backup og meta

7 Cara Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

7 Cara Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak

Anak-anak rentan terhadap penyakit, misalnya pilek atau batuk, terlebih lagi kondisi sekarang masih berada di masa pandemi. Untuk itu, orangtua harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan di sekitar anak. Yuk, simak ulasan berikut untuk meningkatkan sistem imun anak supaya tidak mudah sakit.

Kenapa anak-anak sering sakit?

Sistem imun anak belum sempurna dan sekuat orang dewasa. Apalagi mereka belum mengerti dan belum begitu peduli dengan kebersihan sekitar.

Anak-anak pun masih kesulitan membedakan mana yang bersih dan mana yang kotor. Akibatnya, mereka pun lebih rentan terpapar bibit penyakit.

Ini menjadi alasan mengapa mereka lebih mudah sakit karena banyak dihadapkan dengan bakteri dan risiko untuk sakit pun menjadi lebih tinggi sedangkan sistem imun mereka belum cukup kuat.

Orangtua harus meningkatkan sistem imun anak

Saat dilahirkan, sistem kekebalan tubuh bayi harus beradaptasi terlebih dahulu untuk menjadi lebih kuat. Secara perlahan sistem imun anak dapat melawan serangkaian kuman dan virus, dan terus berlanjut hingga mereka kebal terhadap virus dan kuman. 

Supaya tidak mudah sakit, orangtua harus berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak yang lemah, berikut caranya.

1. Penuhi kebutuhan imunisasi anak

Imunisasi sangat diperlukan bagi bayi dan anak untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Melakukan imunisasi juga merupakan salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang berpotensi sangat serius, memerlukan rawat inap, atau bahkan mematikan.

Nah, beberapa imunisasi yang wajib dipenuhi dan menjadi kebutuhan anak, antara lain: 

  • Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan
  • Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan
  • Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional

2. Pastikan waktu tidur anak cukup

Anak prasekolah membutuhkan sekitar 10 jam sehari untuk tidur. Bila anak tidak sempat tidur siang, maka cobalah untuk tidur lebih awal.

Waktu atau jam tidur anak sangat penting karena tidur merupakan waktu untuk pemulihan dan mengisi ulang energi bagi tubuh anak-anak, serta menyimpan informasi yang telah mereka pelajari sepanjang hari. 

Selama tidur nyenyak non-REM, energi tubuh dipulihkan, pertumbuhan dan perbaikan terjadi dan hormon perkembangan otak yang penting dilepaskan.

3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar

Selain menjaga kebersihan lingkungan sekitar anak, Anda harus mengawasi juga kebersihan tubuh anak. 

Salah satu cara menjaga kebersihan tubuh anak yaitu, selalu rutin mencuci tangan. 

Karena berbagai aktivitas motorik anak, seperti memegang mainan, dapat menimbulkan bakteri menempel di tangan. Sehingga penting untuk rajin mencuci tangan.

Selain itu, perhatikan juga untuk memastikan kebersihan rumah dan mainan anak, agar anak terhindar dari bakteri, kuman, atau virus yang tak kasat mata.

4. Mengajaknya berolahraga

Olahraga meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak apalagi jika rutin dilakukan. Olahraga menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar bermain di taman. 

Bukan hanya kesehatan anak saja, tubuh Anda juga akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit yang bisa menular ke anak.

anak optimis

5. Jauhkan dari asap rokok dan kendaraan

Asap rokok dan asap kendaraan dapat mengiritasi organ pernapasan anak. Si kecil lebih rentan mendapatkan efek negatif rokok, seperti bronkitis atau asma, dibanding orang dewasa bila ada asap rokok di sekitarnya. 

Bila pasangan Anda adalah perokok, sebaiknya merokok di luar rumah atau hentikan kebiasaan merokok. Ini untuk menghindari anak terpapar langsung dari asap rokok.

Gunakan masker pada anak Anda jika bepergian keluar untuk mengurangi paparan polusi udara.

6. Rutin memeriksa kesehatan anak ke dokter

Pergi ke dokter bukan hanya ketika anak sedang sakit, Anda perlu memeriksakan kesehatan tubuh anak secara berkala. 

Ini dilakukan untuk mengecek kemungkinan terjadinya penyakit yang gejalanya seringkali disepelekan.

Sebab, kondisi kesehatan anak harus dipastikan secara medis, dan tidak diperkenankan untuk melakukan self-diagnose ataupun self-treatment tanpa berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

Ketika anak sakit, Anda juga tidak boleh memaksakan dokter untuk memberikan antibiotik atau melakukan tes pencitraan (CT Scan atau rontgen). 

Sebab, penyakit yang sering terjadi pada anak sering disebabkan oleh virus. Bila diberikan antibiotik, bakteri tertentu malah menjadi resisten terhadap obat.

7. Pilih makanan dan minuman pendamping yang tepat

Supaya anak makin kuat, orangtua perlu memberikan makanan dan makanan pendamping yang tepat dengan kandungan zat besi, kalsium, dan vitamin D yang berperan penting pada imun tubuh. 

Pasalnya, saat anak bertambah usia, paduan sayur dan buah sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya.

Beberapa sayur dan buah mengandung fitonutrien yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya karena memperbanyak produksi sel darah putih dan interferon untuk melawan infeksi bakteri dan virus. 

Makanan tersebut juga melindungi anak dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker saat dewasa. 

Sajikan wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi, dan brokoli pada menu makanannya. Untuk camilan, Anda bisa siapkan yogurt, salad buah, atau kacang-kacangan.

Yuk, jaga imun tubuh si Kecil dan pastikan untuk bisa melindunginya sejak dini dengan nutrisi terbaik yang bisa bantu tumbuh kembangnya!

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why is sleep so important? | Texas Children’s Hospital. Diakses pada 14 Desember 2022. https://www.texaschildrens.org/blog/why-sleep-so-important 

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV | Kementerian Kesehatan RI. (2022). Diakses pada 14 Desember 2022. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/ 

Recommended Vaccines by Age | CDC. (2016). Diakses pada 14 Desember 2022. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/vaccines-age.html 

Why is my child always sick? A pediatrician answers your questions | CHOC. Diakses pada 6 Desember 2022 https://health.choc.org/why-is-my-child-always-sick-a-pediatrician-answers-your-questions/ 

The constant cold: Why kids are always sick and what to do about it  | Mayo Clinic. (2022). Diakses pada 6 Desember 2022 https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/ 

How Many Colds Per Year Is Normal for Children? | University of Utah Health. (2021). https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_5nzgsffm 

How To Build Up Your Kid’s Immune System | Cleveland Clinic. (2022). Diakses pada 6 Desember 2022 https://health.clevelandclinic.org/how-to-boost-your-kids-immunity/

Versi Terbaru

19/04/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Cara Pilih Susu Formula yang Bisa Tingkatkan Imun Anak

Berapa Lama Seharusnya Waktu yang Dihabiskan Anak untuk Nonton TV?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 19/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan