hidup dan bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Yuk, cek kebenarannya di sini!

    Kandungan gizi yogurt

    Akibat kandungan lemak jenuhnya, seringkali susu dan produk olahan susu lain dianggap dapat memberi efek buruk pada kesehatan. 

    Namun, produk susu dengan kandungan nutrisi lengkap, seperti kalsium, Vitamin D, dan magnesium, di dalamnya justru termasuk dalam produk susu yang sehat, seperti yogurt.

    Yogurt diproses dari susu yang dipasteurisasi dan dikombinasikan dengan bakteri hidup, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. 

    Nantinya, bakteri ini akan mengubah gula dalam susu menjadi asam laktat yang mengentalkan susu dan menciptakan rasa asam khas yogurt.

    Yogurt merupakan sumber beragam nutrisi penting yang terdiri dari:

    • protein,
    • kalsium,
    • fosfor, dan
    • vitamin B dan B12 (hanya terdapat pada yogurt hewani).

    Manfaat yogurt bagi tubuh

    Mikroorganisme yogurt yang melewati proses fermentasi menghasilkan metabolit yang menguntungkan bagi tubuh.

    Saat melewati usus, bakteri hidup dalam yogurt berinteraksi dengan sel imun dan epitel, komponen makanan dan usus, serta mikroba yang hidup di usus.

    Pada proses itulah manfaat dari yogurt dirasakan oleh tubuh. Berikut ini empat manfaat yogurt yang bisa dirasakan oleh Anda bila rutin mengonsumsinya.

    1. Bagus untuk kesehatan tulang 

    Konsumsi yogurt dianjurkan untuk tubuh karena yogurt kaya akan kalsium dan vitamin D, khususnya untuk lansia. 

    Data dari Framingham Heart Study Offspring Cohort menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara makan lebih dari empat porsi yogurt seminggu dengan peningkatan kepadatan mineral tulang.

    2. Mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2

    Menurut sebuah penelitian yang dipublikasi pada tahun 2014 dalam jurnal Diabetologia, asupan jenis susu rendah lemak, seperti yogurt, dapat bermanfaat untuk pencegahan diabetes tipe 2.  

    3. Menurunkan kolesterol jahat

    Jurnal Lipids in Health and Disease menemukan, yoghurt rendah lemak mengandung plant stanol ester dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol baik, dan kolesterol jahat.

    Penelitian tersebut dilakukan pada subjek penelitian di Turki dengan kondisi hiperkolesterolemia ringan hingga sedang.

    4. Membantu mengelola berat badan 

    International Journal of Obesity menyimpulkan, rutinitas mengonsumsi yogurt dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan lebih rendah. Kondisi tersebut dibandingkan dengan orang yang tidak sering mengonsumsi yoghurt.

    Cara memilih yogurt yang segar 

    Penelitian terbitan Journal of the American College of Nutrition melakukan observasi secara bersamaan pada sukarelawan toleran laktosa dan intoleran laktosa.

    Hasilnya menunjukkan, konsumsi yoghurt segar menghasilkan kadar kalsium sirkulasi lebih tinggi secara statistik, dibandingkan setelah asupan yoghurt yang dipanaskan sampai 2 kali.

    Untuk cara memilih yogurt yang segar, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan label pada kemasannya. 

    Selain itu pada umumnya, masa kedaluwarsa jauh lebih singkat hanya 1-3 bulan jika dibandingkan dengan yogurt yang bisa bertahan hingga 6 bulan.

    Sebisa mungkin, pilih yogurt yang minim bahan tambahan, seperti pengawet, pewarna, ataupun pemanis, dan memiliki kandungan bakteri hidup yang ada di dalamnya.

    Probiotik merupakan salah satu bakteri yogurt yang sering ditemukan. Bakteri ini akan mengubah gula pada susu (laktosa) menjadi asam laktat yang menyebabkan yogurt terasa asam.

    Hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menghindari yogurt yang telah dipanaskan sampai dua kali, karena proses pemanasan tersebut membunuh bakteri di dalam yogurt.

    Namun, memang ini yang dapat membuat produk bertahan lebih lama sampai dengan 6 bulan. Dimana yogurt yang fresh hanya dapat bertahan selama 1-3 bulan.

    Sementara menurut FDA, bakteri dalam yogurt harus tetap hidup agar manfaatnya dapat dirasakan oleh tubuh.

    Nah, memilih yogurt yang terbuat dari susu segar asli dengan bakteri hidup dan kandungan nutrisi penuh tidaklah sulit. Pilih yogurt yang memiliki tekstur lebih ‘light’ seperti terasa meminum susu.

    Jadi, jika ingin merasakan manfaat yogurt untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh, pastikan untuk memperhatikan komposisi serta kandungan bakteri yogurt, ya!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adelia Dwitasari · Tanggal diperbarui 27/06/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan