Tantrum merupakan salah satu kondisi yang wajar dialami oleh anak-anak, khususnya dalam masa perkembangan. Bisa diartikan, tantrum adalah momen ketika anak kehilangan kendali atas perasaan dan perilakunya, sehingga ini menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk belajar mengelola emosi. Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui cara mengatasi anak tantrum.
Lalu, bagaimana cara menghadapi anak tantrum yang tepat? Simak penjelasan berikut ini!
Apa penyebab tantrum?
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab tantrum pada Si Kecil. Orang tua mungkin kerap tidak sadar saat anak mulai merasa tidak nyaman atau terganggu hingga membuat emosi Si Kecil meledak.
Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan tantrum pada Si Kecil antara lain:
Sakit atau lapar
Perasaan lapar atau keluhan rasa sakit yang dialami anak bisa menjadi pemicu tantrum.
Bingung atau takut
Ketidaktahuan anak terhadap banyak hal, sering membuat mereka merasa bingung, takut, dan tidak nyaman hingga menyebabkan tantrum.
Kesal atau kecewa
Bertengkar dengan teman, merasa diabaikan, atau kecewa, juga dapat menyebabkan anak tantrum, terlebih jika anak memiliki karakter yang sensitif.
Kelelahan
Terlalu banyak bermain bisa membuat anak merasa lelah hingga akhirnya mereka mengekspresikan perasaan itu menjadi perilaku tantrum.
Butuh perhatian
Besarnya perhatian yang dibutuhkan anak-anak kerap menjadi penyebab tantrum yang jarang disadari orang tua.
Kapan tantrum bisa terjadi?
Saat Si Kecil ingin mengekspresikan emosi atau perasaan namun tidak bisa atau sulit untuk melakukannya, maka saat itulah tantrum dapat terjadi.
Umumnya, tantrum mulai dirasakan anak pada usia sekitar 18 bulan dan kerap terjadi saat masa tumbuh kembang balita.
Saat tantrum, perilaku menyakiti diri sendiri atau orang lain seperti memukul dan menggigit kerap dilakukan Si Kecil.
Kondisi tersebut membuat Si Kecil cenderung merasa frustasi dan pada akhirnya akan berujung pada perilaku serta sikap tantrum, seperti menangis kencang, berteriak, atau mengamuk.
Cara mengatasi anak tantrum
Orang tua tidak perlu panik dan khawatir saat Si Kecil tantrum. Hal yang paling penting diperhatikan, orang tua harus tenang dan tidak ikut terpancing emosi, terlebih saat menghadapi anak tantrum di tempat umum.
Karena saat anak tantrum, mereka membutuhkan sosok orang tua untuk menemani dan membantu mengelola emosi.
Anak akan merasa aman, rasa kepercayaan mulai terbangun, dan belajar bahwa perasaan dapat dikelola. Berikut ini beberapa cara menghadapi anak tantrum:
1. Mengalihkan perhatian anak
Terapi anak tantrum yang satu ini dapat dilakukan dengan sederhana, misalnya melihat benda di sekitar.
Buat hal tersebut menjadi menarik agar anak mengalihkan emosinya menjadi rasa ingin tahu. Cari hiburan yang bisa membuatnya tersenyum.
2. Membiarkan anak untuk meluapkan perasaannya
Emosi Si Kecil juga perlu dikeluarkan agar merasa lega. Orangtua boleh membiarkan anak melampiaskan emosi dan menjauhkannya dari benda berbahaya atau tindakan yang bisa menyakiti dirinya. Kemudian menunggunya sampai selesai. Ini bisa menjadi terapi anak tantrum yang patut dilakukan.
3. Gunakan strategi untuk menanganinya
Dengan disesuaikan berdasarkan karakter anak, orang tua dapat menerapkan strategi khusus sebagai cara mengatasi anak tantrum.
Strategi ini harus dilakukan secara konsisten agar anak disiplin dan tahu bagaimana mereka harus bersikap.
Misalnya, dengan memberikan afirmasi positif lewat kata-kata dukungan yang berkaitan terhadap kondisi atau perasaan anak saat tantrum.
4. Memberikan sesuatu yang membuatnya nyaman
Selain menyampaikan kata-kata lembut dan rasa pengertian terhadap perasaan Si Kecil, cara mengatasi anak tantrum berikutnya adalah orang tua dapat memberikan sesuatu yang membuatnya nyaman.
Contohnya, ketika Si Kecil tantrum karena lapar, maka berikan makanan kesukaannya. Begitu juga saat Si Kecil sakit atau kurang enak badan, memberi balsam khusus bayi dan anak bisa jadi pilihan.
Jadi, mulai sekarang orang tua sudah tahu bagaimana cara mengatasi dan menghadapi anak tantrum. Balsam khusus bayi dan anak merupakan pilihan tepat untuk meredakan tantrum buah hati tercinta.
[embed-health-tool-vaccination-tool]